94 Ribu Naker Jambi Terdampak Pandemi, SAH Dorong Rebut Pasar Luar Negeri
2 min readJAMBIDAILY KOTAJAMBI-Akibat pandemic Covid-19 berkepanjangan, 94 ribu Tenaga Kerja (Naker) produktif di Provinsi Jambi kehilangan pekerjaan.
Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius Pemrov Jambi melalui penjajakan peluang penyaluran tenaga kerja keluar negeri.
“Melalui pengiriman tenaga kerja keluar negeri, tidak saja memberi peluang kerja, namun dapat mendukung pendapatan devisa Negara,”papar Anggota Komisi IX DPR RI Dapil Jambi, Sultan Adil Hendra, kepada sejumlah pengurus SMSI Provinsi Jambi, saat bersilaturahmi baru ini.
Menurut pria yang akrab disapa SAH ini, peluang kerja diluar negeri masih terbuka baik di kawasan Asia maupun Eropa.
“Saya sudah sampaikan persoalan ini ke Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jambi. Ini perlu terobosan dan langkas serius,”ujar Politisi Gerindra ini.
Seperti diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, angka pengangguran di Indonesia sudah hampir mencapai 10 juta orang akibat badai wabah pandemi Covid-19 dan meningkatnya angkatan kerja. Ia pun meminta jajarannya untuk menggenjot investasi.
Menurut Jokowi, selain untuk mengejar angka pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen, ia berharap investasi juga dapat membantu mengurangi angka pengangguran.
“Kuncinya ada di investasi serta menciptakan peluang kerja yang sebanyak-banyaknya. Ini yang ditunggu-tunggu masyarakat, karena sudah ada sekarang ini hampir 10 juta pengangguran di negara kita,” ujarnya, Dikutip Sabtu ()6/03/2021) dari laman Jambi.Siberindo.co.
Kondisi perekonomian Indonesia memang masih patut disyukuri. Di tengah pandemi, neraca perdagangan di 2020 mengalami surplus USD 21,7 miliar. Meskipun demikian, angka tersebut terus mengalami kemunduran.
Dengan demikian, Jokowi meminta seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja keras tahun ini untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen.
“Saya minta semuanya bekerja keras, dan saya minta kebijakan perdagangan memberikan kontribusi besar terhadap agenda strategis pemulihan perekonomian nasional kita,” imbuhnya. (*)