22 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Generalisasi Pemahahaman dalam Ilmu Politik

4 min read

Azhuriyah

JAMBIDAILY JURNAL – Jika berbicara tentang generalisasi dalam Ilmu politik mungkin sebagian orang berpendapat kata generalisasi sedikit asing di telinga mereka, beberapa faktor yang menyebabkan sebagian orang tidak mengetahui atau bahkan tidak tau apa itu generalisasi yaitu kurangnya mencari tau hal-hal yang jarang di dengar dan terkadang kurangnya minat baca, baik di buku maupun di media sosial.

Beberapa makna dari generalisasi yang pertama, kesimpulan pengelompokan dalam politik, gagasan dalam politik dan lain-lain. kedua, Pernyataan dari yang sangat sederhana hingga yang sangat kompleks. terkadang mereka disebut sebagai prinsip atau hukum. Ketiga, Pandangan atau kesimpulan terhadap politik tersebut. Dari beberapa pendapat makna dari generalisasi dapat kita simpulkan bahwa generalisasi adalah klarifikasi, kesimpulan dalam politik baik dari segi historis, empiris, dan teoritis.

Generalisasi dalam ilmu politik sebagaimana dalam tulisan Banks dan Clegg, jr. Didalam setiap masyarakat dan lembaga, peraturan dan hukum tambah untuk mengendalikan tingkah laku para individu warganya, para individu biasanya mengalami salah satu jenis hukum apabila penguasa berhasil menangkap mereka karena melanggar hukum.

Para penguasa cenderung menolak setiap perusahaan yang di rasakan akan mengurangi kekuasaan dan pengaruh mereka. Jadi Setiap kita yang hidup dalam kelompok/komunitas/Negara akan menjumpai hukum (peraturan), tujuan dari hukum tersebut adalah agar tidak terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh setiap individu. Apabila kita diproses hukum oleh penguasa (Pemerintah/pemegang otoritas), berarti kita telah melanggar hukum yang ada. Contoh pelanggaran tersebut Seperti kasus pencurian, meminum minuman keras, melakukan pembunuhan, penculikan, dan lain-lain.

Ya, banyak yang berpendapat politik sangatlah kejam, apalagi politik sangat perlu kesabaran dan juga keahlian untuk dapat menerka agar tidak terjerumus dalam sistem politik yang salah. Menurut penulis, manusia tidak jauh dari kata politik karena setiap manusia yang hidup, secara tidak langsung dalam hal terkecil saja banyak yang menuju politik itu sendiri, karena politik dapat diartikan juga menuju tujuan dengan berbagai cara.

Konflik timbul dalam suatu sistem politik apabila para individu atau kelompok mempunyai tujuan yang bersaing dan mengartikan hukum secara berlainan tiap-tiap masyarakat, Ilmu politik lebih memasatkan pada kekuasaan dan kebijakan dengan memahami struktur sosial pada masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Will rogers, yaitu politik itu mahal, bahkan untuk kalah pun harus mengeluarkan uang.

Ya, benar adanya, seperti pemilihan gubernur jambi yang berlangsung beberapa saat yang lalu, bisa dikatakan sangat rumit, bahkan sampai-sampai akan di lakukan penghitungan ulang, nah didalam peristiwa tersebut bisa kita petik bahwa politik itu memang sangat kejam, dan menang adalah target dari orang-orang yang berada didalam tersebut, jika kita ingin bergelut dalam politik tersebut maka banyak hal yang harus kita perjuangkan, apalagi politik itu tidak mengenal kawan ataupun lawan.

Istilah politik sering dikaitkan dengan bermacam-macam kegiatan dalam sistem politik ataupun negara yang menyangkut proses penentuan tujuan tersebut. Di samping itu, juga menyangkut pengambilan keputusan. tentang apakah yang menjadi tujuan sistem politik yang menyangkut seleksi antara beberapa alternatif serta penyusunan untuk membuat skala prioritas dalam menentukan tujuan-tujuan itu. Namun, menurut Brandan O’Leary ilmu politik merupakan disiplin akademis, dikhususkan pada penggambaran, penjelasan, analisis, dan penilaian yang sistematis mengenai politik dan kekuasaan.

Selanjutnya, ia mengemukakan bahwa ilmu politik mungkin lebih tepat diberi label politikonologi, sebagaimana sesungguhnya. Hal itu terjadi di negara-negara Eropa, selain dikarenakan para praktisinya menolak gagasan bahwa disiplin mereka adalah seperti disiplin ilmu-ilmu alam, juga karena disiplin tersebut tidak memiliki satu bangunan teori Atau paradigma yang padu. Tentu banyak teorilisasi lainnya yang menentang pendapat tersebut.

Untuk memahami lebih jauh apa itu arti ilmu politik, sebenarnya sangat bergantung pada dari dimensi apa ia melihatnya. Bagi kaum institusionalis atau institutional approach seperti Roger F. Soltau. Menyatakan : Ilmu politik adalah kajian tentang negara, tujuan-tujuan negara, dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu, hubungan antara negara dengan warga negaranya serta dengan negara-negara lain.

Sedangkan J. Barents mengemukakan ilmu politik adalah ilmu tentang kehidupan negara yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, ilmu politik mempelajari negara-negara itu melakukan tugas-tugasnya.

Sedangkan pada pengertian sistem dan politik, Sistem adalah keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi, dan politik adalah interaksi antara masyarakat dengan pemerintah dalam pembuatan keputusan dan kebijakan tentang kebaikan bersama dalam suatu wilayah tertentu.

Jadi pengertian sistem politik itu dibedakan dalam beberapa cara pandang dengan memiliki lima komponen yang berbeda antara kultur, struktur, kelompok, kepemimpinan dan kebijakan.

Ditulis Oleh:
Azhuriyah
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan
Fakultas Syariah
UIN STS JAMBI

*Isi Artikel menjadi tanggung jawab penuh penulis, termasuk Sumber dan referensi yang dicantumkan

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 1 = 1