Boiyen ‘Sang Ratu Panggung’ FTR Se-provinsi Jambi Tahun 2020
4 min readJAMBIDAILY SENI, Budaya – Boiyen menjadi sang jawara pertama diajang Festival Teater Remaja (FTR) se-provinsi Jambi tahun 2020, hadir dengan gemilang menyajikan naskah ‘Pelacur’ karya Putu Wijaya dibawah arahan Windy Kaunang.
Boiyen berhasil mengalahkan 32 peserta yang berlomba, asal 7 dari 11 kabupaten/kota dalam provinsi Jambi, kecuali Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Kabupaten Tebo dan Sarolangun tidak hadir karena kendala teknis dan kondisi.
FTR pada 12-14 Oktober 2020 tersebut menghadirkan juri Rachman Sabur (Dosen ISBI dan pendiri Teater Payung Hitam Bandung), EM Yogiswara (Pendiri Teater AIR Jambi), dan Putra Agung (Pegiat Teater dari Provinsi Jambi).
Ini merupakan kali ketiga, Boiyen ikut sebagai peserta di FTR dan pernah merasakan manisnya sebagai pemenang, sebagai Juara 2 FTR tahun 2018, naskah Trik Karya Putu Wijaya sebagai sutradara.
Tahun 2020 lebih spesial, mendapatkan Juara dikesempatan terakhirnya pada ajang ini “Tahun ini tahun terakhir bisa mengikuti Festival Monolog sebagai Aktor, tahun akan datang sudah tidak lagi memenuhi syarat batas usia. Motivasi bertahan di dunia Teater tidak ada motivasi, namun teater bagi saya sudah menjadi candu,” Kata Boiyen, bercerita pada jambidaily.com (Rabu, 14/10/2020).
Anak pertama dari tiga bersaudara perempuan buah hati dari pasangan Muhroji dan Suminah, Mengenal teater sejak menjadi Mahasiswa Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jambi (FIB UNJA) yang kini telah dilebur ke dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (F-KIP).
Tidak hanya giat dalam komunitas teater kampus, Boiyen juga salah satu aktris handal diluar kampus, bergabung di Teater Art in Revold (AiR).
Dia merasa berteater membuka ruangnya mendapat keluarga baru, banyak pengalaman dan ilmu pembelajaran yang tidak didapatinya di luar “Disisi lain, karena saya sudah menemukan keluarga baru yang asyik. Terima kasih atas masa haru biru, dan pertengkaran-pertengkaran yang mendewasakan. Panjang Umur, semoga kita semua bisa saling meningkatkan kualitas diri,” Ucap perempuan yang akrab disapa Boiyen
“Pementasan pertama dengan OK Teater Kuju FIB Unja, naskah Perempuan di Keranda Kaca karya Elly Delfia, sutrdara Eko Saputra tahun 2015. Lalu Tahun 2016 melakukan pementasan Perdana bersama Teater AiR naskah TUK karya Bambang Khentut sutradara Titas Suwanda,” Beber Boiyen.
Ditanya dari mana awalnya panggilan Boiyen,? “Saya katanya mirip dengan Boiyen penyanyi dangdut, ya saya senang-senang saja, nyaman saja dan saya rasa membawa hoky juga,” Tuturnya sembari tertawa.
Pemilik nama lengkap Rani Iswari, masih tercatat sebagai mahasiswi semester akhir di F-KIP program studi sastra Indonesia kini sedang menunggu jadwal wisuda yang awalnya Oktober 2020 namun dia harus bersabar terjadi penundaan akibat covid-19.
“Awalnya Oktober 2020 namun diundur karena covid-19, diperkirakan Desember 2020. Saya juga belum tau jadwal pastinya,” Ujar Boiyen.
Pada kesempatan ini dia berpesan bahwa untuk terus kreatif dan berprestasi jangan sampai terhalang, apalagi di masa pandemi “Jangan terhalang, tentunya kita harus patuhi protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak dan sering cuci tangan. Dengan adanya kebijakan tatanan kehidupan baru alias New Normal membuka ruang kita untuk kreatif dan produktif bahkan berprestasi meskipun kita masih berada dalam kondisi wabah,” Tandasnya.
Berikut Profil Singkatnya
Nama lengkap: Rani Iswari
TTL: Sumber Agung, 23 Februari 1996
Pengalaman Panggung
2015
OK Teater Kuju FIB Unja, naskah Perempuan di Keranda Kaca karya Elly Delfia, sutradara Eko Saputra
2016
Teater AiR naskah TUK karya Bambang Khentut sutradara Titas Suwanda
Teater Kuju
(Mei) Festival Nasional Teater di TIM naskah Budak Lukah karya Ellen dan Dedi
(Oktober) Juara III Tangkai Monolog PEKSIMINAS Halu Oleo, Kendari.
Teater AiR
Aktor di garapan Hah karya Putu Wijaya sutradara Ully Anggraini
2017
Terlibat Panggung Aktor Sumatra
2018
Sutradara Teater Kuju judul Naskah Arwah Si Jontu karya Winda d putri
Juara 2 FTR Provinsi Jambi naskah Trik Karya Putu Wijaya sebagai sutradara
2019
Aktor pada garapan Teater AiR sebutir Kepala dan seekor kucing karya ahmadun Yossi Herfanda sutradara EM Yogiswara
Juara III Monolog pada festival Monolog di TBJ tahun 2019 sutradara Windy Kaunang naskah Nala karya Iswadi Pratama
2020 aktor garapan Plagiat karya sutradara EM Yogiswara
(Hendry Noesae)