Hari Kedua Sarasehan Seni 2023, Evaluasi dan Implementasi Kegiatan Taman Budaya Jambi
3 min readJAMBIDAILY SENI, Budaya – Sarasehan seni 2023 di Taman Budaya Jambi (TBJ), hari kedua (Rabu, 17/05/2023) pada Sesi III dan IV membahas Evaluasi dan Implementasi Kegiatan Taman Budaya Jambi
TBJ menghadirkan seniman, budayawan, pelaku/penggiat budaya, pemerhati, pengamat, utusan dari organisasi terkait bahkan akademisi hingga 50 orang sebagai peserta dengan 4 narasumber yaitu Kepala Taman Budaya Jambi, Eri Argawan; Kepala Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah V, Agus Widiatmoko SS; Budayawan, Drs. Ja’far Rassuh; dan Pemerhati Tradisi, Nukman, S.S., M.Hum.
Sesi III Budayawan, Drs. Ja’far Rassuh; Evaluasi pelaksanaan kegiatan Taman Budaya Jambi sepanjang Tahun 2022.
Jafar Rassuh mengerucutkan dari Evaluasi kepada tema yang diusung pada seluruh kegiatan di Taman Budaya Jambi ‘Upacara Adat’ yaitu Tinjauan Upacara Adat dari hasil karya seni pelaku dan penggiat seni terutama untuk pengolahan dan Eksperimentasi.
“Masih begitu banyak bahkan sebagian besar itu salah dalam memahami upacara adat, sehingga karya seni yang ditampilkan menjadi rancuh, meleset dan itu sangat berbahaya. Maka sangat penting petunjuk pelaksanaan/ sop/ acuan kerja oleh taman budaya Jambi yang dapat dibahas bersama pelaku/ penggiat seni untuk dipedomani,” Tegas Jafar Rassuh, dalam pemaparannya.
Dia juga menekankan perlunya ada pemahaman bersama terkait tema upacara adat karena kegiatan di Taman Budaya Jambi tahun 2023 masih bertemakan sama dengan tahun 2022 “Kita perlu memberikan pemahaman yang lebih kepada pelaku, sebelum karya seni dihasilkan nantinya,” Ungkap Jafar Rassuh.
Berkaitan dengan Pemaparan Jafar Rassuh, Pemerhati Tradisi, Nukman, S.S., M.Hum yang menyampaikan Implementasi Kegiatan Taman Budaya Jambi mengharapkan keterbukaan informasi serta Taman Budaya Jambi bisa menerima kritikan apapun.
“TBJ menyampaikan informasi secara cepat dan tepat, pertimbangan output/outcome, mengidentifikasi dan mempertimbangkan masukan pelaku dan penggiat budaya, kesesuaian antara rencana dan realisasi, serta tantangan yang dihadapi pelaku,” Tutur Nukman.
Bukan tanpa alasan, karena kata Nukman, pelaku dan penggiat budaya berhak mendapat informasi secar jelas terhadap program TBJ, penguasaan karakteristik Objek pemajuan kebudayaan (OPK), kekuatan OPK yang diangkat sebagai pengolahan karya lalu membuat TOR/KAK usulan karya yang disertai dengan video dokumentasi objek dan proses.
“Kalau terkait implementasi tema upacara adat dan program kedepan, maka menjadikan upacara sebagai sumber kekaryaan (memilih satu dari sekian struktur upacara), temu karya kabupaten/kota diharapkan menyuguhkan dan mendiskusi satu tematik, penguatan fungsi kurator dan taman budaya Jambi menempatkan diri sebagai fasilitator untuk Eksekutor pelaku dan penggiat budaya,” Tegas Nukman.
Diskusi setelah pemaparan dua pemateri di hari kedua Sarasehan Seni, lumayan alot dan banyak peserta memberikan saran serta masukan berharga bagi program taman budaya Jambi selanjutnya.
Sarasehan Dipandu selaku moderator Workshop Seni Teater, adalah Hendry Nursal seorang aktor/sutradara dan wartawan di Jambi.
Setelah melewati berbagai saran, kritik dan harapan dari peserta, di Sesi IV dituangkan rumusan sarasehan seni 17 Mei 2023, yaitu:
- Taman Budaya Jambi menunjuk kurator untuk menjembatani karya seni, seniman dan masyarakat.
- Perlu pemahaman tentang penggunaan istilah eksperimentasi dan pengolahan
- Taman Budaya Jambi harus memperjelas program dan teknis pelaksanaan kegiatan
- Taman Budaya Jambi harus sering melaksanakan dialog dan forum diskusi
- Usulan program tahun depan dibedah dan didiskusikan pada tahun berjalan
- Taman Budaya Jambi tidak bisa sendiri melaksanakan tusinya
- Komitmen Taman Budaya Jambi sebagai fasilitator.
- Dalam pelaksanaan program kerja kesenian Taman budaya Jambi memfasilitasi pelaku dan penggiat budaya sesuai Tusi.
- Taman Budaya Jambi melibatkan pelaku/penggiat dalam penyusunan program kerja berdasarkan kepada peraturan pemerintah yang ada.
- Taman Budaya Jambi melalui laman resminya menyiapkan tautan yang berisikan petunjuk teknis dan pelaksanaan program kerja.
- Kurator yang ditunjuk oleh Taman Budaya bertanggung jawab penuh kepada semua materi dan konsepnya, istilah yang ada pada program taman budaya.
- Pelaku/Penggiat Budaya memberi usulan pergelaran menyertakan hasil kajian, dan dokumentasi visual.
- Bentuk tim penjabaran dari rumusan masalah sarasehan seni 2023 selambat-lambatnya 3 hari dari pelaksanaan sarasehan seni. (*/HN)