25 Desember 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Tradisi “Megang” di Kerinci dalam Menyambut Bulan Ramadhan

2 min read

JAMBIDAILY KERINCI – Indonesia termasuk Negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia, uniknya dalam menyambut bulan suci ramadhan, setiap daerah di indonesia mempunyai tradisi masing-masing.

Salah satunya Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, dalam menyambut Bulan suci Ramadhan, penduduk Kerinci yang mayoritas muslim itu, mempunyai tradisi yang dinamakan “Megang”,  tradisi ini sudah dilakukan turun temurun semenjak ajaran islam datang ke Kabupaten Kerinci.

“Megang” artinya Ritual menyambut Bulan suci Ramadhan, yang dilaksanakan Satu hari sebelum memasuki hari pelaksanaan ibadah Puasa Ramadhan.

Dalam tradisi “Megang” biasanya penduduk Kerinci melakukan “Kenduri” atau makan secara bersama-sama di dalam Masjid, atau di tempat luas lainnya yang bisa menampung warga.

Yang bertujuan disamping bersilaturahmi, dalam pelaksanaan Kenduri juga diadakan Doa bersama sesuai syariat islam, kemudian dilanjutkan dengan acara saling berma’af-ma’afan antar Warga.

Sebelum Kenduri dilaksanakan, Paginya kaum perempuan menyiapkan Menu berupa masakan daging sapi atau Kambing, serta bermacam masakan lainnya untuk di hidangkan dalam Kenduri nanti.

“Tradisi ini sudah dilakukan sejak islam masuk ke Kerinci, turun temurun sampai saat ini,” ucap Darihin imam Masjid sekaligus tokoh Adat Desa Lubuk Nagodang Siulak Kerinci, Senin (12/4/2021).

Dan satu lagi tradisi yang tidak pernah di tinggalkan Warga Kerinci dalam tradisi “Megang” yaitu tradisi memasak Lemang, dalam bahasa Kerinci dinamakan “Balemang”, yaitu Beras ketan yang dimasukan ke dalam Bambu, lalu dituangkan santan dan Garam secukupnya, kemudian dibakar.

“Balemang” identik dengan “Megang” merupakan tradisi yang sampai saat ini masih tetap di lestarikan oleh penduduk Kerinci, satu hari sebelum Bulan suci ramadhan

Bagi Warga Kerinci, “Balemang” merupakan kesempurnaan dalam tradisi “Megang” dan kedua tradisi tersebut, tidak dapat dipisahkan.

(Dedi zamora)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

74 − = 68