12 Komunitas Bertarung di Festival Tari Kreasi Melayu Jambi, Didin: Anak Muda Itu ‘Agent Of Chance’
2 min readJAMBIDAILY SENI, Budaya – Festival Tari Kreasi Melayu Jambi Tahun 2020 yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi melalui UPTD Taman Budaya Jambi (TBJ) terdata hingga rapat teknis hari ini (Jum’at, 23/10/2020) diikuti 12 komunitas berasal dari 7 Kabupaten/kota Se-provinsi Jambi.
Festival yang dimulai tanggal 26 s.d 28 Oktober 2020 tersebut berlangsung di Gedung Teater Arena TBJ, Jalan Sei Arbai, Sungai Kambang, Telanaipura-kota Jambi.
Bagi kebanyakan seniman, termasuk para pelaku tari, situasi pandemi yang sekarang ini terjadi justru semakin menyalakan kreativitas. Secara faktual, banyak karya seni bermunculan secara virtual atas dampak ini. Menangkap gairah kreativitas para seniman tersebut, Taman Budaya Jambi mengajak para pelaku tari: penari, guru tari, dan koreografer (kreasi baru/kontemporer) berpartisipasi dalam kegiatan Festival Tari Kreasi Melayu Jambi yang akan dilaksanakan secara virtual.
“Allhamdulilah semangat anak-anak muda untuk terus berkreasi sangat tinggi. Di era sekarang merupakan era 4.0, yaitu era ekonomi kreatif, anak muda di tuntut untuk menjadi agent of change (Agen Perubahan-red), walaupun di tengah situasi pandemi tidak membatasi mereka untuk berekspresi,” Ungkap Didin Sirojudin S.Sn, Kepala TBJ dalam kata sambutannya saat rapat teknis (Jum’at, 23/10/2020).
“Festival Tari Kreasi Melayu Jambi yang dilaksanakan secara virtual adalah sebuah metode festival penyajian ekspresi tari dalam bentuk “video tari” dengan menggunakan perantara Internet. Video tari dalam konteks ini adalah koreografi, sebagai subjek, ditampilkan secara utuh dari awal hingga akhir dalam satu ruang yang direkam dalam format video (audio-visual). Kegiatan Festival Tari Kreasi ini diharapkan dapat memberi ruang informasi dan apresiasi khusus bagi pelaku, pemerhati dan penikmat seni sehingga pada akhirnya bermuara pada lahirnya kandidat-kandidat pelaku tari kreatif dan produktif yang tetap memegang teguh nilai-nilai lokalitas daerah,” Tambah Didin, menjelaskan.
Hal itu menurut Didin sejalan dengan tupoksi Taman Budaya sebagai lembaga pemerintahan yang bergerak di bidang pembinaan dan pengembangan seni dan budaya serta bertanggung jawab atas keberadaan dan perkembangan lokalitas kesenian setempat.
“Hal ini juga menyangkut pewarisan terhadap keberadaan seni dari masa ke masa. Bentuk pembinaan dan pengembangan yang dilakukan oleh Taman Budaya berupa kegiatan laboratories seperti pengkajian, revitalisasi, pengolahan dan eksperimentasi seni yang ditujukan untuk generasi muda sebagai bentuk upaya menanamkan kepedulian untuk menciptakan ruang pemikiran dan kecintaan terhadap kesenian lokal sehingga tercipta produktivitas seni dan budaya kreatif,” Ujarnya.
Dalam rapat teknis (Jum’at, 23/10/2020), komunitas yang turut berpartisipasi dari Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Muara Bulian dan Kabupaten Batanghari.
(Hendry Noesae)