Kemitraan, Kunci Sukses PSR KUD Karya Jaya
3 min readJAMBIDAILY EKONOMI– Tak terasa lebih dari 25 tahun, Koperasi Usaha Desa (KUD) Karya Jaya Desa Bukit Harapan, Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjabar, Provinsi Jambi bermitra dengan perusahaan PT. Inti Indosawit Subur (IIS) unit bisnis Asian Agri.
Kemitraan pengelolaan kebun kelapa sawit generasi pertama yang terjalin sejak 1990/1991 masih terus berlangsung hingga ke generasi kedua. Dimana KUD Karya Jaya telah melakukan penanaman kembali di tahun 2020/2021.
Keputusan KUD Karya Jaya untuk bermitra dengan Asian Agri merupakan langkah tepat yang dapat menghasilkan keuntungan. Dimana kebun kelapa sawit yang ditanam tahun 2020 (32 bulan), sudah menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS).
“Kami bersyukur, keputusan kami untuk kembali bermitra dengan Asian Agri dalam pengelolaan kebun sawit generasi kedua adalah tepat. Karena kebun kelapa sawit kami yang masih berusia 32 bulan sudah mulai menghasilkan. Normalnya, dibutuhkan waktu 48 bulan dari proses penanaman hingga panen. Alhamdullilah, berkat kemitraan dengan Asian Agri, kebun kelapa sawit kami dikelola dengan baik sehingga dapat tumbuh subur dan panen lebih awal,” ungkap H. Ruhiyat, Ketua KUD Karya Jaya.
“Dalam kemitraan bersama Asian Agri, banyak bantuan yang diterima oleh petani kelapa sawit yang bergabung di KUD Karya Jaya, seperti dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR)/replanting, membantu petani melalui beragam pelatihan, bimbingan teknis budidaya kelapa sawit hingga penggunaan bibit unggul Topaz agar kebun kelapa sawit generasi kedua ini berproduksi maksimal,” beber Ruhiyat.
Bukan itu saja manfaat yang diperoleh bermitra dengan Asian Agri, perusahaan swasta tersebut juga berkontribusi untuk meningkatkan ekonomi keluarga petani kelapa sawit. “Melalui program CSR PT. IIS – Asian Agri, beberapa anggota juga mendapatkan program bantuan ternak seperti pemberian sapi dan kambing, untuk mempersiapkan tabungan petani saat masa replanting, sebagai sumber pendapatan alternatif mereka di tahun 2008.” sebut pria berusia 56 tahun ini.
Ayah tiga anak ini mengungkapkan, jumlah anggota/pengurus KUD sebanyak 532 orang dengan luas lahan 788 hektar. KUD Karya Jaya berokasi di Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjabar, optimis kemitraan antara KUD Karya Jaya dengan PT. IIS – Asian Agri akan terus berlanjut karena saling menguntungkan.
“Petani generasi kedua sepakat dan tetap komitmen bermitra dengan Asian Agri. KUD Karya Jaya menilai, cara pengelolaan kebun kelapa sawit yang diberikan perusahaan sangat cocok dengan keinginan petani, seperti perawatan, penanaman dan pencapaian target.
Harapan ke depan, agar kebun petani kelapa sawit semakin berkembang. Kerjasama petani dan perusahaan juga terus berkelanjutan untuk keuntungan bersama,” ucapnya.
Sementara itu, Plasma Koordinator Asian Agri Wilayah Jambi, Agung Wardana bersyukur karena petani kelapa sawit bisa merasakan manfaat kemitraan bersama Asian Agri. Menurut Agung, kemitraan itu merupakan strategi bisnis Asian Agri untuk sukses bersama petani.
Dalam program Asian Agri 2030 Pilar 1 mengenai Kemitraan dengan Petani, perusahaan menargetkan untuk menggandakan pendapatan petani, menyelesaikan penanaman kembali 100% petani, memperoleh sertifikasi ISPO untuk 100% petani dan membantu 5.000 petani swadaya memperoleh sertifikat RSPO.
“Adapun upaya perusahaan untuk mencapai target Asian Agri 2030, perusahaan secara berkesinambungan membantu petani mitra menerapkan praktik terbaik dan mendapatkan sertifikasi yang diperlukan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan melalui pelatihan, pendampingan, dan mendukung petani untuk mendapatkan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) maupun kredit untuk replanting,” katanya.
“Selain itu, kemitraan merupakan salah satu langkah perusahaan untuk mendukung akselerasi PSR, sekaligus langkah untuk dapat mengoptimalkan hasil produksi kebun kelapa sawit petani mitra perusahaan. Oleh karena itu, saya berharap agar petani jangan takut melakukan replanting dengan bermitra dengan perusahaan yang memiliki komitmen yang baik untuk sukses bersama petani kelapa sawit,” imbuh Agung. (*)