Bangun Sinergitas Atasi Bencana, Korem 042/Gapu Gelar Pelatihan
2 min readJAMBIDAILY – Wilayah Sumatera menjadi salah satu wilayah yang rawan terjadinya bencana.Termasuk Provinsi Jambi yang rawan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), banjir, longsor dan lain sebagainya.
Menyikapi hal tersebut, Korem 042/Garuda Putih menyelenggarakan pelatihan dalam penanggulangan bencana. Ini diikuti boleh prajurit Korem 042/Gapu, BPBD Provinsi Jambi dan Basarnas Provinsi Jambi.
Danrem 042/Gapu, Brigjen TNI M. Zulkifli, S.I.P, M.M., melalui Kasrem 042/Gapu Kolonel Kav Rayen Obersyl membuka pelatihan penanggulangan bencana tersebut di Balai Prajurit Korem 042/Gapu, Jambi.
“Ini di khususkan untuk pelatihan mengatasi penanganan Karhutla, bagaimana nanti bisa memadamkan api,” kata dia, Senin (9/11/2020).
Lanjutnya, pelatihan tersebut dilakukan lima hari mendatang. Nantinya, satu hari pelatihan akan dilaksanakan drill taktis yang dilaksanakan di Dusun Rantau Karya, Kompleks PT WKS Kabupaten Tanjab Timur.
“Saya berharap latihan ini dapat dilaksanakan dengan serius dan sungguh-sungguh, sehingga sewaktu ada bencana Karhutla kita sudah siap,” tambahnya.
Kemudian, pelatihan penanggulangan bencana ini juga bertujuan untuk membangun sinergitas dalam mengatasi bencana. “Latihan ini bagaimana mengutamakan keamanan dan jaga kekompakan dalam mengahadapi bencana,” sebutnya.
Sementara itu, pelatihan ini juga dilakukan pemaparan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, BPBD Provinsi Jambi. Ismail salah satu narasumber yang mengisi materi dalam pelatihan tersebut mengatakan, Jambi biasanya terjadi tanah longsor, banjir, gempa bumi dan gunung meletus.
Kata dia, hampir di seluruh Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi terjadi bencana banjir, salah satunya yakni di Kabupaten Bungo, Kabupaten Merangin, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Kabupaten Muarojambi dan Kabupaten Tanjab Timur.
“Bencana ini bukan tugas Basarnas dan BPBD saja, akan tetapi tugas kita bersama untuk mengatasi hal tersebut,” sampainya.
Kemudian, Ismail juga menyebutkan, untuk bencana longsor, biasa kerap terjadi di Kabupaten Merangin, Kabupaten Bungo, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Sarolangun. Selanjutnya, bencana gempa bumi, rawan terjadi hanya di Kabupaten Kerinci.
Sementara, untuk wilayah rawan kebakaran hutan terjadi di Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Muarojambi, Kabupaten Tanjab Timur, Kabupaten Tanjab Barat dan Kabupaten Batanghari.
“Pentingnya Koordinasi dan kekompakan dalam mengahadapi bencana, karena koordinasi menjadi salah satu pondasi untuk mengevakuasi dalam penanganan bencana,” jelasnya. (penremgapu)