Satgas 413 Kostrad Ajarkan Warga Perbatasan Manfaatkan Kayu Menjadi Kerajinan Yang Unik Dan Inovatif
2 min readJAMBIDAILY KEEROM – Dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah perbatasan, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad Pos Skamto mengajarkan warga Kampung Yowong Distrik Arso Barat Kabupaten Keerom untuk memanfaatkan potensi alam berupa kayu menjadi kerajinan rumah tangga yang unik dan inovatif.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 413 Kostrad Mayor Inf Anggun Wuriyanto S.H., M.Han dalam rilis tertulisnya di Distrik Muara Tami Kota Jayapura, Senin (1/2/2021).
“Selain menjaga perbatasan negara yang menjadi tugas pokok kami di sini, kami juga ingin membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Papua khususnya yang berada di wilayah perbatasan RI-PNG dengan memanfaatkan potensi atau sumber alam yang ada. Kali ini Pos Skamto yang merupakan salah satu pos jajaran kami telah memberikan bukti bahwa kayu yang merupakan potensi yang sangat tinggi di Papua dapat diolah menjadi kerajinan rumah tangga yang memiliki nilai ekonomi yang cukup baik, ” ungkap Anggun.
Disamping itu Komandan Pos Skamto Kapten Inf Senopati Yudho juga turut menjelaskan tentang bagaimana anggota posnya mentransfer teknologi yang mereka miliki kepada masyarakat.
“Kami mengajarkan bagaimana bahan pokok kayu ini dapat diolah menjadi bingkai dudukan pot bunga yang indah. Tak kalah unik, mereka juga kami ajarkan bagaimana cara membuat rak sepatu yang terlihat sederhana namun minimalis terlihat mewah,” ucap Senopati.
“Dan masih banyak lagi kerajinan rumah tangga lainnya yang bisa kami berikan kepada warga. Langkah awal agar kegiatan kami bermanfaat bagi mereka adalah bagaimana menjaga konsistensi mereka untuk belajar dan tekun, jika itu telah mereka miliki bukan tidak mungkin banyak lagi kerajinan rumah tangga yang bisa mereka buat. Karena kita ketahui bersama bahwa potensi kayu di Papua ini sangat baik dan bervariasi serta mudah untuk didapatkan, sehingga peluang usaha ini baik untuk dijadikan mata pencaharian baru bagi masyarakat Papua, ” tambahnya.
Sementara itu Jimmy Jikwa (21) salah satu pemuda yang turut belajar dalam kegiatan tersebut mengaku senang dan memiliki harapan baru untuk membuka usaha menjadi pengrajin rumah tangga.
“Saya sangat senang dan tidak sangka bahwa kayu-kayu ini dapat disulap menjadi barang rumah tangga yang sangat indah. Saya ingin belajar sama abang-abang pos supaya saya punya mata pencaharian baru, ” pungkas Jimmy. (**/)
Sumber : Dispenad