‘Pusara ayah’ Cerpen Dian Ayuningtyas
11 min readTiba tiba lembar foto keluarga berukuran 3R berwana jatuh dari meja belajarku,Entah kenapa tanpa ada angin dan tersenggol saat aku belajar jatuh terhempas dan bingkainya pecah.
Rasa cemas dan was was menghingapi rasaku, Pertanda apakah ini, Semoga ayah dan ibu dan keluargaku baik baik saja, Aku berangsur menarik selimut dan berusaha untuk memejamkan mata agar bisa melupakan kejadian semalam.
Senja kembali temaram, Saat ibu baru saja pulang dari berbelanja untuk jualan esok pagi, Dan kerjaan rutin ibuku memang berjualan aneka sarapan dan beragam kue, sehingga tiap sore ibu berbelanja ke pasar dengan menggunakan ojek langganannya.
” Angkatkan belanja ini ke dapur nak,”
” Masukan sayuran dan daging ke dalam kulkas,setalah itu mandilah dan mengaji y nak” ujar ibuku santun .
Usai mengaji, Wajah ibuku yang mulai senja terlihat jelas,Tanpa terasa buliran bening menetes di sudut mataku, aku menangis …ya menangisi betapa tegar dan kuatnya ibuku yang membesarkanku sendirian tanpa kehadiran sosok ayahku.
Bukankah takdir akan terus menjadi jalan bagi setiap hamba, untuk menjalani kehidupan sebelum perjanjian di Arasy, tapi sebuah kenyataan akan betapa kerasnya hidup dan belum siapnya aku menghadapi semuanya.
Air mataku menganak sungai di atas sajadah, tanganku yang masih mengenakan mukena basah, Di tengah berkecamuknya batinku,Tiba Tiba tangan lembut ibu sudah di atas kepalaku.
” Kita jalani takdir ya nak, Kamu harus kuat seperti ayahmu dulu, dia membanting tulang untuk memperjuangkan hidup kita nak ,agar tidak kekurangan” sembari memeluk tubuhku.
” Ayahmu bagaikan purnama untuk kita, sinarnya terus menerangi hati dan jiwa kita, Ibu bangga nak ayahmu adalah pejuang untuk kita” gegaman tangan ibuku menguatkanku akan kerinduan pada sosok ayah yang tidak ada di sisiku.
Terbayang jelas betapa sosok ayah di mata kecilku yang juga kesayangan nenek, Tiap sore setelah bekerja memanjakanku dengan membawaku bermain, betapa hangat pelukan ayah di kala aku sedih.
Semua kenangan seperti tergambar jelas di hadapanku, Banyak cerita sahabat ayahku yang membuatku tertawa, kesan lucu dan betapa ramahnya ayahku dulu.
Tiba tiba aku merasakan badanku sangat ringan sekali,tanpa beban seperti berada di ruang hampa udara,tubuhku melayang di antara awan putih yang maha luas, dari jauh ku lihat dua sosok nenek dan kakekku ,Tengah berjalan berdua melewatiku ,nenek begitu cantik dan kakek begitu gagahnya,tiba tiba kakekku tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk memegang kepalaku,aku ingin meraih tangan kakek dan nenekku,tapi keduanya langsung menjauh dan tersenyum ke arahku,aku berusaha berlari dan memanggil nenek dan kakekku, di sebuah kursi seperti kulihat bayangan ayah tengah mengawasiku sembari tersenyum,betapa gagah ayah dengan pakaian syar’i, aku berusaha berlari mendekati ayah tapi karena ringannya tubuhku tak mampu berlari,keduanya mulai menjauh dan tiba tiba aroma wangi kembang memenuhi ,tapi yang kurasakan perih di bagian keningku dan tiba tiba suara ibuku terdengar jelas memanggil namaku .
” Kamu sudah siuman nak, sudah seharian kamu tidak bangun setelah kamu sholat dan terjatuh di kamarmu”ucap ibu dengan nada cemas.
Perlahan ku peluk ibu dengan penuh haru dan bangga,Dalam hati kecilku untaian doa mengalir tulus agar ibu sehat dan bisa aku jaga sepenuh jiwaku .
” Kita sudah lama tidak ke makam ayah dan juga makam nenek ya Bu, ini tahun ke tiga kita belum berziarah” isaku di pelukan ibu.
