13 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Pentingnya Pendidikan Seks Sejak Dini, Apa Saja yang Harus Diajarkan?

2 min read

Ilustrasi. Pendidikan seks penting diajarkan pada anak sejak dini. (Istockphoto/ Fizkes)

JAMBIDAILY PENDIDIKAN – Kasus kekerasan seksual pada anak masih menjadi ancaman. Hal ini mengingatkan pentingnya pendidikan seks pada anak sejak usia dini.

Kurangnya pemahaman mengenai pendidikan seks membuat anak kesulitan memahami atau melawan perilaku tersebut. Sayangnya, masih banyak orang tua yang merasa tabu untuk membicarakan masalah seksualitas pada anak.

Dokter spesialis anak konsultan menyusui sekaligus penulis buku soal parenting, Citra Amelinda mengatakan bahwa orang tua perlu ‘membentengi’ anak dengan pendidikan seksual sejak dini. Orang tua wajib memberi tahu anak untuk tidak menyentuh area intim, baik yang dimiliki diri sendiri maupun orang lain.

“Kita juga harus membentengi anak kita dengan sex education. Harus kasih tahu anak untuk tidak menyentuh private part. Yang orang lain punya ataupun yang mereka punya karena itu adalah hal yang pribadi,” ujar Citra dalam sebuah konferensi pers virtual, beberapa waktu lalu.

Apalagi di era digital seperti sekarang, berbagai informasi dapat diakses dengan mudah oleh anak yang ingin memenuhi rasa ingin tahunya soal seks.

Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk menggunakan istilah area intim yang tepat agar anak tidak salah paham. Orang tua disarankan untuk menghindari istilah ‘burung’ yang merujuk ke penis.

“Sebutkan nama-nama organ intim yang sesuai untuk kemaluan. Karena zaman dulu ada istilah kesopanan ‘burung’. Perlu untuk mengajarkan pada anak nama sesungguhnya private parts,” lanjutnya.

Tak hanya itu, orang tua juga perlu mengajarkan anak tentang pentingnya konsensual dalam hal sentuhan.

Citra mencontohkan, salah satunya saat anak tak mau digendong oleh orang lain. Alih-alih dimarahi atau membiarkan anak digendong orang lain, orang tua justru harus membiarkan penolakan anak. Anak, lanjut Citra, harus tahu bahwa setiap sentuhan memerlukan konsensual, termasuk juga dari anak.

“Biasakan mereka selalu minta consent. Orang tua pun harus izin untuk menyentuh badan anaknya. Ketika anak tidak mau digendong keluarga dekat, beri tahu bahwa hal itu tidak apa-apa. Ajarkan juga bahwa sentuhan cinta itu ada tingkatannya,” lanjut Citra. (CNN Indonesia)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 + 5 =