Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
1 min read“Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.” Kalimat ini sering kita baca di ruang publik menjelang ramadan tiba. Salam ini ditujukan bagi umat muslim. Bagi muslimin, ramadan adalah bulan spesial. Mereka yang sudah akil baliq diwajibkan berpuasa. Namun, mampukah menjalankan ibadah puasa?
Saya analogikan dengan kalimat berikut. Seorang petani menginginkan tanamannya dapat tumbuh subur. Oleh karena itu, (1) Petani menyirami tanaman dengan air. (2) Petani menyiramkan air ke tanaman.
Pada kalimat (1), ‘tanaman’ berfungsi sebagai objek yang tidak bergerak. Kalimat (2) ‘air’ berfungsi sebagai objek yang bergerak atau berpindah (menuju ke tanaman). Dengan begitu, objek pada verba akhiran -kan dan -i berbeda fungsinya.
‘Ibadah Puasa’ bukanlah objek yang bisa bergerak atau dipindahkan. Ibadah puasa adalah perbuatan menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai matahari terbenam. Artinya, ibadah puasa dilaksanakan pada masa atau rentang waktu tertentu. Dengan demikian, menjalankan/menggerakkan ibadah puasa merupakan ketidakjelasan berbahasa.
Ramadan bulan penuh ampunan. Semoga kita mampu menjalani ibadah puasa ramadan tahun ini serta mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa”.
Penulis:
Oky Akbar (Dosen PBSI UNJA)