” Besok kita berangkat ,berkemaslah nak ,ibu juga sudah rindu berziarah, entahlah…hati ibu begitu risau jika mengenang ayahmu,Di balik sayang ibu ada kekecewaan yang timbul,tapi ini sudah takdir kita,kemassilah pakaianmu bawa kain sarung ayahmu untuk sholat di rumah kakekmu nak” tangan ibu menarikku untuk bangkit.
Terbayang keluargaku dikenal sebagai keluarga paling harmonis di kompleknya.
“Ibu hari ini mau masak apa?” tanya Hana ke ibunya.
“Ibu hari ini mau masak makanan kesukaan ayah dan Hana,tumis kangkung” jawab ibu nya dengan tersenyum.
“Wah asyik ibu masa tumis kangkung” jawab Hana dengan gembira. “Ibu Hana boleh bantu?” tanya Hana ke ibu nya. “Boleh sayang,kamu tolong potongin kangkung nya ya” ujar ibu nya.
Setelah selesai memasak terdengar suara mobil ayah Hana,ayah Hana pulang malam. “Assalamualaikum ayah pulang” ucap ayah sambil membuka pintu. “Waalaikumsalam” jawab ibu dan Hana. “Ayah ayo sini makan, Hana sama ibu udah masak makanan kesukaan ayah loh” ucap Hana kepada ayah nya. “Iya sayang” jawab ayah
Mereka pun duduk di meja makan,lalu makan dengan tenang,namun ayah Hana sibuk memainkan headphone sambil tersenyum.”ayah,makan dulu baru main headphone” ucap ibu Hana kepada ayah.”iya” ucap ayah Hana dengan menghiraukan ucapan ibu Hana.”ayah liat apa sih sambil senyum-senyum sendiri?” tanya Hana kepada ayahnya.
“nggak ada sayang,ini cuma kerjaan dari kantor” jawab ayah Hana.”nanti kan bisa di lanjutin lagi ayah,udah makan dulu” ucap ibu Hana kepada ayah Hana. “Kenapa sih?kerjaan lebih penting” ucap ayah Hana dengan nada tinggi dan langsung meninggalkan meja makan.”ibu ayah kenapa?kok ayah marah sih?” tanya Hana dengan nada sedikit takut.”Nggak ada apa-apa sayang,kita lanjut makan aja ya” ucap ibu Hana dengan nada menenangkan.
Setelah selesai makan,ibu Hana dan Hana pun membereskan yang ada di meja makan lalu mencuci nya.”Hana,kamu duluan aja ya ke kamar nya biar nanti ibu aja yang selesai kan cuci piring ini” ucap ibu Hana.”iya ibu” balas Hana.
Ketika Hana berjalan menuju kamar Hana mendengar suara ayah nya yang sedang menelfon seseorang,Hana bingung karna ayah menelfon sambil tertawa.”ayah nelfon siapa?” tanya Hana.”Hah!k-kapan Hana masuk?” tanya ayah dengan kaget. “Hana tadi mau ke kamar terus liat ayah nelfon sama orang sambil ketawa-ketawa gitu,jadinya Hana tanya deh” jawab Hana,ayah Hana pun berjongkok lalu berkata “Hana,ayah lagi nelfon orang kantor jangan di ganggu ya” ucap ayah Hana. “Oke deh,ayah Hana tidur duluan ya good night ayah” ucap Hana sambil mencium pipi ayah Hana. “Iya sayang good night to” ucap ayah Hana sembari mencium balik pipi Hana. Hana pun berjalan menuju kamarnya.
Sesampainya Hana di kamar Hana pun bingung mengapa yang ayah Hana telfon adalah perempuan?Hana tidak mau berfikir yang buruk tentang ayah nya karena selama ini ayah nya baik-baik saja dan tidak pernah selingkuh,Hana pun langsung tidur.
“siapa mas?” tanya perempuan yang sedang di telfon ayah Hana. “Hana” ucap ayah Hana. “Hana?siapa?” tanya perempuan itu.” Anak aku” jawab ayah dengan santai. “Hah?! kamu udah punya istri sama anak?” tanya perempuan itu dengan kaget.”Iya,kenapa?” tanya ayah Hana. “Jadi aku di sini sebagai simpanan kamu gitu?” tanya perempuan itu kepada ayah Hana. “Iya sayang,tapi tenang perhatian aku nggak bakal beda kok” ucap ayah Hana dengan nada menggoda perempuan itu.
