TNI AL Uji Coba Munisi Otomelara 76mm Di Puslatpur Paiton
2 min readJAMBIDAILY PROBOLINGGO – Dinas Material Senjata dan Elektronika TNI Angkatan Laut (Dissenlekal) hari ini melakukan uji coba amunisi 76mm Otomelara yang merupakan hasil pengadaan Dissenakal di Pusat Latihan Tempur Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.
Amunisi Otomelara 76mm itu ditembakkan melalui remoter dengan menggunakan Combat Management System (CMS) Gunnery Firing Range (GFR). Hasilnya pun sangat memuaskan.
Rudal yang mirip dengan rudal anti-pesawat milik Angkatan Laut Iran itu melesat dengan sempurna dan tepat mengenai sasaran yang telah ditentukan.
Untuk diketahui, GFR merupakan fasilitas pelatihan guna mengasah manajemen tempur prajurit artileri yang sedang menempuh pendidikan di Pusdikpel Kodikopsla Kodiklatal.
“Dengan berhasilnya uji fungsi ini, maka baik fasilitas GFR Kodiklatal maupun amunisi 76mm telah siap digunakan untuk mendukung latihan dan operasional TNI AL,” kata Kadissenlekal Laksma TNI Endarto Pantja yang menyaksikan langsung peluncuran rudal Otomelara, Kamis, (11/2/2021).
Laksma TNI Endarto menambahkan, amunisi yang diujikan ini diperuntukkan bagi Meriam 76mm Otomelara yang saat ini telah terpasang di beberapa kapal perang TNI AL atau KRI.
“Saya berharap kedepan tidak hanya meriam 76mm saja yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan uji fungsi namun juga meriam tipe lainnya dengan juga melibatkan siswa-siswa Kodiklatal,” ujarnya.
Lebih jauh lagi Kadissenlekal menjelaskan, kegiatan uji fungsi amunisi Otomelara 76mm ini merupakan implementasi dari program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia TNI AL yang unggul dan profesional.
Perlu diketahui, Munisi 76mm Otomelara merupakan artileri Angkatan Laut yang dirancang oleh perusahaan asal Italia Oto Melara. Meriam system Compatto Otomelara 76mm ini cukup familiar untuk diinstal pada kapal perang yang relatif kecil seperti jenis Korvet atau pun kapal patroli lainnya.
Menurut hasil penelusuran dari laman VIVA Militer, amunisi jenis Otomelara itu kini telah digunakan oleh 60 Angkatan Laut di dunia. Salah satu yang negara yang menggunakan senjata artileri laut itu adalah Iran. Iran pada tanggal 27 September 2006 lalu telah mendeklarasikan bahwa industri pertahanannya telah berhasil memproduksi secara massal otomelara 76mm yang diberinama rudal Fajr-27. (**/red)