Dukung Kelestarian Seni Budaya Lokal, PT DAS bantu Alat Musik Tradisional
3 min readJAMBIDAIY ADV-Asian Agri, perusahaan perkebunan kelapa sawit Grup dari Royal Golden Eagle (RGE), melalui unit bisnisnya PT Dasa Anugrah Sejati – Kebun Taman Raja (DAS-KTR) membantu menjaga kelestarian kesenian tradisional Desa Lubuk Lawas Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Seperangkat Rebana Hadroh disumbangkan Asian Agri – PT DAS-KTR, diterima Andri Hardalis selaku Sekretariat Desa (SekDes) Lubuk Lawas, Selasa, 22 Maret 2022. Mewakili manajemen PT DAS-KTR, Star Widodo selaku Humas mengatakan, perusahaan merasa terpanggil untuk turut menjaga keberlanjutan kesenian tradisional di Desa Lubuk Lawas.
Sesuai dengan informasi dari Kepala Desa, yang mengusulkan agar perusahaan dapat membantu kegiatan yang berhubungan dengan kesenian adat tradisional lokal, langsung ditanggapi manajemen.
“Perusahaan merasa peduli untuk dapat berkontribusi menjaga seni dan budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu, kami menyerahkan alat musik kesenian tradisional berupa seperangkat rebana hadroh, semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi warga di Desa Lubuk Lawas ini,” sebutnya.
Rudy Jasthon S, Koordinator CSR P3 Asian Agri mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan wujud kepedulian kepada masyarakat yang berdampingan dengan perusahaan.
“Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), bantuan ini dapat terealisasikan. Besar harapan kami, bantuan ini benar-benar bermanfaat bagi warga. Kami juga berharap kita dapat tetap menjaga kesenian tradisional ini, sebagai warisan leluhur kita,” ucapnya.
Andri Hardalis, Sekdes Lubuk Lawas mewakili masyarakat mengucapkan terimakasih kepada perusahan PT DAS Kebun Taman Raja yang telah memberikan bantuan alat kesenian tradisional Rebana Hadroh.
“Warga sangat senang sekali atas bantuan tersebut dan akan menjaga kondisi ini agar tetap baik dan dapat dimanfaatkan oleh warga,” cetusnya.
Sekilas Mengenai Asian Agri:
Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang.
Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.
Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.
Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).
Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.