Saat ayah berbicara seperti itu tanpa di sengaja ibu Hana mendengar perkataan yang di ucapkan oleh ayah Hana tadi,ibu Hana pun terkejut ternyata suami nya berselingkuh dengan wanita lain,tanpa ibu Hana sadari ia telah menetes kan air mata dengan cepat ibu Hana pun menghapus air mata nya. Ibu Hana pun mengetuk pintu kamar “mas bukain pintu” ucap ibu Hana. “Hahaha e-eh i-iya iya sebentar” ucap ayah Hana dengan gugup. “Sayang sampai ketemu besok ya di cafe biasa, bye sayang i love you” bisik ayah Hana di telfon kepada selingkuhan nya.
Lalu ayah Hana pun membuka pintu,ibu Hana pun masuk ke kamar. Tanpa percakapan apa pun ayah Hana dan ibu Hana pun tidur.
Keesokan harinya Hana sarapan bersama dengan tenang dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah bersama ayah nya.
“Ibu Hana berangkat dulu ya, assalamualaikum” ucap Hana kepada ibu nya. “Iya sayang waalaikumsalam” jawab ibu Hana dengan tersenyum. “Ibu,ayah berangkat dulu” ucap ayah sambil menyalam ibu Hana.
Sepulang sekolah Hana berjalan kaki bersama teman-temannya, Hana tidak sengaja melihat ayah nya berduaan dengan wanita lain di cafe. Hana pun menghampiri mereka. “Ayah,tante ini siapa?” tanya Hana dengan nada menahan tangis.”H-hana i-ini hanya teman kantor ayah saja nak” ucap ayah dengan gugup.”Hai sayang,kenalin dulu tante dewi pacar nya ayah kamu” ucap Tante Dewi dengan bangga. “h-hah?ayah emangnya benar yang di katakan Tante itu?”tanya Hana dengan nada masih menahan tangisnya.”s-sayang itu..” ucap ayah dengan gugup.”AYAH JAHAT!!HANA BENCI AYAH!!” ucap Hana dengan nada tinggi.”H-hana” panggil ayah Hana.”Udah lah mas ngga perlu di kejar biarin aja,namanya juga anak kecil” ucap tante dewi dengan santai.
Hana pun berlari menuju ke rumah. Sesampainya Hana di rumah Hana langsung masuk ke kamar dan menguncinya. Ibu Hana pun bingung mengapa Hana berlari sambil menangis dan mengunci pintu kamar biasanya Hana tidak seperti itu.
“Hana sayang,kamu kenapa nak?kamu ada masalah?” tanya ibu Hana dengan lembut. “Hiks hiks,ibu..” isak Hana sambil menyebut nama ibunya. Hana pun membuka pintu lalu memeluk ibu nya dengan erat. “Kenapa sayang?ada apa?cerita sama ibu” tanya ibu Hana. “I-ibu a-ayah berduaan dengan wanita lain bu,hiks hiks” ucap Hana dengan nada masih menangis. Ibu Hana kaget mendengar ucapan anaknya tersebut.
“Mungkin itu teman kantor ayah saja sayang” ucap ibu Hana sambil mengelus kepala Hana dengan lembut. “T-tidak ibu,t-tante itu m-mengatakan bahwa ia a-adalah k-kkasih a-ayah” ucap Hana sambil menangis. Ibu Hana pun terkejut mendengar ucapan putrinya itu,lalu terdengar suara mobil ayah Hana.
“Hana” panggil ayah nya,”pergi!Hana benci ayah” ucap Hana dengan nada tinggi. “Hana sayang dengarkan ayah” ucap ayah Hana dengan nada memohon. “Hana,Hana masuk kamar dulu ya jangan nangis lagi. Ibu mau ngobrol sebentar dengan ayah,oke sayang?” ucap ibu Hana dengan lembut. “I-iya b-bu” balas Hana. Hana pun masuk ke kamar dan menangis,Hana merasa mengapa ayah nya yang selama ini dia banggakan tiba-tiba menjadi seorang pengkhianat,Hana tidak habis pikir mengapa ayah nya melakukan itu. Di dalam kamar pun Hana duduk di depan pintu kamar nya yang terkunci mendengar percakapan ayah dan ibu nya.
