Penonton Padat, TBJ juga Sajikan Melalui Youtube Demi Penegakan Prokes Covid-19
3 min readJAMBI WONDERFUL – Perhelatan Temu Teater Se-Sumatera 15-20 November 2021 di gedung arena Taman Budaya Jambi, Kota Jambi-Provinsi Jambi. Rupanya sempat menimbulkan kewalahan penyelenggara karena begitu besarnya animo penonton yang ingin menyaksikan secara langsung. Disisi lain penerapan protokol kesehatan (prokes) tidak boleh abai.
Hendry Nursal, yang didapuk sebagai Ketua pelaksana menceritakan bahwa setiap pergelaran terpaksa harus menolak penonton karena kapasitas gedung telah terisi.
“Kami terpaksa menolak, ya harus bagaimana lagi. Kapasitas 400 orang, saat ini hanya sekitar 125 yang bisa masuk, karena kami tidak ingin menjadi catatan. Kami bukan gimana ya, bukan sok patuh ya, namun dari awal pandemi ketika dilarang aktivitas disini tak ada latihan. Ketika ada pelonggaran baru kami lakukan, saat ada ketentuan seperti PPKM kami ikuti,” Tegas Hendry (Selasa, 30/11/2021).
Lelaki yang notabene ialah berprofesi sebagai wartawan dan ketua PWI Kota Jambi ini, bersikap tidak ingin ada perbedaan perlakuan dalam penerapan protokol kesehatan (prokes).
“Saya diberikan amanah, ya berusaha sebaik mungkin. Ini demi kepentingan orang banyak, jangan karena saya berprofesi sebagai wartawan, lantas menjadi cerita mentang-mentang hendry ada disitu lantas bisa sedikit pejam mata. Saya tidak ingin itu, kita cuma diminta patuh ya itu memang tugas kita terhadap aturan. Lagian ini aturan untuk kesehatan bersama juga,” Urai Hendry.
“Kalau ada cerita, itu disana, itu mereka, itu ini itu, ahh sudahlah kita tak perlu banyak cerita yang disana, yang itu. Coba lihat diri sendiri saja, sudah melakukan dengan benar atau tidak. Bangsa ini tidak butuh generasi banyak cerita tanpa bukti, kita itu terpenting lakukan yang benar. Itu sangat jelas bukti tidak hanya cerita saja,” Tambah Hendry Tersenyum.
Sebagai ketua pelaksana, Lelaki yang kini dipercaya memimpin Pelaku Teater Indonesia (PTI) Korda provinsi Jambi ini mengatakan bahwa pada akhirnya saat gedung telah mencukupi kapasitas maka pintu dikunci.
“Ya pintu gedung kami kunci, rekan-rekan dibawah arahan bang Husni Thamrin dan Raja Rizki Maylando melakukannya dengan sangat tertib dan disiplin. Walaupun secara tidak langsung kami berupaya agar tidak ada yang merasa tersakiti, tapi kami tidak ada pilihan lain. Jika tidak dikunci, penonton terus berdatangan,” Imbuhnya.
Panitia telah melakukan berbagai strategi agar dapat memenuhi aturan prokes dengan baik, seperti pintu gedung arena hanya dibuka 15 menit saja, maka bagi yang terlambat tak bisa lagi menonton pergelaran.
“Sudah berbagai upaya, tapi apresiator di Jambi sangat kondusif terutama pelajar dan mahasiswa. Bahkan jika pergelaran kedua pukul: 19.30 wib, coba bayangkan penonton sudah di depan pintu dari Pukul: 18.30 wib. Di malam terakhir, menjadi pengalaman berharga bagi saya, saya sampai memohon maaf dan menemui penonton di depan pintu karena gedung sudah sangat penuh. Saat sambutan seremonial penutupan Temu Teater Se-Sumatera 2021, kembali saya sampaikan maaf,” Cerita Hendry.
Nyimas Kholida, Plt Kepala Taman Budaya Jambi menerangkan kepada jambidaily.com, Temu Teater Se-Sumatera dimaksud untuk meningkatkan pengetahuan dan hubungan kerja sama antara pelaku dan kelompok seni masing-masing daerah. ” Selain pengetahuan, tentunya membuka ruang kreatifitas bagi para pelaku dan kelompok seni, dan Meningkatkan peran Taman Budaya sebagai labor seni,” Jelas Nyimas Kholida.
Pada masa pandemi, seni mungkin bukan jadi prioritas bagi orang-orang yang tidak bekerja di ranah seni. Tapi mereka yang berkecimpung di ranah tersebut punya pendapatnya sendiri karena seni merupakan stimulus bagi kehidupan. Hal ini bisa terjadi karena praktik berkesenian bisa membantu mengatasi permasalahan yang saat ini tengah dihadapi.
“Temu teater yang lalu saya tentunya berterima kasih dengan semua pihak atas dukungannya dan mohon maaf dengan segala kekurangan. Untuk masyarakat luas yang sempat hadir namun tak bisa memasuki gedung, nanti kami akan tayangkan juga di akun youtube TBJ Official,” Pungkasnya. (*/HN)