15 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Taman Budaya Jambi Pamerkan 82 Karya Photografy, Lukisan, Kriya dan Instalasi

4 min read

JAMBIDAILY SENI, Budaya – Pameran Seni Rupa Tahun 2022 berupa rangkaian kegiatan seni rupa yang mengangkat tema “Telusur Tanah Berjejak” 4 s.d 14 September 2022 secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Jambi Drs.H.Abdullah Sani,M.Pd.I (Minggu, 4/09/2022 malam) menjyajikan 82 Karya Photografy, Lukisan, Kriya dan Instalasi.

Dalam suatu daerah, upacara adat dianggap suatu manifestasi ritual adat yang begitu penting dan dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Upacara adat adalah segala aktifitas penduduk lokal yang sifatnya menjadi suatu kebutuhan dan sebagai bentuk acara perayaan. Beberapa ahli juga menjelaskan tentang upacara adat, salah satunya yaitu Koentjaraningrat yang menjelaskan bahwa upacara adat adalah segala kegiatan yang dilaksanakan secara ersama-sama oleh masyarakat dalam suatu komunitas yang dianggap sebagai bentuk kebangkitan dalam diri masyarakat.

“Banyak ragam yang dikatakan sebagai upacara adat, seperti upacara perkawinan, upacara kematian, upacara pengukuhan dan sebagainya. Menurut pendapat tokoh lain seperti Suryono, menjelaskan bahwa kebiasaan yang bersifat magis religius dalam kehidupan suatu penduduk asli meliputi kebudayaan, norma, dan aturan-aturan yang saling berkaitan dan dianggap menjadi suatu sistem adat,” Ujar Eri Argawan, Kepala Taman Budaya Jambi (Minggu,m 04/09/2022).

Sekumpulan masyarakat menggunakan upacara adat sebagai media pewarisan norma-norma, adat istiadat dan kaidah-kaidah luhur dalam falsafah hidup. Hasil akhir yang dijelaskan dengan analisis sosiologis dan psikologis yaitu setiap budaya memiliki nilai-nilai sebagai akibat perilaku khusus setiap orang dalam budaya tersebut.

Untuk mencari keseimbangan dalam tatanan kehidupan, masyarakat menggunakan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan yang tumbuh di lingkungannya. Dengan begitu, untuk kebutuhan masyarakat setempat dibuat nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai dimana nantinya akan menjadi adat istiadat. Setiap daerah memiliki adat istiadat mereka sendiri dan adat istiadat tersebut mewujudkannya dalam bentuk tata upacara. Hubungan antara alam dan manusia tidak dapat dipisahkan karena hubungan mereka mempunyai nilai-nilai sacral yang sangat tinggi.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa upacara adat yaitu sifatnya turun temurun yang pelaksanaannya sangat disiplin menurut adat kebiasaan masyarakat yang dianggap sebagai bentuk permohonan atau sebagai ucapan terima kasih. Dalam melaksanakan upacara adat suatu masyarakat pada umumnya sangat menarik.

Banyak sekali keanekaragaman upacara-upacara adat atau tradisi yang ada di Provinsi Jambi. Dengan adanya upacara adat ini sangat menambah keberagaman budaya Indonesia. Upacara adat juga dipahami bahwa hakekatnya yang dilakukan oleh manusia sesuai dengan adat kebiasaan untuk memperoleh ketentraman dan keselamatan hidup serta dapat menghargai tantangan hidup sebagai perwujudan dari keterbatasan manusia yang berasal dari individu, alam maupun lingkungan sekitar.

“Sebagai sebuah sumber garapan penciptaan karya seni, upacara adat tentu merupakan hal yang sangat menarik karena memiliki konsep/ ide gagasan, tata cara pelaksanaan serta nilai-nilai filosofi yang dapat digali. Oleh sebab itu, Taman Budaya Jambi sebagai lembaga pemerintah yang bergerak di bidang pelestarian, pengembangan, pembinaan dan pemanfaatan budaya akan melaksanakan Pameran Seni Rupa Tahun 2022 dengan tujuan melaksanakan pewarisan terhadap keberadaan budaya dari masa ke masa sebagai bentuk upaya penanaman kepedulian dengan menciptakan ruang pemikiran dan kecintaan budaya lokal dalam bentuk karya rupa,” urAI Eri Argawan.

Eri Argawan juga membeberkan pada dasarnya rangkaian kegiatan Telusur Tanah Berjejak merupakan rangkaian kegiatan yang dimaksudkan sebagai pendukungan kegiatan Kenduri Swarnabhumi. Rangakaian kegiatan Telusur Tanaj Berjejak diawali dengan kegiatan Bimtek Tata Kelola Seni Pertunjukan dan Sertifikasi Juri Seni Pertunjukan, Pergelaran Apresiasi Chan Pi, Lomba Musik, Lomba Tari Kreasi dan Festival Teater Remaja lalu Pameran Karya Budaya, Pameran Seni Rupa, Workshop Seni Rupa serta Pergelaran Apresiasi.

“Mengangkat ikon-ikon lokal Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Jambi yang menjadi penanda terjadinya sebuah peristiwa budaya yang dulu pernah terjadi, sekarang terjadi dan nanti akan terjadi. Saya sampaikan ucapan terima kasih atas dukungan semua pihak,” Tandasnya menambahkan.

Pameran ini dilaksanakan Pemerintah provinsi Jambi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) provinsi Jambi UPTD Taman Budaya Jambi, didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Dirjen Kebudayaan dalam bingkai Dana Alokasi Khusus (DAK).

Konsep upacara dalam pameran ini menurut Kepala Taman Budaya Jambi, Eri Argawan Sesuai kesepakatan seniman, bahwa tahun 2022 semua karya eksperimentasi, pengolahan dan Apresiasi di Taman Budaya Jambi wajib bertema Upacara.

“Inilah program pengembangan seni tradisional, kegiatan pembinaan kesenian yang masyarakatnya pelaku lintas daerah kabupaten/kota pada sub kegiatan peningkatan kapasitas tata kelola lembaga kesenian tradisional dan sub kegiatan peningkatan pendidikan dan pelatihan SDM kesenian tradisional,” Tutup Eri Argawan.

Sementara itu Abdullah Sani mengungkapkan bahwa perhelatan Telusur Tanah Berjejak merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jambi dalam melaksanakan pembinaan terhadap generasi muda untuk mencintai adat dan kebudayaan lokal, khususnya melayu Jambi.

“Saya mengharapkan para seniman seniman muda kedepannya lebih mengembangkan seni budaya daerah Jambi dengan perkembangan era industri kreatif pada level society 5.0. Penciptaan karya seni inovatif jangan sampai meninggalkan akar kebudayaan daerah, sehingga eksistensi kebudayaan melayu Jambi akan tetap hidup dan berkembang ditengah tengah kehidupan masyarakat serta terus lestari di masa yang akan datang,” ungkap Sani.

“Saya berpesan kepada para seniman, khususnya para seniman muda untuk terus berkarya dan memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan menampilkan kualitas seni budaya Melayu Jambi yang terbaik sehingga adat budaya Melayu Jambi tidak hilang ditengah pesatnya perkembangan teknologi saat ini,” tutup Sani.

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

47 − = 45