16 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Patriotisme untuk Pilkada

3 min read

Oleh: Bahren Nurdin, MA (*)

JAMBIDAILY JURNAL PUBLIK-Saya awali artikel ini dengan mengingatkan kembali pesan John F. Kenedy “jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu!”.

Sudah ketemu jawabannya? Melalui artikel ini pula saya ingin mengajak kita semua menemukan jawaban itu. Saya pastikan bahwa masing-masing kita memiliki peran penting untuk bangsa ini. Setiap insan yang menginjakkan kaki di Bumi Pertiwi ini memiliki banyak hal yang dapat diberikan kepada bangsanya dengan kapasitas masing-masing. Besar dan kecilnya tentu bukan menjadi ukuran, tapi seberapa mau kita ikut serta membangun negara ini.

Keinginan kita berbuat untuk bangsa dan negara inilah yang kemudian saya sebut dengan sikap patriotisme. Jika nilai-nilai patriotisme itu dikaitkan dengan nilai perjuangan di medan perang, maka saya juga ingin menyadarkan kita semua, dalam konteks yang berbeda, bahwa kita saat ini juga sedang perang. Ya, sedang ‘perang’ melawan Pandemi Covid19. Semua kita sedang berjibaku antara hidup dan mati. Pemerintah dan masyarakat sedang ‘angkat senjata’ di medan pertempuran dengan segala daya yang dimiliki.

Di tambah lagi, medan tempur terberat nanti ada pada tanggal 9 Desember 2020; Pilkada. Saya katakan terberat karena Pilkada kita kali ini berlangsung di tengah berkecamuknya serangan Covid 19. Pemerintah telah memutuskan untuk melangsungkan Pilkada serentak tahun ini dengan menyiapkan segala perangkat ‘perang’ agar masyarakat bisa memilih pemimpin terbaik mereka dan pembangunan di daerah tetap berjalan dengan baik. Pilihan sulit tapi harus dilaksanakan. Maka, mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti aturan main ‘perang’ yang baik seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak adalah ikhtiar terbaik agar kita semua tetap sehat. Menang!

BACA JUGA:  BTP Sukses Meraih Roosseno Award 2019

Jika begitu, jika Pilkada kita kali ini dalam kondisi ‘perang’, diperlukan jiwa-jiwa patriotisme untuk kita tetap bisa memberikan hak pilih pada tanggal 9 Desember 2020 nanti. Ya, boleh jadi nilai-nilai patriotisme itu telah terkubur berasama para pahlawan di makam-makam pahlawan di seluruh negeri ini. Saya ingatkan, kinilah saatnya kita bangkitkan kembali. Kita gelorakan kembali. Kita teriakkan kembali. Kita adalah anak-anak bangsa yang cinta akan tanah air ini. Kita adalah masyarakat yang memiliki nasionalisme yang membubung tinggi. Kita bangsa yang kuat. ‘Merdeka atau Mati!’ kata Bung Tomo.

Coba lihat apa yang dikatakan Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa patriotisme adalah ‘sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya; semangat cinta tanah air’. Sikap pengorbanan dan kecintaan untuk kepentingan bangsa dan tanah air.

Jika dipasangkan pada konteks Pilkada, saatnya kita mengorbankan sedikit waktu. Ya sedikit saja, paling beberapa jam demi memilih pemimpin yang diharapkan. Kita habiskan waktu hidup dan berkehidupan di negeri ini selama bertahun-tahun hingga akhir hayat, masak tidak bisa sedikit saja waktu untuk kepentingan bersama. Sebegitu apatiskah kita saat ini? Saya rasa tidak!

Dulu para pahlawan kita bersabung nyawa, angkat senjata siang dan malam di medan pertempuran untuk memerdekakan bangsa ini. Hari ini, waktu dan tempatnya saja yang berbeda. Namun nilai dan tujuannya sama. Nilai perjuangannya tidak berkurang dengan tempat dan cara yang berbeda. Memang tidak memanggul senjata, tapi kita tetap ‘berperang’. Kita memang sudah merdeka, tapi mengisi kemerdekaan ini juga memerlukan perjuangan. Hanya orang-orang yang memiliki nasionalisme dan patriotismelah yang akan mampu memberikan pengorbanan terbaiknya untuk keberlangsungan kemerdekaan bagi bangsa ini.

Akhirnya, jika datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) saja kita tidak sanggup, lantas apa lagi yang bisa kita berikan untuk bangsa ini? Di mana kita simpan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme itu? Saatnya kita berbuat untuk negeri. Sampai jumpa di TPS 9 Desember 2020. Allahuakbar!(*)

 

(*) Penulis adalah Akademisi UIN STS Jambi dan Direktur Pusat Kajian Demokrasi dan Kebangsaan

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 + 5 =