TNI – Polri Bersama Aparat Pemerintah Kecamatan Mendahara Ulu Gelar Patroli Gabungan Kepatuhan Masyarakat Pakai Masker
3 min readJAMBIDAILY MENDAHARA ULU – Danramil 01/Muarasabak, Kodim 0419/Tanjab Kapten Inf Ahmad Taufik mengatakan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan masih kurang. “Sangat disayangkan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat terkait dengan kepatuhan individu dalam memakai masker, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan,” kata Taufik saat memimpin Patroli gabungan tentang Kepatuhan Masyarakat Pakai Masker bersama jajaran Polsek dan Aparat Pemerintah di Desa Pematangrahim, Kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten Tanjab Timur, Jambi pada Rabu (30/12/2020) kemarin.
Kita lakukan kegiatan Patroli Gabungan ini bertujuan untuk memantau pelaksanaan kepatuhan terhadap protokol kesehatan oleh masyarakat.
Dalam operasi protokol kesehatan tersebut kita berikan himbauan dan teguran kepada masyarakat tidak menggunakan masker untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.
“Bagi masyarakat apabila bepergian keluar dari rumah atau tempat tinggal, guna untuk mencegah wabah Covid 19 tolong patuhi protokol kesehatan dengan selalu memakai masker dan menjaga jarak serta mencuci tangan menggunakan sabun atau menggunakan hand sanitaizer supaya bisa terhindar dan pemutus mata rantai Covid -19, ujar Taufik.
Terlihat dilapangan, bahwa kesadaran warga Terapkan 3M masih kurang, dapat disimpulkan bahwa libur panjang menjelang Tahun Baru akan menjadi pemicu utama terjadinya penurunan kepatuhan protokol kesehatan. Jika masyarakat semakin lengah, penularan virus diyakini akan terus meningkat.
“Jika terus seperti ini maka sebanyak apapun fasilitas kesehatan yang tersedia tidak akan mampu menampung lonjakan yang terjadi,” ujar Taufik.
Hal yang lebih memprihatinkan, kurang patuhnya masyarakat dalam menjaga jarak. Tak Hanya 3M, Upaya 3T Juga Penting untuk Putus Penularan Covid-19. Taufik meminta masyarakat kembali menerapkan disiplin protokol kesehatan. Langkah kecil untuk memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak berdampak besar bagi seluruh umat manusia.
Taufik menyebut, seluruh lapisan masyarakat harus mau bekerja sama dan bergotong royong demi meningkatkan penanganan Covid-19 ini. “Masyarakat harus sadar kelalaian ini berdampak sangat fatal, jangan menunggu kasus harian semakin tidak terkendali untuk dapat disiplin terhadap diri sendiri. Target ini tidak akan menjadi sulit jika semua orang sadar betul bahwa kita tidak sedang dalam keadaan yang baik-baik saja,” kata dia.
Lebih lanjut Taufik juga mengimbau kepada masyarakat Mendahara maupun masayrakat yang berada diwailayah Koramil Muarasabak agar tidak membeli terompet saat perayaan Tahun Baru 2021. Hal ini untuk mengantisipasi risiko penyebaran Covid -19.
“Saya khawatir, risiko penularannya besar sekali. Jadi, kami imbau tidak ada yang membeli terompet,” kata dia.
Taufik menjelaskan, saat terompet ditiup, maka otomatis air liurnya akan masuk ke alat tersebut. Sehingga, hal ini dapat memperbesar risiko penularan Virus Covid-19.
“Ini yang harus diwaspadai bersama-sama, disamping itu juga, terompet yang di jual para pedagang pasti banyak para pembeli yang mencoba meniup nya telebih dulu, kemudian urung membelinya. Nah, di situ juga kemungkinan yang bisa menularkan covid 19,” paparnya.
Toh, kalau memang ngotot ingin menggunakan terompet, Firmansyah mengusulkan agar warga membuatnya sendiri.
“Tetapi alangkah baiknya tidak usah berhura hura di saat menyambut datangnya tahun baru lebih baik kita berdoa bersama keluarga di rumah,” lanjutnya.
Baginya, keselamatan dan kesehatan masyarakat adalah hal yang utama. Ia juga tak ingin kasus Corona di Tanjab Timur terus meningkat.
“Kami mohon kerja samanya. Kalau kita semakin cepat memutus mata rantai Covid-19, maka kita semakin cepat kembali hidup normal,” pungkas Taufik (**/fds)