15 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Beras Impor Masih Numpuk di Gudang Bulog, Ini Kisaran Harga Eceran Setelah Dipasarkan

2 min read

Ilustrasi/telusur.co.id/

JAMBIDAILY JAKARTA – Perum Bulog ternyata belum melepas beras impor ke pasar. Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) baru menargetkan, dalam sepekan ke depan, sebanyak 100 ribu ton beras impor bakal diguyur ke pasar.

Buwas beralasan, pihaknya harus memastikan semua ketentuan terkait beras yang diimpor sudah beres sebelum disalurkan ke pasar.

“Memang yang impor ini belum bisa kita salurkan. Karena tadi, begitu mendarat kita hitung dulu di gudang kita. Jumlahnya sesuai tidak dengan invoice. Setelah sesuai dengan kualitas baru kita salurkan. Nah, ini prosesnya tidak segampang itu,” kata Buwas kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/1/2023).

Selanjutnya, kata Buwas, akan dilakukan penyaluran beras impor secara serentak ke seluruh wilayah di Indonesia.

“Minggu ini saya targetkan 100.000 ton (digelontorkan). (Bukan hanya Jakarta) Sesuai permintaan, sudah ada kurang lebih 80.000 ton. Saya bilang targetnya 100.000 ton. Permintaan semua kita penuhi tapi tidak dikuasai kelompok tertentu,” tukas dia.

“Saya berharap, paling mahal beras ini sampai konsumen ya ikuti HET (harga eceran tertinggi). Karena tidak ada alasan untuk di atas itu. Dan ukurannya nanti dijual seperti beras medium, karena belinya kan beras medium harganya. Nah seprti itu,” kata Buwas.

Di mana, mengacu Peraturan Menteri Perdagangan 57/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras, HET beras medium dan beras premium ditetapkan berdasarkan wilayah penjualan.

Untuk wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan, serta Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), juga Sulawesi, HET beras medium adalah Rp9.450 per kg dan premium Rp12.800 per kg.

Untuk wilayah Sumatra kecuali Lampung dan Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan, HET beras adalah Rp9.950 per kg medium dan Rp13.300 per kg premium.

Sedangkan, untuk wilayah Maluku dan Papua, HET beras medium adalah Rp10.250 per kg dan premium Rp13.600 per kg.

“Saya yakin ini pasti nanti kalau di lapangan akan dijual di-mix lagi nih, tidak akan dijual premium, dijadikan medium. Pasti ini. Tapi bagi saya sih ga peduli, yang penting beras ini sampai ke masyarakat harganya murah, itu,” kata Buwas. (CNBC Indonesia)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

53 − 45 =