Tingkatkan Edukasi Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Gelar Gebyar Safari Ramadhan 1443H
3 min readJAMBIDAILY PENDIDIKAN – Dalam rangka Pelaksanaan Kegiatan Gebyar Ramadan Nusantara 1443 H Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jambi menggelar Gebyar Safari Ramadan 1443 H, Rabu 20 April 2022, di Hotel Yellow Jambi.
Kegiatan ini guna meningkatkan edukasi literasi dan inklusi keuangan syariah serta menyemarakkan bulan suci Ramadan 1443 H. Adapun yang disampaikan seperti Roadmap Perbankan Syariah dan Kinerja Pasar Modal Syariah.
Kepala OJK Jambi, Yudha Nugraha Kurata dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini untuk berbagi ilmu meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait keuangan syariah serta pasar modal syariah.
“Jaringan industri keuangan syariah yang telah berdiri dan tersebar di seluruh wilayah nusantara, maka seharusnya kita menjadi pusat keuangan syariah di dunia,” kata dia.
“Tentu patut kita syukuri bahwa industri keuangan syariah di Indonesia ini dari waktu ke waktu tumbuh dan berkembang ke arah yang positif meskipun pertumbuhannya tidak sebesar pertumbuhan industri keuangan konvensional,” jelasnya.
Maka dari itu, perlu kiranya mengenai edukasi ini agar dapat dimengerti masyarakat luas Roadmap Perbankan Syariah dan Kinerja Pasar Modal Syariah.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019, Indeks Literasi Keuangan Syariah skala nasional sebesar 8,9%, yanga mana 9 dari 100 orang dewasa yang baru mengenal produk keuangan syariah.
Hal tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan tingkat literasi keuangan konvensional yang mencapai 38%. Akibatnya, tingkat Inklusi keuangan syariah beru mencapai sebesar 9,1%, jauh tertinggal dibandingkan dengan tingkat inklusi keuangan konvensional yang mencapai 75,3%.
“Kita harus tetap optimis, besarnya GAP antara tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah dengan konvensional juga menyiratkan bahwa ruang untuk peningkatan pemahaman serta penggunaan produk dan layanan keuangan syariah masih besar,” tuturnya.
Adapun Survei via sosial Januari 2022 menyebutkan bahwa terdapat 205 juta (74%) penduduk indonesia telah tersambung ke internet. Secara rata-rata penduduk indonesia menggunakan internet lebih dari 8 jam perhari.
Peningkatan gaya hidup serba digital ini juga didorong Pandemi Covid-19 yang merubah manusia dalam berinteraksi dengan sesama. Intensitas pertemuan fisik menjadi terbatas dan digitalisasi semakin menjadi opsi dalam model bisnis baru.
Yudha mengatakan bahwa dengan gaya hidup serba digital saat pandemi mendorong industri jasa keuangan beradaptasi untuk tetap bertahap sekaligus memenuhi kebutuhan konsumen dengan layanan digital yang efisien, tetap aman, cepat, serta mengedepankan faktor kesehatan.
“Akselerasi transformasi digital di sektor jasa keuangan telah menjadi game changer dalam penyediaan produk dan layanan jasa keuangan bagi masyarakat. Pesatnya penggunaan teknologi digital di bidang keuangan (fintech), perluasan akses keuangan masyarakat menjadi jauh lebih cepat,” katanya.
Dirinya menambahkan, pencapaian kemajuan, baik dari aspek kelembagaan dan infrastruktur penunjang, perangkat regulasi dan sistem pengawasan, maupun awareness dan literasi masyarakat terhadap layanan jasa keuangan syariah.
“Sistem keuangan syariah kita menjadi salah satu sistem terbaik dan terlengkap yang diakui secara internasional. Kolaborasi secara cross-sektor antar lembaga keuangan syariah, sektor riil syariah yang memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan sektor ekonomi dan keuangan syariah,” pungkasnya. (*/)