27 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Kisah Prajurit Koramil Telanaipura Saat Bertugas Pemulasaran Jenazah Covid – 19

3 min read

JAMBIDAILY SUARA TNI – Dua orang Prajurit TNI dari Koramil 09/Telanaipura, Kodim 0415/Batanghari bisa disebut Pejuang pemulasaran jenazah, mereka adalah Sertu Mardianto dan Serda Supriyanto. Mereka adalah dua orang sosok perwakilan personil TNI dari Koramil 415-09/Telanaipura yang tergabung dalam Tim Pemulasaraan Jenazah gugus tugas covid-19 Kota Jambi.

Petugas pemulasaraan bukan hanya dari unsur TNI saja, akan tetapi ada dari instansi Pol PP, Damkar, Tenaga Kesehatan dari RS Abdul Manaf dan Dinas Perumahan dan Permukiman.

Sertu Mardianto membeberkan suka duka yang dialami sepanjang mengurus jenazah yang terpapar virus Corona atau Covid-19. Ada rasa lega yang muncul ketika keluarga korban merelakan prosedur Covid-19 diterapkan.

“Memang di satu sisi keluarga pasien pada umumnya menolak jenazah dilakukan sebagaimana jenazah Covid. Maunya dibawa pulang. Tapi demi kesehatan, harus kami edukasi agar dapat dilaksanakan di rumah sakit,” tutur Mardianto saat stay di RS kota Abdul Manap Kota Jambi, Jum’at (8/1/2021).

Banyak tantangan dan resiko tersendiri sebagai petugas pemulasaraan. Mulai dari potensi paparan penyakit menular yang di derita pasien/jenazah, hingga berhadapan dengan anggota keluarga jenazah yang kerap menolak jenazahnya ditangani sesuai prosedur medis bagi penanganan jenazah yang terkena infeksi berbahaya, seperti terpapar covid-19.

Menurut Mardianto, menghadapi jenazah Covid-19 sangat berbeda dibandingkan pemulasaran biasanya. Apalagi mendapatkan saat pengalaman baru yang mengharuskan menggunakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD).

“Kami begitu tahu (yang ditangani jenazah Covid-19), langsung lengkap memakai APD. Memang belum pernah pakai hazmat yang ketat, gerah begitu, tidak nyaman. Terasa seperti robot. Mau ke kamar kecil saja rasanya tahan dulu. Kalau mau ke kamar mandi kan harus buka semua,” jelas dia.

Namun bagi Mardianto dan Supriyanto, kesulitan tersebut merupakan bagian dari keharusan yang diperintahkan agama. Jenazah dari golongan apapun wajib mendapatkan pemulasaran yang layak dan terhormat.

“Sukanya, kami merasa bangga ketika keluarga jenazah menyetujui (prosedur Covid-19). Rayuan kita kepada keluarga ketika menerima itu, lega sekali,” kata Mardianto.

Setiap hari mereka stay di RS kota Abdul Manap untuk melaksanakan Pemulasaraan jenazah bila ada pasien yang meninggal karena covid-19 dari seluruh rumah sakit yang ada di kota Jambi.

Menurut Mardianto, tugas berat menjadi tim Pemulasaraan jenazah covid-19, terutama potensi penularan ataupun paparan virus dari jenazah. Oleh sebab itu penanganan jenazah covid-19 butuh kerja keras dan ekstra serta kehati-hatian yang tinggi.

Masih menurut Mardianto, perawatan jenazah penyakit menular dilaksanakan dengan selalu menerapkan kewaspadaan universal tanpa mengakibatkan tradisi budaya dan agama yang dianut keluarganya.

Danramil 415-09/Telanaipura Mayor Inf Widi Purwoko, S.E saat di konfirmasi awak media jambidaily.com merasa bangga terhadap kedua anak buahnya yang tergabung dalam tim petugas pemulasaraan jenazah covid-19, meskipun ada rasa kecemasan dan kekawatiran karena potensi penularan/paparan dari jenazah.

“Sebagai pimpinan mereka, saya ikut bangga karena selain loyal terhadap perintah tugas, mereka telah melakukan tugas mulia untuk pengurusan jenazah karena covid-19. Tidak semua personil mampu melaksanakannya.” terang Danramil.

Danramil berharap kepada masyarakat untuk tidak kawatir dan cemas serta memastikan bahwa Pemulasaraan jenazah benar-benar dilakukan sesuai prosedur yang tepat.

“Saya bangga karena kedua personil Koramil Telanaipura, menjadi perwakilan tim Pemulasaraan, mereka telah menunjukkan aksi yang mengagumkan ditengah pandemi covid-19 seperti sekarang ini.” Imbuh Danramil.

Terakhir, Danramil Widi mengingatkan Protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Jangan sampai abai. Sebab, dengan selalu menerapkan protokol kesehatan, akan bisa menekan angka kasus penularan covid-19.

Program 3M, harus benar-benar dijalankan oleh masyarakat di kehidupan sehari-hari. “Tetap rajin mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, serta tetap berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya virus corona di Indonesia segera berakhir, tandasnya.

Editor : Firdaus
Sumber : Pendim 0415/Batanghari

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 + = 10