WHO Umumkan Distribusi Vaksin Corona Jadi 2 Tahap, Ini Rencananya
2 min readJAMBIDAILY PERISTIWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengumumkan rencana pendistribusian vaksin virus Corona COVID-19 pada Senin (21/9/2020). Disebutkan, ada tahap distribusi vaksin yang akan dipelajari dan dinilai dengan cermat terlebih dahulu.
Bagaimana cara pendistribusiannya?
Pada tahap pertama, vaksin akan didistribusikan secara proporsional. Artinya, setiap negara yang tergabung dalam COVID-19 Vaccines Global Access Facility (Covax) akan mendapat dosis vaksin untuk 3-20 persen dari total populasi.
Jika nyatanya pasokan vaksin masih terbatas, maka akan dialihkan ke metode alokasi yakni rencana tahap kedua. Dalam tahap ini, Covax akan mempertimbangkan tingkat risiko dari setiap negara, selanjutnya akan mengirimkan lebih banyak dosis vaksin ke negara-negara dengan risiko tinggi tersebut.
Rencana tersebut menjelaskan bahwa setiap negara yang tergabung dalam program ini dapat memutuskan siapa yang akan mendapatkan vaksin terlebih dahulu. Dengan catatan, dosis vaksin untuk 3 persen populasi dari setiap negara ini harus diberikan pada tenaga kesehatan terlebih dahulu, kemudian kelompok berisiko tinggi lainnya.
“Memberi dosis yang cukup ke setiap negara untuk diberikan ke orang yang berisiko tinggi meninggal adalah pendekatan terbaik untuk memaksimalkan dampak dari sejumlah kecil vaksin,” kata Mariângela Batista Galvão Simão, asisten direktur jenderal WHO untuk obat-obatan dan produk kesehatan, dikutip dari The Washington Post.
WHO meminta banyak negara untuk ikut bergabung
WHO mendesak negara-negara kaya untuk ikut bergabung dalam Covax. Saat ini sudah ada lebih dari 150 negara atau 64 persen dari populasi dunia yang telah setuju untuk berpartisipasi dalam Covax.
Dalam rencana ini, negara kaya dan miskin diharapkan dapat saling bahu-membahu dalam mengumpulkan dana untuk diberikan kepada produsen pengembang vaksin. Rencana ini pun bertujuan untuk mencegah adanya penimbunan dan fokus pada vaksinasi kepada orang-orang yang berisiko tinggi di setiap negara yang telah berpartisipasi.
Sejauh ini, ada 64 negara berpenghasilan tinggi yang telah mendaftar. Diperkirakan ada 38 negara lainnya yang akan ikut terlibat dalam program ini dalam waktu dekat.
China, Amerika Serikat (AS), dan Rusia diperkirakan tidak ikut dalam program ini. Pasalnya, China belum membuat pengumuman terkait hal ini. Sementara AS sudah memutuskan untuk tidak bergabung dan tak ingin bekerja sama dengan WHO.
“Perlombaan untuk mendapatkan vaksin adalah kolaborasi, bukan kontes,” Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
“Ini bukan amal. Ini demi kepentingan semua negara, pilih tenggelam atau berenang bersama,” ujarnya.