15 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Melihat Karya Kreatif Warga Binaan Lapas Perempuan Klas IIB Jambi

6 min read

Foto: Hendry Noesae-jambidaily.com

JAMBIDAILY PENDIDIKAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Klas IIB Jambi, melakukan terobosan-terobosan inovatif dan kreatif dalam mempersiapkan warga binaannya sebelum kembali kepada masyarakat serta keluarga saat bebas nanti.

Semangat dan keinginan kuat dari Kepala Lapas Perempuan Klas IIB Jambi, Triana Agustin, A.Md.IP,SH,MH membuahkan hasil dengan cara menggandeng berbagai pihak, dibuktikan dengan adanya kegiatan membatik, menjahit, konveksi, berkebun, beternak unggas dan budidaya ikan.

“Ini kita bekerjasama dengan BLK yaitu membatik, menjahit dan konveksi. Nanti hasilnya akan ada pameran, baik itu pameran yang dilaksanakan oleh Disperindag, tapi sekarang karena adanya pandemi belum ada dilaksanakan. Pernah juga dari Pertamina membawa hasil karya ini untuk pameran, jadi ini juga hasil CSR dari pertamina,” Jelas Triana Agustin (Selasa, 30/03/2021).

Ada beragam motif batik, merupakan hasil karya sendiri dari warga binaan yang sebelumnya mendapat bimbingan dan pelatihan khusus dari para stackholder “Ada motif bunga-bunga, ada corona dan ini merupakan hasil karya sendiri yang sebelumnya mendapatkan bimbingan dan pelatihan,” Tambahnya

Kepada jambidaily.com, Triana Agustin menuturkan bahwa hasil karya kerajinan batik Kejora, terutama dalam masa pandemi dibeli oleh para pegawai dan pertugas Lapas Perempuan Klas IIB Jambi, juga Menkumham termasuk para pejabat jika ada pesanan.

“Hasil dari batik ini dibeli oleh kami petugas serta keluarga menkumham, termasuk para pejabat jika memesan akan kita penuhi. Kami juga bisa memenuhi pesanan khusus inginnya bentuk atau motif seperti apa. Kami latih dari nol hingga bisa, harapan kami saat bebas membatik ini bisa diimplementasikan di luar dan masyarakat tau, bahwa di Lapas ini banyak sekali pembinaan-pembinaan” Tuturnya.


Bebek Punya Nama

Selain batik ada beternak Unggas yaitu Bebek, budidaya Ikan yaitu Lele dan beragam kebun sayur-sayuran. Menariknya bebek peliharaan di Lapas Perempuan Klas IIB Jambi memiliki nama “Ayo berkumpul, jangan takut ya…Unyil, Andi kesini,” Teriak Warga binaan bagian beternak.

Gelak tawa pecah mendengar adanya nama-nama khusus dari bebek, namun panggilan itu benar-benar terbukti. Bebek terlihat mendekat dan berkumpul “Sini makan, jangan patuk saya ya,” Ujarnya sembari tersenyum dan menjelaskan yang mana bapak dan ibu bebek.

“Ini adalah kegiatan-kegiatan sehari-hari warga binaan kami dari pagi hingga sore, tadi ada batik sekarang di tempat ternak bebek. Perkembangannya selalu dilihat tumbuh kembang, dirawat, diberikan makan secara rutin. Jadi ternak-ternaknya sehat, warga binaan kami semakin sehat,” Kata Kalapas Cantik yang murah senyum tersebut.

Saat ini terdata 166 warga binaan berada dalam Lapas perempuan Klas IIB yang terletak di Jalan Lintas Timur Kilometer 29 Desa Bukit Baling, Sekernan, Kabupaten Muarojambi.

“Saat ini kami sedang melakukan pelatihan perikanan, jadi ini awal untuk ikan lele, gurame ataupun nila nantinya. Harapan kami kedepan bisa lebih baik lagi dalam budidaya perikanan,” Sebut Kalapas saat menunjukan kolam ikan dari warga binaan.

Disisi lain, Lapas yang mulai beroperasi tahun 2019 di lahan seluas 4,9 Hektar tersebut saat ini sedang giat-giatnya selain berkebun sayur, juga memenuhi halamannya dengan ruang hijau yang sedang dalam masa pertumbuhan sehingga mencerahkan dan menyejukkan mata.


