15 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Luhut Titip Pesan ke AS: Jangan Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI

2 min read

JAMBIDAILY JAKARTA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengeluarkan pernyataan tak terduga terhadap Amerika Serikat (AS). Berisi peringatan keras yang disampaikan dalam pertemuannya dengan Utusan Khusus Presiden AS bidang Iklim, John Kerry.

Dalam pertemuan itu, dia menitip pesan untuk tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Saya juga ingin menceritakan sedikit tentang hasil diskusi dengan rekan sejawat dari Amerika Serikat, John Kerry pagi kemarin. Mereka sampaikan beberapa masukan, lalu saya menjawab bahwa kami terbuka terhadap semua saran dan usulan dari rekan dan sahabat, kami senang menerima masukan,” kata Luhut dalam akun Instagram resminya, dikutip Sabtu (21/1/2023).

“Namun satu hal yang harus kalian perhatikan, yaitu jangan pernah mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia.”

Dia mengatakan hal yang perlu dilakukan saat ini untuk Indonesia adalah menciptakan lapangan kerja yang luas untuk masyarakat. Menurutnya hal serupa juga akan dilakukan oleh negara-negara di Asean.

Dalam diskusi The Pulling Power of Asean di rangkaian World Economic Forum 2023 Davos Swiss, Luhut juga menceritakan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di mana masih bisa bertumbuh 5,3% meski di saat bersamaan ada perang Rusia-Ukraina terjadi.

Selain pertumbuhan ekonomi, Luhut juga menjelaskan ekspor Indonesia tahun lalu mencapai US$293 miliar. Angka tersebut melonjak dari tahun sebelumnya yakni US$232 miliar.

“Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi 5,3% dan ekspor senilai USD293 miliar pada tahun lalu, lebih besar dibandingkan tahun 2021 yang hanya USD232 miliar,” jelasnya.

Bukan hanya itu, Indonesia juga mengantongi komitmen investasi bilateral. Jumlah mencapai US$71 miliar yang diterima saat gelaran G20 tahun lalu.

“Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi 5,3% dan ekspor senilai USD293 miliar pada tahun lalu, lebih besar dibandingkan tahun 2021 yang hanya USD232 miliar,” kata Luhut. (CNBC Indonesia)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

79 + = 86