23 Desember 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Psikolog Minta Netizen Batasi Diri, Terkait Viralnya Kisah Menantu dan Mertua Selingkuh

4 min read

Norma Risma. Foto: Dok. Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo.

JAMBIDAILY PENDIDIKAN – Kisah menantu yang selingkuh dengan mertua membuat gempar publik di media sosial. Kisah perselingkuhan mereka viral setelah diunggah Norma Risma yang membagikan cerita suaminya selingkuh dengan ibu kandungnya sendiri. Ia mengungkapkan rasa kecewa lewat akun TikTok @user284365778.

“Sampe sekarang aku masih ga nyangka kalo hubungan kamu sama perempuan yang sudah ngelahirin aku itu masih berlanjut. Lihat deh, ini 3 hari sebelum kejadian kamu kegep lagi berzina sama dia. Kita baik baik aja a, ko kamu tega nyakitin aku begini? Mangkanya aku tuh blank ga percaya pas denger kabar kalo kamu kegep dan sampe kabur,” ucap Risma yang merasa kecewa.

Curhatan Risma tersebut sudah ditonton lebih dari 5 juta Views. Warganet pun membanjiri kolom komentar TikTok Risma dengan kata-kata dukungan dan hujatan untuk si menantu dan mertua.

Begitu viralnya curhatan Risma tersebut, dia sampai diundang Denny Sumargo untuk berbagi kisahnya yang kemudian ditayangkan di YouTube. Dalam video tersebut Risma kembali menceritakan kisah perselingkuhan suaminya dengan ibunya.

Viralnya curhat Risma ini soal suaminya yang selingkuh dengan mertua alias ibunya, mendapat sorotan dari psikolog. Psikolog Klinis Dewasa, Alfath Hanifah Megawati, M.Psi. atau disapa Ega mengatakan warganet sebaiknya membatasi atau kalau perlu menghindari terus menerus membaca tentang kasus tersebut. Sebab bisa memicu multiple emosi negatif dari pengalaman tersebut.

“Bagi kamu yang tidak terlibat dalam isu perselingkuhan dan sudah menikah, mungkin akan tertular perasaan khawatir jangan-jangan pasangan saya akan selingkuh. Jika muncul, pikiran seperti ini, maka batasi konsumsi berita ini. Artinya, perlu bijak dalam memproses informasi dan perlu banyak menilik kapasitas kita untuk mencerna suatu berita yang sarat emosi negatif ya,”tutur Ega kepada Wolipop lewat WhatsApp, Kamis (29/12/2022).

Ega menambahkan kasus perselingkuhan ini dapat menimbulkan kekhawatiran pada sebagian orang. Ada yang jadi khawatir untuk menikah karena takut diselingkuhi. Nyatanya Ega menegaskan, hal tersebut tidak selalu terjadi dalam sebuah pernikahan.

“Perselingkuhan memang banyak terjadi dalam pernikahan. Tapi, tidak selalu akan terjadi dalam pernikahan. Yang banyak terjadi, tidak selalu pasti akan terjadi. Dua hal yang berbeda. Sebaiknya fokus dengan menjaga kualitas hubungan dengan pasangan, daripada terus menerus mengumpulkan rasa cemas pada apa yang belum pasti terjadi. Tapi, jika perselingkuhan sudah terjadi, kita perlu sadar limitasi diri. Jika memang perlu bantuan, cobalah konsultasikan ke support system atau profesional,” terang Ega.

Saran Psikolog untuk Risma yang Diselingkuhi Suami dan Ibunya
Psikolog Klinis Dewasa, Alfath Hanifah Megawati, M.Psi. atau disapa Ega, mengatakan saat ini Risma pastinya merasakan sakit hati yang luar biasa. Sebab dia bukan saja mengalami pengkhianatan suami, tapi juga melibatkan ibunya.

“Ibu yang seharusnya jadi sosok yang memberi anak perempuan bagaimana ideal-self, malah melakukan hal yang seperti ini ya. Pasca peristiwa double yang menyakitkan seperti ini, seseorang perlu waktu untuk kembali menata hidupnya. Karena biasanya fase kemarahan, penyangkalan, dan depresi mungkin terjadi kembali,” ungkap Ega.

Menurut Ega, dalam prosesnya seseorang merasakan sakit hati karena pengkhianatan, perlu fokus ke dirinya sendiri. Orang tersebut sebaiknya membangun kepercayaan diri lagi, agar dapat melihat harapan di masa depan.

“Berfokus pada self-care dan self-development. Pastinya kehadiran support system diperlukan. Mungkin juga bantuan profesional,” jelas Ega.

Psikolog yang praktik di TigaGenerasi dan Klinik Ruang Mekar Azlia ini mengatakan Risma bisa jadi saat ini ada pada fase kemarahan. Sehingga timbul keinginan untuk membalas rasa sakit yang menggebu-gebu.

“Menjadi haus akan validasi (bahwa pengkhayatan emosinya benar, bahwa ia adalah sebenar-benarnya korban). Akhirnya seseorang jadi sibuk mencari cara untuk membalas rasa sakitnya atau sibuk mencari validasi (yang berlebihan). Dan kurang fokus pada penyembuhan rasa sakit yang lebih sehat tadi,” jelas Ega

Jika dalam pernikahan, salah satu pasangan ada yang selingkuh Ega menyebutkan ada dua pilihan yang bisa dilakukan. Pilihan itu adalah pertama memutuskan relasi atau kedua, memperbaiki relasi.

“Dua-duanya punya risiko dan kesulitannya. Kamu perlu memilih mana risiko dan kesulitan yang paling mungkin kita tanggung, beserta mana yang paling memberi manfaat yang terbesar bagi hidup kita di masa sekarang dan akan datang. Ketika sudah memutuskan, baru bisa merencanakan langkah selanjutnya,” jelas Ega.

Ega menambahkan jika memilih memperbaiki relasi, kedua pasangan perlu membangun kembali rasa percaya, respect satu sama lain, dan kualitas komunikasi. Memang berbagai cara itu bukan hal mudah. Tapi, yang sulit bukan berarti tidak mungkin dilakukan.

“Bagi yang memutuskan berpisah, saran saya seperti di kasus mba norma risma. Fokus ke self-care dan self-development,” pungkas Ega.

Sumber artikel wolipop, “Viral Kisah Menantu dan Mertua Selingkuh, Psikolog Minta Netizen Batasi Diri” selengkapnya https://wolipop.detik.com/wedding-news/d-6489652/viral-kisah-menantu-dan-mertua-selingkuh-psikolog-minta-netizen-batasi-diri.

 

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 7 = 1