Sudirman : Jadikan Lomba Pantun Melayu Media Penyerbarluasan Adaptasi Kebiasaan Baru
3 min readJAMBIDAILY, JAMBI – Sekretaris Daerah Provinsi Jambi H. Sudirman, SH,MH menutup secara resmi Lomba Pantun Inovasi Melayu Jambi di masa Pendemi covid-19 tahun 2020, Kamis (26/11) bertempat di Swiss Bell Hotel. Acara yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jambi bekerjasama dengan Balitbangda Provinsi Jambi ini mengambil tema.
“Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Untuk Jambi Sehat Bebas Covid 19. Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jambi Hj. Iin Kurniasih Sudirman, Kepala Balitbangda Provinsi Jambi Azrin, dan pengurus Dharma Wanita Persatuan Provinsi dan Kab/Kota se-Provinsi Jambi.
Lomba Pantun inovasi ini dibagi dalam 3 kategori yaitu kategori masyarakat umum, perguruan tinggi dan kategori SLTA sederajat dengan total hadiah lebih kurang Rp. 40 juta. Jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 115 pasangan terdiri dari kategori masyarakat umum sebanyak 46 pasangan, kategori perguruan tinggi sebanyak 44 pasangan dan kategori SLTA sederajat sebanyak 50 pasangan. Dari pendaftar tersebut pada tanggal 23 Nopember 2020 telah dilakukan seleksi oleh tim juri dan meloloskan 59 pasangan untuk masuk pada babak semifinal yang terdiri dari 23 pasangan untuk kategori masyarakat umum, 22 pasangan untuk kategori SLTA sederajat, dan 13 pasangan untuk kategori perguruan tinggi.
Dari 59 yang masuk semi finak ini pada akhirnya ditetapkan 28 pasangan yang masuk final yaitu 10 finalis kategori masyarakat umum, 10 finalis kategori SLTA sederajat dan 8 finalis kaegori perguruan tinggi untuk memperebutkan juara I,II,III serta juara harapan I,II, dan III untuk semua kategori. Para peserta mendapatkan piala dan uang pembinaan.
Sekretaris Daerah dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini dapat menjadi salah satu media edukasi, hiburan, dan penumbuh kembangkan kreativitas budaya sastra Jambi dari berbagai lintas generasi. “ Pantun Melayu Jambi menunjukkan realita dan fakta yang terjadi di tengah- tengah masyarakat, atau tentang alam, dan lingkungan; serta tidak terpisahkan dengan sistem komunikasi masyarakat. Di samping itu, bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dimengerti, aksentuasi yang enak didengar, serta biasanya diiringi oleh alat musik tradisional. Pada konteks ini pantun Melayu Jambi dimanfaatkan sebagai media informasi dalam menyebarluaskan adaptasi kebiasaan baru sebagai suatu strategi dalam pencegahan penyebaran covid-19” ungkap Sekda.
Dilanjutkan Sekda bahwa dengan tema yang diusung “Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Untuk Jambi Sehat Bebas Covid 19” diharapkan dapat melestarikan warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) Jambi, juga dapat mengedukasi masyarakar tentang pentingnya menerapkan adaptasi kebiasaan baru, dengan penerapan protokol kesehatan di masa pendemi covid-19, melalui pendekatan budaya berpantun Melayu.
“ Saya berharap semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak yang luas dalam membudayakan pantun Melayu Jambi oleh seluruh lapisan masyarakat Jambi di kehidupan sehari-hari,” katanya.
Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jambi Hj. Iin Kurniasih Sudirman, dalam laporannya menyatakan bahwa pelaksanaan lomba pantun ini alam terinspirasi dengan diselenggarakannya lomba inovasi pembuatan video singkat yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri RI pada bulan Juni 2020 yang lalu dan provinsi Jambi telah mengikuti lomba tersebut dalam mendapat juara 1 sektor hotel dan juara 3 sektor restoran dan berhasil mendapat dana insentif daerah.
“Pemerintah Provinsi Jambi melalui Balitbanda yang bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jambi, menginisiasi kegiatan ini untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru dan menjaga kesehatan dimasa pandemi covid-19 dan menjaga kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui media pantun melayu Jambi bagi pelajar, mahasiswa perguruan tinggi dan masyarakat umum di provinsi Jambi untuk berkreasi, serta menyalurkan bakat dan kemampuan yang mereka miliki dalam menulis. Melalui kegiatan ini diharapkam masyarakar Jambi dan termotivasi untuk lebih menyadari pentingnya menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru” ujar Iin Kurniasih. (Maria/ Foto: Mulyadi, Kamerawan : Latib)