BNPT Pastikan Musik dan Seni Budaya Bisa Tekan Potensi Radikalisme
3 min readJAMBIDAILY SIDOARJO – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Indonesia menekan potensi terjadinya radikalisme dan terorisme melalui festival musik bertajuk Aksi Musik Anak Bangsa atau dipopulerkan sebagai “Asik Bang” di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa malam, (6/09/2022).
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Drs H. Akhmad Nurwakhid di Sidoarjo Selasa, (6/09/2022) mengatakan dengan musik mampu menurunkan indek potensi radikalisme.
“Pada 2019 indek potensi radikalisme mencapai 38,4% dan menjadi 12,2 % pada 2022, harapannya semoga bisa turun menjadi 5%,” ujarnya di sela kegiatan Asik Bang itu.
Nurwakhid mengatakan, seni budaya termasuk musik masuk dalam salah satu pendekatan pencegahan radikalisme dan terorisme melalui kebijakan pentahelik.
“Pendekatan pentahelik melibatkan multipihak dari pemerintah, akademika, dari media, pengusaha dan juga dari komunitas maupun organisasi kemasyarakatan baik itu keagamaan dan pegiat seni budaya,” ujarnya.
Lebih jauh Nurwakhid mengatakan, pendekatan dengan musik dan budaya dilakukan karena radikalisme dan terorisme yang selama ini menjiwai teroris memiliki karakter antiseni antibudaya serta kearifan lokal.
“Kegiatan ini kerja sama BNPT dengan forum koordinasi pencegahan terorisme (FKPT) provinsi Jawa Timur akan berlomba ke tingkat nasional. Mereka wajib menyanyikan lagu wajib ‘Salam Indonesia Harmoni’,” ujar mantan perwira polisi yang lama bertugas di Densus 88 tersebut.
Ketua FKPT Jatim, Hesti Armiwulan mengatakan pencegahan terorisme tidak bisa dilakukan sendiri dan dibutuhkan partisipasi masyarakat.
“Kolaborasi dan sinergi dari berbagai unsur perlu dilakukan salah satunya organisasi kemasyarakatan,” ujarnya.
Hesti mengatakan, pencegahan radikalisme terorisme tidak hanya dilakukan melalui dialog atau kegiatan di dalam ruangan saja, tetapi juga bisa dilakukan dalam berbagai kegiatan.
“Salah satunya bisa dilakukan kontraradikalisme melalui konten, kata kalimat, juga bisa dilakukan melalui musik lagu dengan narasi sebagai upaya menanggulangi terorisme,” ujarnya.
Sementara itu pentas musik Asik Bang yang diselenggarakan BNPT-FKPT Jatim itu menjadi special dengan hadirnya penyanyi senior Oppie Andaresta yang didapuk sebagai juri serta juri lainnyapenyanyi sekaligus kompuser Ratna Koin –pengarang lagu yang dipopulerkan penyanyi jalanan Tegar, Kau Yang Dulu Bukanlah Yang Sekarang-, dan keduanya pun menyempatkan diri untuk bernyanyi menghibur 13 peserta beserta sedikitnya 100 orang suporter masing-masing grup penampil.
13 penampil yang terdiri atas penyanyi solo, duo dan grup itu berasal dari sejumlah kota besar di Jatim diantaranya Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Jember, Bangil, dan Mojokerto. Para penampil diwajibkan menyanyikan lagu Salam Indonesia Harmoni ciptaan Kepala BNPT, Komjend Dr. H. Boy Rafli Amar.
Uniknya lagu yang menurut penyanyi Oppie Andaresta sebagai lagu yang mudah diarransemen ke berbagai jenis aliran musik itu sangatlah menarik dan mudah dilakukan.
“Terbukti di Jatim, lagu Salam Indonesia Harmoni bisa ditampilkan dalam berbagai genre musik diantaranya Rock, Regge, Keroncong dan pop alternatif. Hebatnya di Jatim ada dua penyanyi solo yang berusia belia, dan sudah tampil cukup bagus.
Termasuk penampilan sejumlah musisi dan seniman jalanan yang juga ikut meramaikan pentas Asik Bang. Pokoknya Jatim Keren Habis,” ungkap Oppie seusai menyanyikan lagu andalannya ‘Cuma Khayalan’ yang berkalaborasi dengan penampil Asik Bang.
Ratna Koin menyatakan potensi pemusik di Jatim cukup besar, sehingga perlu perhatian sejumlah pihak agar para seniman musik termasuk musisi jalanan bisa dibina serta diapresiasi karya-karyanya.
“BNPT-FKPT Jatim telah menjadi pelipur lara untuk bisa membina dan memberikan apresiasi bagi para seniman musik dan musisi jalanan dalam berkarya melalui pentas Asik Bang ini. Langkah ini semestinya diikuti oleh berbagai pihak sehingga pentas-pentas musik atau ajang kompetisi musik bisa semarak seperti era 1990 an lalu yang telah melahirkan banyak musisi top tanah air,” kata kompuser lagu yang pernah merasakan hidup sebagai musisi jalanan di kawasan Banyuwangi sejak belia itu.
Dalam ajang Asik Bang di Jatim itu akhirnya terpilih sebagai 3 nominasi terbaik untuk mengikuti seleksi tahap nasional yaitu Nominasi pertama diraih Nusantara (Sidoarjo), Nominasi kedua diraih Free Line (Pasuruan) dan Nominasi ketiga diraih Morris (Jember). (Humas FKPT Jatim)