Gunung Ku Daki Lautan Ku Seberangi, Menuju 1 Juta BOPD & 12 BSCFD
8 min readJAMBIDAILY JURNAL – Kata mustahil bisa saja terlintas pada pemikiran kita terkait target yang diberikan kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendongkrak industri hulu migas menggapai 1 Juta Barrel Oil Per Day (BOPD) atau barel minyak per hari dan 12 Billion Standard Cubic Feet Per Day (BSCFD) atau miliar standar kaki kubik gas per hari.
Tetapi kata mustahil patut kita kesampingkan saat ini, karena SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mampu membuktikan kinerja cemerlang. Rasa pantang menyerah bahkan tak surut oleh terpaan pandemi covid-19, meskipun adanya keterbatasan gerak dan pola kerja sesuai ketentuan pemerintah sejak Maret 2020.
SKK Migas adalah institusi yang dibentuk oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama. Pembentukan lembaga ini dimaksudkan supaya pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Walaupun upaya 1 Juta BOPD & 12 BSCFD menjadi target utama, (Rabu, 26/8/2020) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beri penghargaan atas Kerja keras SKK Migas meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitas sebagai wakil negara dalam pengelolaan hulu migas. Dilakukan tidak secara instan, kerja keras ini sudah dibangun sejak sepuluh tahun yang lalu dengan menyusun core values dilanjutkan penyusunan pedoman etika dan pengendalian gratifikasi.
Mulai tahun 2012 telah mewajibkan manajemen dan pegawai SKK Migas untuk melaporkan LHKPN setiap tahunnya. Setelah melengkapi dengan berbagai perangkat pendukung dan aturan lainnya, sejak 2016 SKK Migas telah menerapkan transparansi pengadaan barang dan jasa secara centralized integrated vendor database (CIVD) dan di tahun 2017 semua KKKS telah bergabung dalam CIVD.
Bahkan sangat istimewa, SKK Migas memperoleh sertifikat ISO 37000:2016 di tahun 2018 sebagai bentuk pengakuan atas penerapan standar Internasional untuk Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).
Di Indonesia, SKK Migas termasuk lembaga yang mengawali dan menginisiasi penerapan ISO 37000:2016 tentang SMAP. Dalam memperkuat integritas industri hulu migas, SKK Migas juga mendorong penerapannya di KKKS dan para penyedia barang atau jasa hulu migas.
Coba perhatikan data laporan kinerja SKK Migas, data lifting minyak nasional per 31 Agustus 2020 tercatat sebesar 706,9 ribu BPOD atau 100,3 persen melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) yaitu 705 ribu BOPD.
Sedangkan untuk gas, SKK Migas mencatat sebesar 5.516 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau juta standar kaki kubik per hari, artinya telah mencapai 99,3 persen dari target APBN-P yakni 5.556 MMSCFD.
Kondisi itu diraih saat Indonesia sedang disibukkan oleh pandemi, namun prestasi tersebut memberikan tenaga super kepada SKK Migas bersama KKKS atas upayanya mencapai target 1 Juta BOPD & 12 BSCFD dengan penerapan protokol Kesehatan (prokes).
Maka apresiasi diberikan SKK Migas, ialah mengganjar penghargaan kepada Industri Hulu Migas berupa SKK Migas Awards, diharapkan dapat lebih memotivasi KKKS serta menekankan pentingnya peran KKKS dalam mencapai target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas di tahun 2030.
SKK Migas Awards diberikan kepada KKKS dengan kinerja terbaik dalam hal eksplorasi, operasi produksi, efisiensi biaya, pengawasan internal dan juga untuk kinerja dari kegiatan pendukung seperti pengadaan, sumber daya manusia, dan manajemen fasilitas.
Bukan hanya itu saja, SKK Migas pun selalu berusaha meningkatkan gairah investasi hulu migas di tengah penurunan harga minyak dunia dan pandemi covid-19. Salah satu usaha yang dilakukan SKK Migas adalah memberikan insentif kepada KKKS untuk mendapatkan penundaan penyetoran Dana Abandonment and Site Restoration (ASR) di tahun 2020.
Dalam keterangan tertulis yang diterima jambidaily.com, di momen International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG 2020), 2–4 Desember 2020 dapat menumbuhkan optimisme SKK Migas mencapai produksi minyak dan gas bumi, tertinggi sepanjang sejarah Indonesia di 2030 mendatang.
