Peduli Bencana, JNE Gratiskan Biaya Pengiriman Bantuan
4 min readJAMBIDAILY EKONOMI-Bulan pertama di tahun 2021, Indonesia kembali mendapatkan ujian dengan berbagai bencana alam di beberapa wilayah di Indonesia, yang mengakibatkan kerusakan baik infrastruktur hingga menyebabkan korban jiwa. Saat ini bencana yang sudah terjadi berada di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dengan jumlah korban meninggal 15 orang serta 39 ribu warga terpaksa mengungsi akibat banjir bandang.
Disusul dengan adanya gempa bumi yang meluluhlantahkan Provinsi Sulawesi Barat tepatnya di Kab. Mamuju dan Kab. Majene dengan kekuatan 6,2 skala richter yang merenggut 56 nyawa korban yang meninggal dunia dan ribuan warga terpaksa mengungsi untuk mendapatkan pertolongan. Di wilayah lain longsor melanda Kabupaten Sumedang yang ada di Provinsi Jawa Barat, tercatat sebanyak 25 orang yang meninggal dunia, sehingga bencana alam ini mengakibatkan dampak duka yang mendalam dan kerugian besar materil dan imateril yang dialami oleh saudara-saudara kita.
Sontak peristiwa ini menggugah JNE untuk memberikan bantuan dengan kapabilitas yang dimiliki sebagai perusahaan distribusi dengan adanya Program JNE Peduli Bencana. JNE pun mengajak masyarakat di seluruh Indonesia untuk menyumbangkan beragam barang yang diperlukan oleh masyarakat di wilayah yang terdampak bencana banjir bandang, tanah longsor, dan gempa bumi.
Mulai tanggal 21 sampai dengan 31 Januari 2021, Program JNE Peduli Bencana ikut membantu meringankan beban untuk para korban bencana alam dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengirimkan bantuan dengan ketentuan: berat kiriman maksimal 10 kg per kiriman, maksimal 5 kiriman per pengirim, tidak berlaku untuk pengiriman makanan basah, mudah busuk dan cairan. Saat ini kiriman bantuan difokuskan untuk bencana di wilayah Sumedang – Jawa Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat, namun tidak menutup kemungkinan untuk wilayah bencana lainnya. Pengiriman bantuan bencana alam ini dapat disalurkan melalui Posko Bencana Kantor Cabang Utama JNE di seluruh Indonesia. Barang-barang bantuan ini akan ditujukan ke Kantor Cabang Utama JNE lokasi bencana (tidak ke alamat pribadi).
Eri Palgunadi, VP of Marketing JNE, mengatakan, “Adanya layanan JNE Peduli Bencana bertujuan untuk meringankan korban bencana alam yang dialami warga masyarakat Indonesia saat ini, dengan memiliki tagline “Connecting Happiness” yang berarti mengantarkan kebahagiaan. Yang memiliki arti makna yang sangat luas, sehingga jika bicara tentang JNE, maka bukan hanya tentang pengiriman paket saja, namun JNE dalam berbagai aspek di setiap kehidupan masyarakat. Hal ini karena empat sektor, yaitu SDM, infrastruktur, teknologi informasi, dan lingkungan sekitar yang menjadi perhatian utama perusahaan”.
Sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi JNE atas kepercayaan masyarakat selama ini, JNE juga ikut serta untuk terus melakukan langkah – langkah kolaborasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan lingkungan sekitar. Salah satunya yang telah didistribusikan bantuan berupa bahan pangan, pokok, sandang ke posko-posko lokasi bencana alam gempa bumi pada tanggal 17 dan 18 Januari di Kabupaten Mamuju dan Majene Provinsi Sulawesi Barat dengan mendistribusikan kurang lebih sekitar 2 Ton lebih yang diangkut oleh armada truk JNE. Selain itu JNE pun juga bekerjasama dengan lembaga Rumah Zakat dan Rumah Harapan Melanie dalam menggalang bantuan untuk kebutuhan masyarakat korban bencana alam.
Eri menambahkan bahwa bantuan akan terus diwujudkan selanjutnya, mengingat kondisi korban yang masih meprihatinkan di beberapa wilayah di Indonesia. “Jalinan yang baik, dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak dan lembaga-lembaga lainnya akan sangat membantu dalam penyaluran bantuan dengan cepat untuk para korban yang tekena dampak bencana alam saat ini”, pungkasnya.
Sekilas Tentang JNE
JNE berdiri pada tahun 1990 sebagai perusahaan nasional yang berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian. JNE juga memperluas bidang usahanya hingga jasa pengiriman makanan khas daerah (PESONA), jasa kepabeanan, penjemputan di bandara, dan pengiriman uang/money remittance. Pada akhir tahun 2012, JNE memisahkan divisi Logistik, menjadi unit usaha tersendiri dan terpisah dari unit kurir ekspres. Mulai tahun 2013, JNE siap berekspansi di bidang logistik, dengan berfokus pada layanan yang mencakup pergudangan, cargo, pengiriman jalur darat, sea freight, dan air freight. Di tahun 2014, JNE mempersiapkan JNE E-Commerce dan melakukan optimalisasi Mobile Applications, serta membangun 250 kantor operasional juga mempeluas jaringan hingga lebih dari 7000 outlet di seluruh Indonesia untuk bersaing dalam Asia Free Trade Area yang berjalan sejak tahun 2015.
(ril)