Sekretaris Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek Mengunjungi Komunitas Gemulun Indonesia di Jambi
2 min readJAMBIDAILY BUDAYA – Salah satu penerima bantuan dana indonesiana kategori Sinema Mikro dari Kemdikbud RI dan LPDP tahun 2022 yaitu Komunitas Gemulun Indonesia.
Komunitas ini berdomisili di Jambi sejak 2018. Pada kategori ini, mereka mengangkat tema Bioskop Rakyat: dari tradisi menuju inovasi. Agenda ini hadir dalam bentuk pemutaran film dokumenter budaya, diskusi dan pertunjukan budaya.
Dalam kunjungannya, Setditjenbud RI, Fitra Arda memantau pemanfaatan bantuan peralatan pemutaran film yang sudah diberikan. Menurutnya, peralatan berupa paket projector, paket soundsistem, layar dan peralatan lainnya untuk pemutaran film di tengah masyarakat harus dimaksimalkan.
Ditambahkannya lagi bahwa saat ini masyarakat kekurangan ruang sosial. Maka dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan ruang-ruang baru untuk pelestarian budaya dan perekat sosial.
Menurut ketua Komunitas Gemulun Indonesia, Sean Popo Hardi, kehadiran Bioskop Rakyat ini menjadi pengingat masa lalu saat masa kejayaan layar tancap.
“Kegiatan ini diharapkan dapat mengenang nostalgia ketika layar tancap menjadi primadona di tengah masyarakat”, kata Popo. Dijelaskannya lagi jika kehadiran bioskop rakyat ini juga menjadi media sosialisasi budaya melalui media film yang dirasa efektif untuk menyasar kalangan muda di Jambi.
Kehadiran bioskop rakyat dan film menjadi hal yang berbeda di tengah masyarakat yang gemar dengan gadgetnya masing-masing. Darmawati, Ketua Dana Indonesiana yang juga hadir pada saat kunjungan itu mengatakan bahwa ruang-ruang publik harus diisi dengan banyak kegiatan budaya.
Hal itu berguna untuk menghidupkan geliat budaya yang ada di Jambi. Pemanfaatan ruang publik seperti di Gos Kota Baru misalnya akan berdampak besar jika pelaku budaya dapat memaksimalkan potensi itu. Ditambahkannya lagi, tidak hanya bermanfaat untuk pelaku budaya itu sendiri melainkan juga banyak lapisan masyarakat seperti usaha kecil juga dapat hidup dan tumbuh.
Komunitas Gemulun telah menggelar tiga kali pemutaran film dari enam kali pemutaran yang direncanakan. Ketiga pemutaran tersebut melibatkan pengambil kebijakan dalam sesi diskusi. Hal itu dilakukan agar ruang tersebut dapat menjadi ruang pemikiran atas lahirnya kebijakan kebudayaan yang ada di Provinsi Jambi khususnya kabupaten Batanghari.
“Pemutaran pertama dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati, dan Kepala OPD lainnya, pemutaran kedua dihadiri kepala desa, kepala sekolah, dan pemutaran ketiga dihadiri oleh ketua DPRD Kab. Batanghari dan Asisten Setda Batanghari”, kata Popo.
Dari hasil diskusi ketiga pemutaran film ini menitikberatkan pada bagaimana inovasi budaya harus segera dilakukan agar dapat menyentuh generasi muda sebagai penerus tradisi. (*/)