23 Desember 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Taman Budaya Jambi Sajikan Ritual Adat “Naik Bubung” Karya Pengolahan Sekintang Dayo

4 min read

Pergelaran Naik Bubung/Foto: Wildan

JAMBIDAILY SENI, Budaya – Taman Budaya Jambi UPTD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Jambi pergelarkan karya Tari hasil pengolahan dari Sanggar Sekintang Dayo bertajuk “Naik Bubung” Koregrafer Eri Argawan di Gedung Teater Arena, Taman Budaya Jambi (Minggu, 24/07/2022).

Tari yang diangkat dari ritual atau upacara adat ini adalah kebiasaan yang mentradisi masyarakat Jambi ketika membangun rumah, dan akan memasuki tahap pembangunan kerangka atap yang disebut Bubung. Ritual ini masih terus dilakukan hingga saat ini terutama di daerah pedesaan, dalam upacara adat ini, juga terdapat beberapa persyaratan dan bahan yang didalamnya juga mengandung arti filosofis luhur yang sarat dengan petuah dan tuntunan.

“Garapan ekseprimen ini adalah gambaran proses atau penyampaian pesan ritual yang digarap melalui bahasa gerak, dimana gerak yang digunakan adalah gerak tradisi yang diangkat dari tari Kain Kromong yang berasal dari Kabupaten Sarolangun,” Ungkap Eri Argawan Pembina Sekintang Dayo Jambi.

Dari data konsep “Naik Bubung” yang diterima jambidaily.com, Cerita diawali dari kesibukan para tukang yang membangun rumah hingga akan dilakukannya pemasangan kerangka atap, maka sebelumnya dilakukanlah pembacaan doa sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Allah SWT. Proses lalu berlanjut kepada memenuhi bahan persyaratan seperti:

  • Tebu yang dicabut dari pangkal bermakna sebagai istiqamah dalam melakukan kebaikan layaknya pangkal tebu yang tegak menopang batang tebu.
  • Seikat Padi Kuning bermakna sebagai pencapaian kemakmuran yang harus diiringi dengan sikap padi yang semakin menguning dan berisi semakin menunduk dan tidak sombong Bendera yang bermakna sebagai semangat dan kemerdekaan dalam mencapai cita cita dan keinginan hingga berada dalam kenyamanan dan ketenangan.
  • Kelapa yang bertunas memberikan makna pemanfaatan, agar dalam hidup kita dapat bermanfaat bagi orang banyak layaknya kelapa yang hampir seluruh bagiannya bermanfaat, mulai dari batang, buah, hingga daunnya.
  • Bubung yang diartikan sebagai ketinggian atau diatas, untuk sampai pada puncak ketinggian disana ada perjuangan, ada kesenangan, kesombongan, mawas diri sebagai perlindungan dalam menjalani hidup dan penghidupan.

“Semua itu Agar tuhan semesta alam dapat melindungi dengan rahmat Nya. Setelah syarat syarat terpenuhi dan Bubung pun naik pihak keluarga mengakhiri ritual ini dengan makan bersama dan membagikan makanan ke tetangga terdekat,” Tambah Eri Argawan

Paket karya pengolahan yang dilaksanakan Taman Budaya Jambi, didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Dirjen Kebudyaan dalam bingkai Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Karya Pengolahan “Naik Bubung” dari Sekintang Dayo memenuhi persyaratan tema dan telah melalui proses kurasi dari para kurator. Sesuai kesepakan kami, bahwa tahun 2022 semua karya eksperimentasi, pengolahan dan Apresiasi yang akan difasilitasi Taman Budaya Jambi wajib bertema Upacara,” Terang Eri Argawan, yang notabene juga kepala Taman Budaya Jambi.

Disamping itu, dalam penjelasan Eri Argawan bahwa Seni merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, ketika manusia ingin mengembangkan dirinya dalam kehidupan, seni memilliki suatu peran penting dalam membentuk suatu karakter dan kepribadian seseorang.

Naik Bubung Koreografer Eri Argawan, melibatkan para talenta-talenta berbakat dalam Tari yang dibina oleh Sanggar Seni Sekintang Dayo, yaitu: Novira Ramadhani, Amilda putri Apriyanty, Dyora Febryza, Dela Safitri, Fildza Lusaphira, Andrea dwi amanda, Aeron, Frimals, Suardi, Jumansa. Dan menghadirkan pemusik-pemusik muda yang handal, penata musik Uswan Hasan S.Sn, M.Sn serta pemusik Zamzami akbar, Rizki ramadhan, Dianto sonawa pobay, Ramadhona permana, Septianto afni, Muhammad Zidan, Handika maulida, Afriansyah putra.

“Ada berbagai macam seni yaitu seni tari, rupa, teater, musik, dan seni sastra. Dalam kehidupan, seseorang telah dibekali oleh tuhan akan jiwa kesenian. Jiwa kesenian tersebut tentunya perlu tempat untuk melakukan penyaluran dan pengembangan seperti organisasi kesenian atau sanggar,” Tandasnya.

Pergelaran pengolahan ini sekaligus sebagai puncak dari agenda Lah Puar Jelupung Tumbuh ke-10 tahun 2022, kegiatan Festival Tari Terbesar di Provinsi Jambi, pada 22 s.d 24 Juli 2022.

Festival ini tetap berkomitmen mengangkat karya-karya yang mesti berakar dari tradisi di tengah masyarakat lokal, Terdapat 25 Peserta yang datang dari kabupaten kota se-provinsi Jambi.

Tim juri yang terdiri dari Darwan Asri, Indra Gunawan dan Doni Osmon memutuskan Di kategori Anak-anak, tampil sebagai sang juara Seloko Betuah lalu SMPN 1 Muarojambi peringkat kedua, Serai Serumpun peringkat ketiga serta 7Ratu Gedang sebagai juara Favorit.

Di kategori Remaja, sebagai Juara pertama dan berhak mendapatkan piala bergilir Tim Tari Smanda Tanjungjabung Timur, kedua Kuau Gawe Gadis 1, ketiga Pradana Danle Lrew serta Juara Favorit Abiyan Tarina. (*/HN)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

19 + = 28