Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Operasi Yustisi Kembali Diaktifkan Pemkot Jambi
3 min readJAMBIDAILY KESEHATAN – Markas Satgas Penanganan Covid-19 di Damkar Kota Jambi kembali diaktifkan. Operasi yustisi dalam bentuk penindakan serta pengenaan sanksi di masa pandemi juga mulai dilakukan kembali. Hal ini diambil dari keputusan Rakor antara Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, dengan Satgas Penanganan Covid-19, serta OPD terkait, Rabu (9/2).
Menurut Fasha, saat ini terjadi penurunan kesadaran masyarakat dalam kedisiplinan prokes. “Akan ada kembali denda atau sanksi yang diberlakukan ke masyarakat yang tak disiplin. Namun sebelum itu, kita akan melihat maupun menyiapkan stok masker terlebih dahulu,” kata Fasha.
Dalam beberapa pekan terkahir, kasus Covid-19 di kota Jambi tergolong naik secara signifikan. Pada 9 Februari 2022, pertambahan terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 73 kasus. Saat ini pun, pasien Covid-19 yang masih dalam proses penanganan tim kesehatan sudah mencapai 233 pasien. Sedangkan, pasien yang dinyatakan hanya 7 orang.
Fasha menyampaikan, Pemkot Jambi telah rapat bersama Gubernur dan Kapolda. Hasilnya, ada sejumlah kesepakatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 , khususnya di Kota Jambi. “Kita akan keluarkan surat edaran untuk pimpinan rumah sakit, agat membatasi okupasi pasien Covid-19,” kata Fasha.
Dari rapat itu pula, disepakati bersama seluruh pihak rumah sakit di Kota Jambi, membatasi okupasi pasien Covid-19 sebanyak 60 persen dari kapasitas BOR. Dalam artian, jika telah mencapai batas tersebut, maka pasien lain akan dirujuk ke rumah sakit lain yang masih kosong.
“Yang ditangani ini adalah pasien dengan gejala menengah dan berat. Sementara untuk yang ringan bukan ditolak, tapi diarahkan untuk ke isoter maupun isoman. Nanti Dinkes akan membuat SOP ketentuannya,” jelasnya.
Tak hanya itu, Fasha menegaskan, akan berupaya paksa terhadap pasien atau warga Kota Jambi. Jika dari hasil tracing diketahui positif dan tidak mau diisolasi, tentunya ini dilakukan dengan bantuan TNI-Polri. “Termasuk swab, jika dari hasil tracing diketahui ada kasus Covid-19,” kata dia.
Lebih lanjut, tingginya angka Covid-19 di Kota Jambi ini lantaran aktifnya tenaga kesehatan mentracing pasien. Bisa saja tracing tidak dilakukan, namun hal itu kata Fasha tidak mungkin dilakukan.
Disamping itu, Fasha juga mengingatkan rumah sakit agar memeriksa kembali fasilitas sebagai rumah sakit rujukan. Agar nantinya, jika ada pasien tidak ada permasalahan.
Selain itu, terhadap Camat, Lurah serta RT, Fasha meminta agar dapat memberikan pemahaman ke warganya. Apabila ada yang terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan, tidak harus dirawat di rumah sakit. Melainkan bisa isolasi mandiri maupun isolasi terpadu.
“Tapi tetap harus dilihat tempat isomannya. Jangan rumah kecil penghuni penuh, ngotot isoman. Ini perlu dibawa ke isoter,” jelas Fasha.
Ia juga meminta kepada Ketua RT, camat dan lurah untuk memaksa warganya melakukan vaksin. Terutama yang berusia lanjut (lansia). Sebab, Virus Omicron ini tingkat penyebarannya lebih cepat. Usia Lansia menjadi sangat rentan untuk tertular.
Pihaknya juga mendorong pemerintah pusat dan provinsi untuk bisa membina Labkesda Kabupaten/kota untuk melakukan uji laboratorium sendiri. Sebab, jika harus menunggu sampel yang dikirim ke Litbangkes pusat, prosesnya sangat lama.
“Kita sudah kirimkan 7 sampel kasus positif ke pusat pada 3 Februari lalu, tapi sampai sekarang belum diketahui hasilnya. Makanya kita ingin pemerintah pusat maupun provinsi bisa mendorong agar Labkesda kabupaten/kota bisa melakukan uji laboratorium sendiri. Sehingga hal itu bisa mempersingkat waktu, ini kan hanya persoalan reagen saja,” katanya.
Sementara itu, Kapolresta Jambi, Kombes Pol Eko Wahyudi mengatakan, pihaknya mendukung terkait pembatasan aktivitas masyarakat maupun pelaku usaha serta area publik hingga pukul 21.00 WIB.
“Tentu kita akan bekerja sama dan berkoordinasi dengan TNI nantinya,” sebutnya.
Sedangkan Dandempom II/2 Sriwijaya, Mayor CPM Anwar Burhan mengatakan hal senada. Sebab menurutnya, juga ada arahan panglima TNI, untuk bersama-sama menangani Covid-19. “Tentu harapan kita, kasus di Kota Jambi dapat turun,” pungkasnya. (*/Pilar)