Tahun 2030, SKK Migas memiliki target pencapaian produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD), jumlah ini secara total mencapai 3,2 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).
“Salah satu tujuan dari konvensi ini adalah meningkatkan kolaborasi antara pemangku kepentingan dan pelaku industri untuk mendukung pencapaian visi jangka panjang SKK Migas. Kami bersyukur tujuan tersebut dapat tercapai dengan adanya komitmen dari pemerintah yang tetap menjadikan industri hulu migas sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” Ungkap Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman dalam sambutannya saat menutup konvensi IOG 2020 di Jakarta, (Jum’at, 4/12/2020).
Sebagaimana diketahui, industri hulu migas telah menetapkan visi bersama yaitu untuk mencapai produksi minyak 1 Juta BOPD dan gas 12 BSCFD di tahun 2030. Dalam Rencana Strategis (Renstra) IOG 4.0, SKK Migas menetapkan 4 pilar strategis yaitu mempertahankan tingkat produksi existing yang tinggi, akselerasi dari sumber daya ke produksi, transformasi dari sumber daya migas ke produksi migas melalui Enhanced Oil Recovery (EOR), serta kegiatan eksplorasi secara masif.
Dan 6 pilar pendukung (enablers) yang akan menjadi acuan industri hulu migas Indonesia untuk mewujudkan produksi 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD. Dari pilar-pilar tersebut diperoleh 22 program utama dengan 80 target dan lebih dari 200 action plans yang akan dilaksanakan hingga tahun 2030.
Teranyar, Deputi Perencanaan SKK Migas, Jaffee A Suardin, di Jakarta Selasa (23/2/2021) menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang terlibat pada kegiatan penemuan potensi hidrokarbon di wilayah kerja Petronas Carigali North Madura II Ltd.
“Selamat atas kerja keras seluruh tim di SKK Migas dan Petronas Carigali North Madura II Ltd, yang terlibat pada pengeboran sumur eksplorasi Hidayah-1. Keberhasilan ini tidak saja menggembirakan, juga akan memotivasi insan hulu migas untuk lebih bersemangat menemukan potensi migas di berbagai wilayah kerja di Indonesia”, kata Jaffee.
Penemuan ini, akan menjadi pondasi yang kokoh bagi upaya penemuan lainnya sebagai upaya bersama pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama mewujudkan visi produksi 1 juta barel minyak dan 12 BSCFD gas di tahun 2030.
Dari data SKK Migas, Ringkasan Capaian Per 31 April 2021
Jumlah Wilayah Kerja: 182
Produksi Minyak Bumi: 674.6 MBOPD
Produksi Gas Bumi: 6.655 MMSCFD
Produksi Migas: 1.863 MBOEPD
Investasi Hulu Migas: USD 3,11 Miliar
Pengeboran Eksplorasi: 11 Sumur
Pengeboran Sumur Pengembangan: 110 Sumur
Seismik 2D: 1.992 km (completed)
Seismik 3D: 323 km² (completed)
Peran Media di Mata SKK Migas untuk Menuju 1 Juta BOPD & 12 BSCFD
SKK Migas selain berpusat di Jakarta, juga memiliki perwakilan Papua & Maluku; Kalimantan & Sulawesi; Jawa, Bali & Nusa Tenggara Barat; Sumatera Bagian Utara (Sumbagut); dan Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel).
Jika kita melirik di kawasan barat wilayah Indonesia tepatnya Pulau Sumatera yaitu Sumbagsel, tiga tahun terakhir kondisi produksi migas di Sumbagsel terbilang sangat baik. Produksi minyak bumi per bulan maret 2021 adalah 72.921 BOPD dan Gas 1.968,42 MMSCFD.
Di masa pandemi Covid-19 SKK Migas Perwakilan Sumbagesel tetap produktif dan terus beradaptasi demi tercapainya Menuju ‘Second Golden Era 1 Juta BOPD’ tahun 2030. Salah satunya dengan tidak menunda agenda rutin tahunan Forum Operasi sebagai wadah sharing knowledge KKKS, juga memberikan informasi yang luas kepada masyarakat umum, menggelar Forum Operasi bertajuk ‘SKK Migas Sumbagsel Sosialisasikan Kegiatan Industri Hulu Migas di Era Kenormalan Baru Bagaimana Adaptasi dan Tantangannya’ secara virtual (Selasa, 27/10/2020).
