Bocah Usia 2 Tahun Mengidap Radang Otak, Kini Sedang Berjuang dan Butuh Uluran Tangan
3 min readJAMBIDAILY EKSEHATAN – Alisha Nur Alim, umur 2 tahun 7 bulan, warga Desa Lolo Gedang, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci, provinsi Jambi saat ini sedang berjuang dan butuh uluran tangan dermawan agar dapat melawan Radang Otak yang diidapnya.
Dikutip dari laman jambione.com (Rabu, 01/07/2020) Alisha hanya bisa terbaring ditempat tidurnya yang menanggung sakit ditempat tidurnya menahan sakit Radang Otak dan Lumpuh Otak yang dideritanya 7 bulan terakhir.
Bocah yang biasa dipanggil Nur ini, awalnya menjalani terapi dirumah sakit menggunakan BPJS dan tempat praktek terapi lainnya. Tetapi sekarang tidak sesering dulu lagi, hal ini terkendala biaya. Walaupun Nur seharusnya menjalani terapi 3 kali seminggu.
Ayah Nur (M.Alim) bekerja serabutan sebagai petani diladang milik orang lain, dan ibunya Agnisa hanyalah seorang ibu rumah tangga.
Agnisa menceritakan bahwa sejak lahir tidak ada tanda-tanda, hanya saja Nur tumbuh dengan cepat dan berbeda dengan anak-anak sebayanya. Seperti sudah bisa berbicara dan berjalan pada usia 10 bulan.
Agnisa mengatakan, sakit yang diderita anaknya itu bermula pada saat Nur masih berumur 2 tahun. Saat itu, Nur tidak mau lagi untuk makan dan minum susu, diperiksa ke Rumah Sakit (RS) untuk mendapatkan perawatan.
Setelah dua hari dirawat belum juga menunjukkan perubahan, maka pihak keluarga berkonsultasi dengan dokter untuk membawa Nur berobat ke RS Padang, provinsi Sumatera Barat.
“Kalau diagnosa dokter, anak kami ini terkena radang otak (ensefalitis) dan lumpuh otak (celebral palsy), jadi seluruh badannya kaku,” ujarnya.
Setelah mendapat perawatan selama tiga bulan di RS Padang, dokter mengatakan kondisi kesehatan radang otak Nur membaik. Dokter menyampaikan sisa Ensefalitis yang ditinggalkan maka tubuh Nur mengalami kekakuan seperti bayi, jadi perkembangannya juga lebih lamban.
Ketika di RS Padang Nur juga telah dilakukan photo otak atau rekam gelombang otak dan hasilnya kiri kanan Otaknya kena. Maka untuk penyembuhan Nur harus menjalani terapi secara rutin, minum obat yang teratur.
Jadi, karena keterbatasan biaya sekarang Nur hanya bisa menjalankan terapi sekali seminggu, setiap dua bulan harus ke Padang untuk mengambil Obat, setahun sekali juga harus rekam otak, dan lima tahun sekali harus photo otak (MRI).
Disamping melakukan terapi dan pengobatan, saat ini orang tuanya juga berusaha untuk membelikan sepatu, yang harus dimiliki oleh anak penderita penyakit ini, agar kaki sang anak tidak bengkok.
Saat ini kedua orang tua Nur pun hanya bisa pasrah karena ekonomi keluarga yang serba terbatas, serta berharap kepedulian pemerintah juga para dermawan.
Bagi anda yang berkenan membantu Nur, harap memberikan informasi atau berkomunikasi ke nomor 0852 2841 1551. Bantuan dapat di Transfer melalui:
BRI
No Rek: 555801007831531
An. MUHAMAD ALIM
Sumber: jambione.com