Kepada Wartawan, Atal S Depari: Keselamatan Dulu Baru Meliput Covid-19
3 min readJAMBIDAILY NASIONAL – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, mengingatkan wartawan untuk mengutamakan perlindungan diri dan keselamatan saat melaksakan tugasnya di tengah pandemi covid-19.
“Persiapkan dulu diri keselamatan dan sehat baru meliput, jangan memaksakan diri merliput sementara belum terlindungi diri dari covid-19,” Tegas Atal S Depari, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat (Jum’at, 06/11/2020).
Ungkapan tersebut disampaikan Atal S Depari, dalam diskusi yang diselenggarakan BBC Media Action dan Dewan Pers secara daring atau webinar.
Atal juga mengharapkan perusahaan pers dapat memenuhi perlindungan wartawan ketika ditugaskan meliput “Saya harapkan perusahaan pers saat menugaskan wartawannya dengan perlindungan diri dari covid-19,” Ujar Atal S Depari.
Webinar yang diikuti lebih dari 200 wartawan/jurnalis se-Indonesia itu mengambil tema “mengarusutamakan perubahan perilaku untuk menyelamatkan masyarakat dari pandemi covid-19”
Dampak lanjutan pandemi COVID 19 mengintai berbagai lapisan masyarakat. Masalah dan tantangan apa yang mengemuka dalam upaya pemerintah mendisiplinkan perilaku masyarakat sebagai penanggulangan pandemi COVID-19? Bagaimana semestinya media massa dan wartawan mengambil peranan di dalamnya?
“Keselamatan itu yang paling utama, wartawan tidak kebal covid-19 dan tidak semua wartawan disiplin protokol kesehatan dalam membekali diri saat meliput,” Ungkap Atal S Depari, menjawab pertanyaan awak media.
“Anda menjadi duta perubahan perilaku, sebut saja sebagai wakil negara untuk mensukseskan upaya memutus rantai covid-19. Anda bukan hanya menulis namun juga harus bisa menyampaikan pesan langsung. Yakinkan anda masih didengar masyarakat, selamat mengemban tugas, tugas anda ini berat tiga bulan kedepan. Kembangkan tulisan yang optimis jangan pesimis, sampaikan terus menerus protokol kesehatan,” Tandasnya.
Selain Atal S Depari, turut menjadi narasumber yaitu: Dr. Ir Dwi Listyawardani (Kasubdid sosialisasi bidang perubahan perilaku satgas covid-19), Jamalul Insan (Dewan Pers), Mohammad Bakir (Kompas) dan dr Dewi Puspitorini Sp.P (K) MARS MH, yang dipandu oleh Agus Sudibyo.
“Selain jurnalis juga warga masyarakat, bisa menjadi contoh di lingkungan kita. Kita harus sama-sama bergerak, tapi peran kita sudah jelas, harus menjembatani kepentingan-kepentingan masyarakat. Bergerak menuju perilaku sehat demi memutus rantai covid-19,” Kata Jamalul Insan.
“Wartawan itu harus bisa membaca data, tidak harus menyatakan berbahaya namun dengan menyajikan lewat data dan itu sudah mengingatkan masyarakat, media harus bisa bersikap,” Terang Mohammad Bakir.
“Kami sangat terbuka setiap adanya kritikan-kritikan dari rekan-rekan media, ingatkan kami tentunya dengan kritikan-kritikan membangun. Kita harus bersama menyelesaikan ini,” Tutur Dr. Ir Dwi Listyawardani.
“Selalu mengingatkan kepada rekan, teman, tetangga dan sebagainya jangan bosan-bosan. Sekecil apapun itu sangat berarti, terkadang itu malah lebih mudah dipahami oleh orang-orang disekitar kita,” Pesan dr Dewi Puspitorini Sp.P (K) MARS MH.
Diakhir diskusi Agus Sudibyo, menyimpulkan bahwa wartawan selaku agen perubahan perilaku bagi masyarkat juga tidak melepaskan kritikan-kritikan membangun kepada pemerintah dalam penanganan covid-19.
“Tetap menjadi agen perubahan perilaku, tanamkan optimisme kepada masyarakat, tetapi juga memberikan kritikan-kritikan kepada pemerintah. Semoga diskusi ini bermanfaat untuk kita semua,” Ucap Agus Sudibyo, menutup diskusi.
(Hendry Noesae)