23 Desember 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Duh…Para Dukun Bersatu, Ramal Perang Sampai Bencana Alam 2023

2 min read

Dukun Peru memegang poster Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melakukan ritual prediksi untuk tahun baru di pantai Pescadores di Chorrillos, Lima, Peru 27 Desember 2018. REUTERS / Mariana Bazo

JAMBIDAILY PERISTIWA – Sekelompok dukun dan tabib turun gunung. Semuanya meramal akan ada kabar baik yaitu perdamaian dari perang antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2023.

“Semua ini akan tenang,” kata seorang dukun Cleofe Sedano, dikutip Reuters, Jumat (30/12/2022). “Kedamaian, ketenangan akan datang. Itulah yang kami lihat,” ujarnya lagi.

Para dukun di Peru sendiri memang biasa melakukan ritual. Dalam upacara kali itu, foto Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga digunakan.

Meski demikian, menurut para dukun tahun depan adalah tahun bencana alam. Banyak tragedi akan terjadi. “Tahun depan akan ada gempa bumi, tapi tidak di ibu kota Peru, di tempat lain, kebanyakan di luar negeri di bagian utara Amerika, yang bisa saja Amerika Serikat (AS),” kata seorang dukun Walter Alarcon.

“Akan ada banyak tragedi, sebagian besar iklim,” tambahnya.

Sementara itu, dikutip kantor berita Rusia RIA Novosti dan dikutip Newsweek, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei menyatakan pihaknya menolak ‘formula perdamaian’ Zelensky. ‘Formula perdamaian’ sendiri telah dikemukakan Zelensky selama pidato virtual kepada para pemimpin dunia di KTT G20 di Nusa Dua, Bali, pada November lalu.

“Jelas Kyiv belum siap untuk berdialog…Tentu saja, kami tidak akan berbicara dengan siapa pun dalam kondisi seperti itu,” kata Lavrov.

Sebanyak 10 formula damai yang Zelensky uraikan adalah keselamatan radiasi dan nuklir, ketahanan pangan, keamanan energi, pembebasan semua tahanan dan orang yang dideportasi.

Lalu implementasi Piagam PBB dan pemulihan integritas wilayah Ukraina dan tatanan dunia, penarikan pasukan Rusia dan penghentian permusuhan, pemulihan keadilan, melawan ekosida, mencegah eskalasi dan konfirmasi akhir perang. (CNBCindonesia.com)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 62 = 69