“Mas?” panggil ibu Hana dengan mata yang berkaca-kaca. “Iya,ayah selingkuh” ucap ayah Hana dengan pasrah. “H-hah aku tidak habis pikir mas,aku pikir kamu benar-benar tidak akan melakukan hal seburuk itu ternyata kamu melakukannya,aku kurang apa mas?” jawab ibu Hana dengan menahan tangis. “Ayah tidak tahu mengapa ayah menjadi seperti ini” ucap ayah Hana dengan pasrah. “Aku pikir makan malam kemarin kamu marah karna capek di kantor karna setiap hari lembur, ternyata kamu pengen chatting dengan tenang bersama selingkuhan kamu” ucap ibu Hana dengan menahan tangis nya.”sudah lah kita akhiri saja,maaf” ucap ayah Hana lalu pergi keluar rumah. Ibu Hana terkejut mendengar ucapan suami nya itu,tangis ibu Hana pun pecah. “Ya allah mengapa engkau memberikan hamba cobaan seperti ini” ucap ibu Hana sambil menangis,Hana pun keluar kamar dan memeluk ibu nya dengan erat.
Setelah kejadian itu akhirnya ibu dan ayah Hana resmi berpisah,pernikahan nya selama ini yang di jaga ternyata akan hancur karna 1 wanita saja.
“Hana,ayah sayang Hana maafin ayah kalau selama ini ayah ada salah sama Hana ayah akan selalu menyayangi Hana,Hana jaga diri baik-baik ya di sini sama ibu,ayah pamit” ucap ayah Hana kepada Hana sambil mengumpulkan baju-baju lalu pergi,namun Hana hiraukan saja. “Hana sayang, walaupun ayah dan ibu sudah pisah Hana harus tetap sayang kepada ayah ya nak,mau gimana pun ayah tetap ayah Hana” ucap ibu Hana dengan lembut, “Hana juga sayang sama ayah,tapi kenapa ayah hancurin kepercayaan Hana sama ayah,ayah dulu bilang kalau selingkuh adalah hal buruk yang tidak boleh di lakukan di dalam rumah tangga,tetapi mengapa ayah melakukan nya” ucap Hana dengan merenung.
Tiba-tiba datang seorang wanita dengan bangga mengatakan “hai, keluarga nya hancur ya?kasian banget,makanya jadi orang jangan jelek,lihat tuh penampilan kamu kayak pembantu hahahaha,pantes si suami kamu milih aku secara kan aku udah cantik,putih bersih emang kayak kamu,mirip pembantu” ucap tante dewi lalu pergi. “Tante jangan asal ngomong ya,ayah aja yang matanya ketutupan sama make up tante yang tebal makanya milih tante,ibu Hana lebih cantik dari tante DASAR PELAKOR!!” teriak Hana kepada tante dewi. “Hana,udah ya jangan gitu nggak boleh. Itu orang tua juga jangan di gituin ya” ucap ibu Hana dengan sabar. Sebenarnya hati ibu Hana tergores mendengar ucapan Tante Dewi namun ibu Hana tutupi dari anak nya karna ia tidak ingin anaknya melihat ibu nya sedih.
Tiba tiba kabar duka itu menghampiri keluargaku,Ayahku ternyata mengalami kecelakaan saat pulang kerumah nenek,Runtuh hatiku mendengar kabar ayah di bawa ke ICU dengan kondisi tak sadar,bergegas aku ke rumah sakit dimana ayahku di rawat ,tiba tiba dokter menghampiriku dan memintaku untuk ke ruang ICU.
Ibu tiba tiba sudah datang dengan menggunakan kerudung putih,terlihat ibu meneteskan air matanya,Slang medis terpasang di tubuh ayah,tetesan darah terlhat masih jelas di kain perban kepala dan kaki ayah,tak kuasa air mata ini melihat kondisi ayah.
Lamat Lamat terdengar ibu melafazkan kalimat talkin di telinga ayah,mata ayah sayu memandang aku dan ibu,lirih kalimat ayah minta maaf kepadaku dan ibu.
” Maafkan aku Bu,titip anakku,doakan aku di pusara ku” suara ayah makin lirih,seiring dengan garis garis lurus di monitor jatung ayah.
Aku dan ibuku berangkulan di depan tubuh kaku ayah, langit jadi kelam , terdengar orang orang melantunkan doa,nisan kayu terukir nama ayah,tanah merah,dan wangi bunga semerbak di pemakaman umum,aku tergugu,lesu menunggu petuah ayah..
Bangko 15 102022