Video Viral Jenazah COVID-19 Berdarah dengan Bola Mata Tak Ada Hoaks
2 min readJAMBIDAILY PERISTIWA – Viral video di Probolinggo jenazah pasien COVID-19 mukanya berdarah yang disebut matanya sudah tak ada. Satgas COVID-19 Probolinggo menegaskan informasi dalam video tersebut hoaks.
“Video viral jenazah pasien COVID- 19 di Kecamatan Paiton sudah saya lakukan pendalaman ke lokasi dan pihak keluarga. Video viral di medsos itu hoaks,” ujar Gakkum Gugus Tugas Penanganan Percepatan Satgas COVID- 19 Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto kepada wartawan, Jumat (6/11/2020).
Ugas mengatakan video yang viral tersebut memang benar. Tetapi informasi atau captionnya yang salah. Warga yang histeris dan menangis dalam video tersebut dikarenakan melihat wajah pasien yang penuh darah.
“Bola mata masih ada tetapi tertutup darah. Keluarga pasien siap mengklarifikasi pemberitaan yang tidak benar,” kata Ugas.
Ugas mengatakan peristiwa dalam video itu terjadi Kamis (5/11). Pasien COVID-19 tersebut adalah Mahmuda (49), warga Dusun Sukun, Desa Alas Tengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Pasien dirawat dan meninggal di RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo. Hasil tes swab pasien positif COVID-19 dengan penyakit bawaan darah tinggi dan stroke.
Sebelumnya diberitakan viral video jenazah pasien COVID-19 di Probolinggo mengalami pendarahan di bagian wajah. Bahkan disebut kedua bola mata jenazah tersebut sudah tidak ada dengan darah bercucuran.
Video viral itu diunggah akun Instagram ndorobeii sekitar pukul 14.58 WIB. Video berdurasi 10 detik itu memperlihatkan jenazah terbungkus plastik dan kain kafan diletakkan di atas lantai.
Caption pada video tersebut adalah ‘Jika MEMANG INFO DEMIKIAN , DIBAWAH INI MAKA PENJARAKAN OKNUM SEBERAT²NYA , mohon izin @polresprobolinggokota chek info validnya terima kasih hormat saya 🙏
Jenazah pasien yang ‘katanya’ kena kopit di Probolinggo setelah dibuka ternyata kedua b0l4 matanya sudah tidak ada, d4r4h pun masih bercucuran 😭.
Petugas sempat melarang untuk melihat jenazah namun pihak keluarga memaksa karena yakin almarhumah tidak punya riwayat kontak dengan pasien kopit’