Dapur dan Menjaga Pekerja dari Paparan Covid-19

Kepala Lapas Perempuan Klas IIB Jambi, Triana Agustin memberi ruang kepada jambidaily.com melihat langsung kondisi dapur umum, terdapat buku menu bagi warga binaan dalam setiap harinya sehingga asupan konsumsi dan gizi benar-benar terjaga.

“Kami terdapat buku menu untuk 10 hari, jadi warga binaan mendapatkan makanan berdasar menu-menu ini. Dan daftar menu akan berubah setiap 10 hari, dapat dilihat untuk makan pagi siang malam. Setiap tamu (pengawas-red) bisa melihat, apa saja makanan yang diberikan,” Jelasnya, teriring riuh gembira warga binaan yang sedang melansungkan pertandingan bola voli dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) pemasyarakatan Ke-57 tahun 2021.

Dimasa kondisi pandemi covid-19, Kalapas membeberkan kiatnya menjaga warga binaan agar terjauh dari potensi dan tidak terpapar “Warga binaan kita dilakukan swab antigen apakah mereka layak untuk menjadi pekerja di dapur, karena prosesnya berdasarkan sidang TPP, bagaimana anggota TPP menyetujui atau tidak warga binaan menjadi pekerja di dapur lapas perempuan. Semua pekerja kita lakukan swab antigen untuk mengetahui mereka terpapar atau tidak,” Tukasnya.


Tidak Ada Sampah di Lapas Perempuan Klas IIB Jambi

Pada kesempatan ini, terkuak juga penanganan limbah dan sampah tidak tidak keluar dari lokasi Lapas Perempuan Klas IIB Jambi, limbah atau sampah basah diproses untuk menjadi pupuk lalu sampah kering dimanfaatkan sebagai karya kreatif.

“di Lapas perempuan Klas IIB Jambi ini tidak ada istilah sampah, semua sampah dimanfaatkan. Sampah basah nantinya akan menjadi pupuk untuk semua tanaman yang ada disini. Dan sampah kering dimanfaatkan untuk hal lainnya,” Ungkapnya.

Nah, Kalapas berbagi ilmu pengetahuan bagi masyarakat luas dalam pengelolaan sampah baik yang basah maupun yang kering “Mungkin sampah dibuang tapi tidak untuk kami, kita pilah terlebih dahulu mana yang basah dan kering. Sampah basah dengan cara melakukan proses biopori seperti ini sehingga nantinya bisa untuk pupuk, sementara yang kering kita buat menjadi ekobrik untuk pemblokan tanaman,” Papar Kalapas, sembari menunjukan proses biopori.

“Jangan khawatir sampah, sampah dapat kita manfaatkan dengan baik. Lapas perempuan Klas IIB Jambi, bebas dari sampah,” Tandasnya diiringi tepuk tangan pertugas dan warga binaan.

Apa sih sebenarnya Ecobrick itu?

Dari referensi yang dikutip melalui laman zerowaste.id, “Eco” dan “brick” artinya bata ramah lingkungan. Disebut “bata” karena ia dapat menjadi alternatif bagi bata konvensional dalam mendirikan bangunan. Maka dari itu ecobrick biasa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan furniture.

Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Eko-batu bata ini adalah teknologi berbasis kolaborasi yang menyediakan solusi limbah padat tanpa biaya untuk individu, rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Juga dikenal sebagai Bottle Brick atau Ecoladrillo. Solusi limbah lokal ini mulai disebut Ecobrick oleh gerakan masyarakat yang berkembang di seluruh dunia.


Perhatian Pemkab Muarojambi, Pemprov dan Pesan untuk DPRD Provinsi Jambi,?

“Alhamdulillah dari pemerintah kabupaten Muarojambi dan juga provinsi Jambi semuanya sangat baik serta banyak melakukan kerja sama berbagai pihak dalam mendukung kegiatan kemandirian termasuk Kemenag untuk kegiatan kerohanian, dapat dilaksanakan dengan baik. Lalu Kami sudah membuat proposal ke DPRD provinsi, bahwa kami membutuhkan adanya renovasi dapur, gudang, kantin. Harapan proposal dapat disetujui dan dapat membangun gudang, kantin termasuk renovasi dapur dalam waktu dekat,” Urai Kalapas.

Mari kita Lihat secara langsung, Kondisi Lapas Klas IIB Jambi saat jambidaily.com berkunjung:

(Hendry Noesae)

 

 

Berita Terkait:
Heboh dan Seru, Pekan Olahraga Narapidana di Lapas Perempuan Klas IIB Jambi

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

33 + = 36