19 Desember 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Melalui Pendekatan Humanis, Pasukan Elit Kostrad Hidupkan Kembali Aktivitas Masyarakat di Intanjaya

3 min read

JAMBIDAILY SUARA TNI – Ada peristiwa menarik terjadi di zona paling berbahaya dan paling berdarah di Papua. Yakni di wilayah Kabupaten Intanjaya.

Dalam beberapa waktu belakangan ini, kesan horor dan menakutkan wilayah ini seperti sirna tatkala pasukan elite Prajurit TNI dari Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 501/Bajra Yudha dikerahkan dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Mobile RI-Papua Nugini ke wilayah ini.

Nyaris tak ada kontak senjata yang terjadi di Intanjaya setelah prajurit Yonif Para Raider 501/BY berhasil masuk dan menembus wilayah Intanjaya.

Sejak tiba di Intanjaya, prajurit Yonif Para Raider 501/BY, aktivitas masyarakat di wilayah ini mulai hidup kembali. Apalagi setelah terjalin kedekatan sosial masyarakat antara prajurit TNI dengan masyarakat setempat.

Berdasarkan catatan JAMBIDAILY SUARA TNI, walau satuan ini adalah pasukan elite tempur yang memiliki rekam jejak operasi pertempuran yang mumpuni.

Tapi, ternyata ketika masuk ke Intanjaya, pasukan Yonif Para Raider 501/BY lebih banyak mengedepankan pendekatan humanis melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan sosial kepada masyarakat.

Bentuk-bentuk kegiatan sosial dan kemanusian yang digelar pasukan Yonif Para Raider 501/BY beragam. Mulai dari pengobatan gratis, pembagian sembako, kegiatan ritual adat seperti bakar batu. Yang terbaru adalah kegiatan keagaaman, di mana pasukan Yonif Para Raider 501/BY memberikan dukungan kegiatan peribadahan Paskah di Distrik Sugapa.

“Dengan kita rajin beribadah, rajin membantu sesama, maka dengan sendirinya hal tersebut akan menjadikan berkah bagi kita dan sesama, karena yang akan menolong di setiap permasalahan atau kendala itu Tuhan. Di samping itu kehadiran Satgas di sini juga dengan niat tulus dan ikhlas untuk membawa kedamaian di Intan Jaya,” kata Komandan Satgas Pamtas Mobile RI-PNG, Yonif Para Raider 501/BY, Letnan Kolonel Inf Arfa Yudha Prasetya dalam siaran resmi diterima dari Dinas Penerangan TNI AD.

Padahal, kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan digelar pasukan Yonif Para Raider 501/BY di wilayah yang sebelumnya menjadi zona berbahaya. Seperti Kampung Mamba, Kampung Bulapa dan Titiba di Distrik Sugapa. Lalu Kampung Titigi di Distrik Hitadipa.

Di kedua wilayah distrik ini dalam setahun terakhir sudah banyak nyawa melayang. Baik itu masyarakat, prajurit TNI yang sedang bertugas atau juga kelompok separatis bersenjata OPM Papua.

Yang terbaru di alami pasukan dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 400/Banteng Raiders. Ada sejumlah prajurit satuan tempur Komando Daerah Militer (Kodam) IV/ Diponegoro yang gugur akibat tertembak di Sugapa dan Hitadipa.

Menurut Letkol Arfa, ketika pertama kali masuk ke Intanjaya, suasana di wilayah itu benar-benar sepi. Masyarakat dilanda ketakutan akan keselamatan jiwa mereka dari ancaman kelompok bersenjata OPM.

“Saat kami masuk di Intanjaya, semua sunyi seperti tidak ada kehidupan. Saat awal kami masuk pun, telah dilaksanakan rapat bersama para tokoh masyarakat, dan penyampaian mereka secara umum memohon untuk tidak adanya ancaman dari pihak KSB kepada keluarga mereka. Warga ingin hidup tenang dan ingin daerah Intanjaya maju seperti daerah lainnya,” kata Letkol Arfa, Rabu 31 Maret 2021.

Untuk diketahui, batalyon yang berada di bawah komando Brigade Infanteri (Brigif) Lintas Udara 18/Trisula Kostrad ini dikerahkan ke Papua sejak awal Februari 2021, pasukan diterbangkan ke Papua dengan menggunakan tiga pesawat angkut Hercules dari Landasan Udara Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur. (**/red)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

73 − 70 =