14 Desember 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Detoksifikasi Sel Tubuh yang Rusak Dengan Puasa

7 min read

ilustrasi

JAMBIDAILY JURNAL – Puasa? kata yang tidak asing lagi di telinga masyarakat, siapapun pasti sudah familiar  mendengar kata yang satu ini  bahkan di seluruh penjuru dunia melakukan ibadah yang satu ini khususnya bagi mereka umat muslim. Tapi kapan sih adanya puasa? pertanyaan ini seringkali muncul dibenak sebagian masyarakat bahkan ada beberapa masyarakat yang tidak mengetahui kapan puasa itu ada. Yang mereka ketahui puasa itu terjadi sejak zaman Nabi Muhammad  Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi kapan puasa itu ada?

Nah, mari kita simak sejarah singkat puasa itu…

Dilansir dari almanhaj.or.id bahwa Puasa sendiri telah dikenal oleh orang-orang zaman dahulu dari bangsa Mesir dan India. Juga dikenal oleh bangsa Yunani dan Romawi. Jadi, sejarah puasa sangatlah tua; yang sudah ada sejak zaman dahulu kala. Ada yang mengatakan bahwa orang-orang paganis (penyembah patung-patung) dari bangsa India masih terus melestarikan puasa sampai sekarang ini. Hanya saja tentu bukan karena Allâh, namun untuk menenangkan dan mencari keridhaan sesembahan-sesembahan mereka; bila mereka merasa bahwa mereka telah melakukan hal yang mengundang murka sesembahan-sesembahan mereka. Begitu pula  kaum Yahudi dan Nasrani masih terus melestarikan puasa hingga saat ini. Dan memang telah nyata pada mereka bahwa para nabi berpuasa; puasa nabi Musa alaihissalâm, puasa nabi Isa alaihissalâm, dan juga para Hawariyyun pengikut setia nabi Isa alaihissalâm.

Sejak dini para orangtua muslim telah mengajarkan kepada anak-anaknya untuk mengenal puasa, bahkan tidak jarang mereka mengajak anak-anaknya ikut berpuasa bersama. Lantas apa sih puasa itu? apa hanya sekedar untuk tidak makan dan minum saja?

Puasa atau (dalam bahasa arab : shaum) bagi Umat Islam adalah aktivitas ibadah yang dilakukan dengan cara menahan diri dari makan dan minum, perbuatan tercela, serta hal – hal yang dapat membatalkan puasa. Sudah jelas bahwa puasa bukan hanya tentang menahan makan dan minum saja tetapi juga menahan hawa nafsu agar kita lebih sabar Karena orang yang berpuasa, setiap kali dirinya digerakkan dan hendak dikuasai oleh keinginan syahwatnya kepada makanan, minuman dan nafsunya ia pun akan ingat bahwa ia tengah berpuasa.

Puasa itu sendiri banyak macamnya , dikarenakan pada bulan ini merupakan bulan syawal maka di dalam tulisan ini akan  membahas Keutamaan puasa pada bulan syawal, mari kita simak bersama.

Setelah berpuasa 1 bulan penuh lamanya pada bulan suci Ramadhan, Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam menganjurkan Puasa 6 hari dibulan Syawal. Puasa ini dilakukan setelah hari Raya Idul Fitri. Adapun keutamaan dari berpuasa dibulan syawal ini sebagaimana hadits yang berbunyi:

Dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَن صَا مَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتبَعَهُ سِتَّاً مِن شوًّالٍ كَانَ كَصِيَا مِ الدَّهرِ

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan puasa sunnah enam hari di bulan Syawwal, maka dia akan mendapatkan pahala seperti puasa setahun. HR Muslim (no. 1164)

Pada 6 hari tersebut seseorang dapat memilih berpuasa dihari – hari apa saja sepanjang bulan Syawal. Boleh secara berurutan, boleh secara berjarak, boleh di awal, pertengahan, maupun akhir bulan syawal. Namun, lebih afdhol yang dilakukan secara berurutan dan menyegerakannya.

Kenapa bisa disebut satu tahun? Mari kita simak hadits dibawah ini :

Dari Tsauban radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Puasa bulan Ramadhan itu sebanding dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal sebanding dengan puasa dua bulan. Sehingga, itulah yang dikatakan puasa setahun penuh.” H.R. Ahmad (22412) lafaz ini milik An-Nasa’i dalam Al -Kubra (2863). Disalin dari poster melalui channel telegram al atsary design.

Segala sesuatu yang Allâh Azza wa Jalla perintahkan tentu memiliki kebaikan di dalamnya termasuk juga ibadah puasa yang sangat baik untuk kesehatan kita.  Lantas, hubungannya berpuasa dengan kesehatan itu apa ? Tentu saja memiliki hubungan, banyak sekali manfaat yang diirasakan untuk tubuh kita jika dilakukan dengan benar.

Menurut Jamal Muhammad Az-zaki (2013: 216) Pada saat berpuasa tubuh manusia akan mendapat energi dari simpanan zat gula yang tersimpan di hati dan otot. Kemudian tubuh mengumpulkan semua zat yang dihasilkan dan memanfaatkannya untuk menghasilkan energi bagi tubuh untuk menjaga fungsi kerja organ tubuh dan jaringan lainnya.

