Dandim 0419/Tanjab : Sepeda Merupakan Transportasi Terbaik di Masa Pandemi
Tanjab Barat (JAMBIDAILY) – Saat ini kita hidup pada masa transisi menuju hidup yang sehat, aman, serta produktif. Dibandingkan dengan pada waktu sebelum pandemi Covid-19, kehidupan sehari-hari kita kini dijalani secara berbeda, seperti lebih berhati-hati terhadap lingkungan sekitar. Jadi, selagi masa transisi menuju kehidupan baru, misalnya dengan bersepeda yang merupakan kendaran yang lebih ramah lingkungan dan juga membuat badan sehat.
Hal tersebut disampaikan Dandim 0419/Tanjab, Letkol Inf Erwan Susanto, S.I.P, usai beraktivitas pagi dengan berolahraga bersepeda yang dibalut dalam “Gowes bersama TNI-POLRI Sabtu Sehat”. Sabtu (7/11/2020)
Lebih lanjut, Dandim mengatakan bahwa semua olahraga yang bisa kita lakukan, bersepeda atau gowes merupakan salah satu yang paling mudah untuk dilakoni dalam keseharian. Tidak perlu jauh-jauh ke gym atau menyisihkan beberapa jam untuk senam aerobik, kita hanya perlu menggowes sepeda dalam perjalanan ke kantor atau memantau wilayah.
Pada masa transisi ini, bersepeda menjadi alternatif yang berisiko kecil ketika bepergian. Terutama untuk menghindari kontak dekat dengan orang banyak. Belum lagi berbagai manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari bersepeda secara rutin. Bersepeda melatih otot kaki dan perut, membakar kalori, serta mengurangi berat badan.
Selain kesehatan jasmani, bersepeda juga membantu kesehatan mental. Berolahraga melepas endorfin, yaitu zat dalam otak yang membuat kita merasa lebih senang dan mengurangi stres. Melepaskan tenaga dengan menggowes sepeda juga akan menjauhi pikiran kita dari tekanan dan kecemasan yang mungkin sedang dirasakan.
Bersepeda tak hanya bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia, tapi juga bagi lingkungan. Kendaraan bermotor seperti mobil dan motor menggunakan bensin, sehingga mengeluarkan gas polutan udara. Sedangkan bersepeda hanya mengandalkan otot kaki dan tidak menghasilkan gas rumah kaca. Dengan mengurangi polusi udara, kualitas udara Kuala Tungkal pun akan meningkat, sehingga langit biru akan lebih sering terlihat.
Jika bersepeda menjadi metode bepergian yang diprioritaskan, jumlah kendaraan bermotor di jalan akan berkurang. Imbasnya polusi udara serta kemacetan yang akan lebih jarang terjadi. Lebih sedikit jumlah mobil dan motor berarti akan lebih sedikit keperluan untuk pembangunan jalan raya dan lahan parkir. Lahan ini kemudian bisa digunakan untuk membangun ruang terbuka hijau atau taman, sehingga Kota Kuala Tungkal terasa lebih segar dan warga lebih bergembira.
“Memang ini merupakan tujuan jangka panjang yang mungkin akan memakan waktu bertahun-tahun. Tapi lebih baik kita mulai dari sekarang, kalau tidak kapan lagi? Kalau bukan kita, lalu siapa lagi”, ungkap Perwira Melati Dua ini. (*/Hery FR)