70 Persen Penduduk Indonesia Telah Menggunakan Ponsel
2 min readJAMBIDAILY TEKNOLOGI – Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) telah melakukan sejumlah survei nasional dengan memilih sampel secara random dari populasi pemilih (Warga Negara Indonesia yang Berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah), hasilnya 188,6 juta penduduk Indonesia telah menggunakan ponsel.
Dalam keterangan tertulis yang diterima jambidaily.com (Kamis, 15/04/2021) bahwa seluruh responden dalam survei tersebut diwawancarai dengan saluran telepon sosial dan bermaksud untuk mengetahui perkembangan isu-isu mutakhir, maka dilakukan survei telepon terhadap responden survei tersebut. sampel survei dengan telpon ini hanya untuk responden yang memiliki telepon/cellphone, sebesar 70,1 % dari populasi nasional.
Wawancara dilakukan pada 26 Maret-8 April 2021, Dimana ada sekitar 188,6 juta masyarakat–dari total keseluruhan 269,6 juta penduduk Indonesia–sudah menggunakan ponsel pintar. Ini artinya, sekitar 70,1 persen penduduk Indonesia menjadikan ponsel sebagai sebuah perangkat primer.
“Survei lewat telpon dengan mempertimbangkan aspek metodologis secara seksama adalah cara yang paling mungkin dilakukan di tengah-tengah upaya warga melakukan social distancing. Untuk mendapatkan sampel yang proporsional dari responden yang memiliki telpon tersebut terhadap karakteristik populasi nasional dilakukan pembobotan terhadap sampel terpilih,” Terang Daniel Zafnat Paneah, Direktur LPMM.
Sampel sebanyak 2000 responden dipilih secara acak dari jumlah proporsional menurut provinsi untuk mewakili pemilih nasional. Margin of error survei diperkirakan +/-2.19 % pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
Selain itu Daniel Zafnat Paneah menerangkan muncul pertanyaan besar, di saat usia bangsa dan negara kita sudah 75 tahun, apakah arah perjalanan kita sudah sesuai konstitusi? Bagaimana Ibu/Bapak melihat arah perjalanan negara kita? Apakah arah bangsa & negara kita sekarang sesuai dengan konstitusi kita atau tidak sesuai ,hasil survei menunjukan bahwa sebanyak 79,2 persen responden menyatakan arah bangsa dan negara kita sudah sesuai dengan konstitusi negara Indonesia dan sebanyak 17,4 persen menyatakan arah bangsa dan negara kita sudah banyak menyeleweng dari Konstitusi dan sebanyak 3,4 persen tidak menjawab
“Keadaan Ekonomi keluarga sebelum dan sesudah ada pandemic covid Mayoritas warga, sekitar 80,8 %, menilai kondisi ekonomi keluarga sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding sebelum ada dampak covid 19 . Yang merasa lebih baik atau jauh lebih baik hanya 2,4%, dan sekitar 9,4% merasa tidak ada perubahan dan Tidak Tahu 7,4 %,” Jelas Daniel Zafnat Paneah.
(*/Hendry Noesae)