Produksi minyak dan gas berasal dari 23 KKKS yang mengelola wilayah kerja yang telah berproduksi, dimana 15 KKKS berada di wilayah Sumatera Selatan. Dari 23 tercatat 4 terbesar produksinya, yaitu Pertamina EP, Medco E&P Rimau, dan ConocoPhillips Grisik Ltd, dan PHE Jambi Merang. Lalu untuk hasil produksi gas tertinggi wilayah Sumatera Selatan dihasilkan oleh ConocoPhillips Grissik Ltd.
Sedangkan, di wilayah Jambi terdapat 7 KKKS yang telah berproduksi dengan angka produksi minyak dan gas terbesar dihasilkan oleh PetroChina International Jabung Ltd, Pertamina EP Asset 1, Montd’or Oil Tungkal Ltd dan Seleraya Merangin II.
Seleraya Merangin II sangatlah baru, pemerintah menargetkan untuk dapat memproduksi 4.750 BOPD dengan kontribusi dari lapangan belato secara keseluruhan sebesar 1.700 BOPD, yang mana target produksi pada tahap awal fase 1 Produksi Belato-2 pada april 2021 ini adalah sebesar 600-700 BOPD.
Anggono Mahendrawan, ST.MM, Kepala SKK Migas Sumbagsel yang baru menggantikan Adiyanto Agus Handoyo, saat perkenalan dengan pengurus Forum Jurnalis Migas (FJM) Jambi secara virtual menyebut bersama KKKS dapat mempertahankan capaian produksi migas sesuai target APBNP 2020.
“Rata-rata produksi harian minyak bumi wilayah Sumbagsel hingga Akhir Oktober 2020 tercatat 74.201 BOPD sementara rata-rata produksi harian gas sebesar 1.838 MMSCFD. Maka dari data itu SKK Migas-KKKS Sumbagsel Sumbang Produksi Minyak 10,4% dan Gas 30% dari Produksi Nasional,” Terang Anggono Mahendrawan, Senin (3/5/2021).
Upaya menggapai 1 Juta BOPD & 12 BSCFD, tetap memperhatikan masyarakat disekitarnya, lingkungan, mitra, termasuk media dengan memberikan perhatian lebih melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Untuk Media, terdapat Forum Jurnalis Migas (FJM) di Jambi, dibentuk agar membantu tugas-tugas SKK Migas dan KKKS selama ini, terutama bersinergi menyampaikan informasi yang berimbang kepada masyarakat terkait kegiatan hulu migas.
Pada kesempatan ini, Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagsel Andi Arie Pangeran (Rabu, 19/05/2021) menuturkan Meningkatkan intensitas komunikasi kepada publik adalah suatu program yang mendapatkan perhatian dari SKK Migas dan tentunya untuk mencapai tujuan tersebut, peran media memegang peran cukup penting sebagai salah satu sumber dan corong informasi yang dinantikan masyarakat.
“Tentunya ditengah dinamika industri hulu migas yang penuh tantangan sebagai salah satu pilar penting perekonomian nasional, maka publik senantiasa harapkan adanya informasi terkait perkembangan industri hulu migas,” Tutur Andi Arie Pangeran, kepada jambidaily.com.
Oleh karena itulah, Andi Arie Pengeran mengatakan SKK Migas senantiasa membuka diri bagi insan pers untuk mendapatkan informasi terkini dan berkolaborasi dengan insan pers untuk mendapatkan informasi yang baik, benar, dan valid tentang hulu migas hingga dapat mencapai tujuan bersama.
“Sebagaimana SKK Migas dalam mendukung capaian target pemerintah di sektor hulu migas. Inilah yang menjadi harapan dari kami, pelaku industri usaha hulu migas di Indonesia tentunya mengharapkan juga bantuan dan bahu membahu dari pers tentunya,” Tandas lelaki yang selalu Ingatkan Insan pers patuh prokes.
Semangat SKK Migas Tak Lekang oleh Panas Tak Lapuk oleh Hujan, Sudah sepatutnya kita berperan bersama, demi Mewujudkan Indonesia Maju, masyarakat makmur dan sejahtera di tengah tantangan global, Bak pepatah Gunung Ku Daki Lautan Ku Seberangi.
(*/Hendry Nursal)