Puasa akan menurunkan daya tahan tubuh dan membahayakan kesehatan jika tidak dilakukan dengan sehat. Nah ini menurut penelitian di Jepang, kalau puasa ini bagus sekali untuk tubuh karena dengan berpuasa sel-sel ditubuh kita dibuat lapar sehingga sel-sel baik akan memakan sel-sel rusak. Makanya ibadah puasa ini baik sekali. Ujarnya Apt. Yuni Andriani. M. Si, Dosen Farmasi Stikes Harapan Ibu Jambi ketika di wawancarai secara online oleh penulis.

Sejatinya, kebanyakan manusia telah terhipnotis oleh makanan cepat saji yang dimana itu merupakan sumber dari tidak sehatnya tubuh kita yang sangat merugikan diri kita sendiri. Bahkan dengan pola makan yang seperti itu menjadi sumber penyakit dan dapat merusak sel-sel didalam tubuh kita. Dengan adanya puasa itu menjadi salah satu tameng kita untuk bisa mendetoksi tubuh dari racun makanan yang telah mengendap di tubuh kita. Selain itu, puasa dapat membatasi kita untuk makan makanan yang tidak sehat.

Kehidupan kita suka overload dimulai dari aktivitas yang berlebihan, makannya, emosionalnya belum lagi yang suka bergadang, setiap hari terkena polusi dan sebagainya. Yang dimana ini dapat merusak sel akibat radikal bebas yang berbahaya. Kerusakan ini diakibatkan karena rusaknya sel dan molekul yang ada di dalam tubuh yang seharusnya berpasangan. (Dirangkum dari kajian online dengan judul Puasa Sebagai Perisai oleh Dr. Meity elvina, M. Ked, SpOG, PGCert )

Modal utama kita adalah sehat, tubuh kita sebenarnya menjadi pembelajaran untuk kita  mengenal kebesaran Allah. Dari yg sangat terkecil, yaitu sel kita. Sel tubuh bahagia saat berpuasa. Puasa ini adalah sebagai upaya kita untuk membuat sel- sel tubuh merasa bahagia kembali, tentunya ditinjau dari ilmu kedokteran dan juga yang dipedomankan dari Ayat Al- Qur’an dan Sunnah Rasulullah “Kata Dokter Meity”.

Puasa sebagai perisai (Hr. Bukhari dan Muslim)

Ibnu al atsir rahimahullah dalam al -nihayah berkata: makna puasa sebagai Junnah (perisai/tameng) adalah puasa melindungi pelakunya dari syahwat (keinginan-keinginan nafsu) yang akan menyakitinya.

Sistem kekebalan tubuh adalah di dada , dada merupakan central kekebalan tubuh, pasukan garda sistem kekebalan. Makanya puasa adalah sebagai perisai. Sistem kekebalan tubuh inilah yang  fitrah akan memakan segala kerusakan.

Dan luar biasanya sekarang di barat, mengatakan bahwa puasa adalah salah satu “The Best Way To Combat Cancer” pengobatan terbaik dimuka bumi ini, bahkan sudah diteliti bukan lagi ribuan, bahkan jutaan riset ilmiah kedokteran. Bahwa puasa sebagai terapi terbaik pengobatan cancer. Maa Syaa Allah Allahu Akbar.

Tubuh kita itu perlu aktivasi. Jadi bukan hanya kartu sim saja yang perlu di aktivasi supaya optimal penggunaanya, kan tetapi tubuh kita pun demikian. Solusinya bagi umat muslim yang beriman supaya mendapatkan tubuh yang sehat, pilihlah makan- makanan yang halal dan thoyyib yang ada di muka bumi ini. Sesuai dalam surat Al- Baqarah ayat 168 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, yang artinya:

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi” (QS. Al-Baqarah: 168). Dan QS. Abasa : 24 – 32.

Dengan gaya hidup yang masih sama, maka kita takkan bisa memperbaiki masalah kesehatan kita. Mulailah program dengan baik tubuh kita. Cerdaslah memilih asupan yang halal lagi thoyyib serta yang berasal dari bumi dari tanah, misalnya saja biji-bijian. Dengan demikian, tercapailah sehat yang dimaksud.

 

Sumber:

Zakiah Ulfah. 2016. Manfaat Puasa Dalam Perspektif Sunnah Dan Kesehatan [Jamal Muhammad Az- Zaki. 2013. Hidup Sehat Tanpa Obat: Manfaat Kesehatan Dalam Shalat, Puasa, Zakat Dan Haji. Jakarta: Cakrawala Publishing] diakses pada 1 Juni 2020.

YouTube. Dr. Meity Elvina (2020, Mei 20). Puasa Sebagai Perisai [Berkas video]. Diakses dari https://Https://youtu.be/0z-i3IMQ8lY

Artikel ini: *Ditulis oleh salah satu mahasiswi UIN STS JAMBI Fakuktas Tarbiyah & Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Semester 6, yang sedang melaksanakan Kukerta Dari Rumah dimasa Pandemi Covid-19.

 

 

Ditulis Oleh
Nama: Presilia Putri Ananda
Mahasiswa UIN STS Jambi
Pendidikan Agama Islam

 

*Isi Artikel menjadi tanggung jawab penuh penulis, termasuk Sumber dan referensi yang dicantumkan

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 + 2 =