Maulana Sebut Pentingnya Pemahaman Jasa Keuangan
3 min readJAMBIDAILY KOTA JAMBI – Digandeng Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) provinsi Jambi menyasar penyandang disabilitas fisik untuk meningkatkan edukasi dan literasi keuangan,
Wakil Walikota Jambi Dr Maulana, OJK memberikan pemahaman akan pentingnya tingkat pengetahuan industri jasa keuangan (IJK) di aula Dinas Sosial kota Jambi, jalan Jenderal Sudirman, Thehok, Senin (3/10/2022) pagi.
Di hadapan difabel, Maulana mengucapkan terima kasih kepada OJK yang begitu peduli kepada warga kota Jambi, khususnya penyandang disabilitas fisik. Pemkot Jambi, kata Maulana, telah lama dan terus peduli memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas.
Ditemui usai acara, Maulana menyampaikan pentingnya pemahaman jasa keuangan oleh seluruh masyarakat. Salah satunya, menghindari pihak-pihak yang berniat buruk dengan melakukan penipuan berkedok pinjaman.
Warga yang rentan disasar pelaku kejahatan keuangan salah satunya adalah yang rendah pemahamannya akan produk yang ditawarkan. Selain itu, kegiatan ini sebagai wujud kesamaan hak tanpa ada diskriminasi kepada seluruh masyarakat.
“Kegiatan ini tujuannya memberikan pemahaman kepada mereka tentang keuangan literasi, karena kami pemerintah kota Jambi dengan berbagai program sudah memberikan berbagai macam akses dan kemudahan bagi keluarga yang menyandang disabilitas. Misalnya fasilitas beasiswa dan jaga kesehatan dan juga bantuan PKH,” jelas Maulana didampingi Kadinsos kota Jambi Noviarman dan Deputi Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Jambi, Tri Reswanti.
“Hari ini OJK membuat kegiatan literasi dan edukasi keuangan, supaya tidak ada diskriminasi. Mereka juga warga masyarakat kota Jambi. Semua pelayanan publik dan juga taman untuk difabel, ada jalan khusus untuk lansia dan difabel. Ini juga tugas pemerintah untuk memberikan hak yang sama.”
“Mereka juga banyak sebagai pengguna jasa keuangan, karena banyak juga bantuan yang ditransfer ke rekening mereka. Itu juga bagian dari inkkusi jasa keuangan. Dan mereka harus paham. Oleh itu hari ini OJK dan tim memberikan edukasi dan literasi dan semoga memberi manfaat bagi mereka,” pungkas Maulana.
Sementara Deputi Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Jambi Tri Reswanti menjelaskan, edukasi bertujuan untuk meningkatkan literasi dan pemahaman untuk produk-produk maupun layanan di industri jasa keuangan.
“Kemudian juga bisa memberikan manfaat, menguntungkan mereka terkait produk-produk jasa keuangan. Banyak juga program pemerintah, seperti KUR masyarakat penyandang disabilitas yang memiliki dunia usaha. harapannya tidak ada diskriminasi untuk teman-teman penyandang disabilitas,” ujar Tri Reswanti.
Selain itu kegiatan ini, tambah Tri Reswanti juga bertujuan untuk meningkatkan capaian persentase terkait titrasi dan inklusi keuangan di masyarakat. Pasalnya sampai saat ini literasi baru mencapai 36 persen sedangkan untuk inklusi keuangan sudah mencapai di angka 76 persen.
Ini menandakan bahwa tingkat inklusi keuangan di masyarakat justru lebih tinggi dari literasi. Idealnya, tingkat literasi dan edukasi harus beriringan. Jangan sampai, warga hanya tahu menggunakan jasa keuangan tanpa memahami produk yang ditawarkan maupun yang sudah digunakan.
“Pemahaman masyarakat terhadap produk-produk jasa keuangan itu masih rendah. Tingkat literasi kita hanya 36 persen, jadi sangat rendah. Meskipun sebenarnya mereka cukup banyak menggunakan produk jasa keuangan, yang artinya inklusinya mereka lebih tinggi.”
“Mereka sudah menggunakan produk, sudah memanfaatkan layanan tapi mereka belum tahu sebenarnya produk ini apa, manfaatnya untuk mereka apa, resikonya apa. Jadi tingkat inklusinya malah lebih tinggi daripada literasi.”
“Harapan kami dengan kita memberikan edukasi ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk juga masyarakat penyandang disabilitas ini tingkat literasi kita akan semakin meningkat. Dan juga bisa memberikan edukasi masyarakat tidak terjebak dengan pinjaman online yang ilegal, investasi bodong saat ini juga cukup marak ditawarkan kepada masyarakat,” pungkas Tri Reswanti. (*/)