Ketersediaan Bahan Pangan Menjaga Inflasi Jambi Tetap Rendah
3 min readJAMBIDAILY EKONOMI – Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, pada Februari 2021 Provinsi Jambi mengalami deflasi bulanan sebesar 0,46% (mtm). Dengan angka tersebut, maka secara tahunan Jambi mengalami inflasi sebesar 1,65% (yoy) dan secara tahun berjalan tercatat inflasi Jambi sebesar 0,18% (ytd). Secara keseluruhan, jenis barang dan jasa yang menyumbang deflasi adalah komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yaitu cabai merah -12,10% (mtm), daging ayam ras -9,55% (mtm), bayam -38,86% (mtm), kangkung -17,74% (mtm) dan jengkol -27,40% (mtm).
Secara umum, deflasi Provinsi Jambi disebabkan oleh penurunan harga komoditas seiring dengan kembali normalnya jumlah pasokan misalnya penambahan pasokan cabai merah dari daerah Curup (Bengkulu). Selain itu, penurunan harga daging ayam ras dan beberapa komoditas sayur lainnya juga didorong pasokan yang kembali normal serta menurunnya permintaan setelah masa libur tahun baru. Sementara, deflasi yang lebih dalam didorong oleh penurunan harga pada kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan yang utamanya terjadi pada komoditas biaya jaringan saluran TV dan telepon seluler. Penurunan harga komoditas tersebut disebabkan kemunculan HP flagship dengan harga yang lebih terjangkau serta tren hiburan TV streaming. Sejalan dengan kelompok tersebut, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya juga mengalami deflasi ini seiring dengan masih enggannya masyarakat untuk berkerumun didalam ruang tertutup serta masih terbatasnya kapasitas yang diizinkan oleh pemerintah.
Adapun rincian perkembangan inflasi di Jambi adalah sebagai berikut:
Kota Jambi:
Bulanan : -0,47% (mtm)
Tahun Berjalan : 0,21% (ytd)
Tahunan : 1,70% (yoy)
Deflasi utamanya didorong oleh penurunan harga yang terjadi pada cabai merah (andil -0,21%), daging ayam ras (andil -0,16%), bayam (andil -0,06%), kangkung (andil -0,04%) dan telepon seluler (andil -0,03%). Sementara itu, deflasi lebih dalam ditahan oleh beberapa komoditas yang mengalami inflasi seperti ikan nila (andil 0,04%), ikan asin teri (andil 0,04%), angkutan udara (andil 0,03%), cabai rawit (andil 0,03%), dan bawang merah (andil 0,02%).
Kabupaten Bungo:
Bulanan : -0,46% (mtm)
Tahun Berjalan : 0,04% (ytd)
Tahunan : 1,24% (yoy)
Deflasi utamanya didorong oleh penurunan harga yang terjadi pada cabai merah (andil -0,32%), daging ayam ras (andil -0,12%), emas perhiasan (andil -0,06%), ayam hidup (andil -0,05%) dan telur ayam ras (andil -0,03%). Sementara itu, deflasi lebih dalam ditahan oleh beberapa komoditas yang mengalami inflasi seperti besi beton (andil 0,06%), semangka (andil 0,03%), bayam (andil 0,03%), ikan nila (andil 0,03%), dan kangkung (andil 0,03%).
Mempertimbangkan kondisi terkini serta kebijakan pemerintah maupun pelaku usaha, tekanan inflasi pada Maret 2021 di Provinsi Jambi diprakirakan tetap terkendali. Tekanan inflasi utamanya akan didorong oleh masih terbatasnya pasokan beberapa jenis bahan pangan, normalisasi tarif angkutan udara seiring dengan sentimen positif masyarakat terhadap program vaksinasi COVID-19 tahap I serta kegiatan belajar mengajar secara tatap muka sejak 1 Maret 2021 yang diperkirakan akan berdampak kepada inflasi kelompok pendidikan. Dalam rangka menjaga inflasi tetap berada pada sasaran yang ditetapkan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan untuk menjaga kecukupan pasokan dan mengimbau masyarakat untuk tidak belanja berlebihan.