Komunitas Gemulun Tampilkan “Ngebeng” Dalam Seminar Internasional dan Festival Tradisi Lisan di Jakarta
2 min readJAMBIDAILY SENI, Budaya – Rabu 14 Juni 2023 malam di Gedung Teater Wahyu Sihombing, Komunitas Gemulun menampilkan salah satu Warisan Budaya Tak benda (WBTb) dari Batanghari, Ngebeng. Penampilan tersebut menjadi rangkaian penutup dari kegiatan Seminar Internasional dan Festival Tradisi Lisan yang diadakan oleh Asosiasi Tradisi Lisan (ATL Pusat) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 12 hingga 15 Juni 2023 yang dihadiri ratusan peneliti budaya, seniman, budayawan dari berbagai negara dan daerah di Indonesia.
Kegiatan ini dibuka oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid. Ia berpesan kepada pemerintah daerah bahwa jangan menempatkan tradisi (seniman) sebagai dekoratif saja melainkan harus menjadi esensi utama dalam upaya pemajuan kebudayaan.
Selama kegiatan berlangsung, dari pagi hingga sore hari digelar seminar dalam sesi pleno, panel dan paralel. Pemateri merupakan pemateri utama dan pemateri yang lolos abstrak untuk diseminarkan. Selain itu, pada malam hari digelar festival tradisi lisan yang menampilkan pertunjukan dari berbagai negara dan daerah di Indonesia.
Sean Popo Hardi merupakan salah satu pemateri dalam seminar dari Jambi sekaligus ketua Komunitas Gemulun. Ia memaparkan materi Relasi Manusia dan Ikan Tapa di dalam Cerita Tapa Malenggang yang tersebar di sepanjang aliran sungai Batanghari.
“Latar dalam cerita memiliki realitasnya di kehidupan nyata. Misalnya latar Lubuk Sebidar Alam memiliki realitasnya bagi banyak tempat di Jambi. Sehingga melalui latar tempat inilah kemudian menjadi salah satu formula dalam menjaga kelestarian alam karena dikeramati oleh masyarakat pada jaman dahulu,” Ujarnya
Dalam Festival Tradisi Lisan, Komunitas Gemulun membawa 33 personel maestro maupun generasi muda via darat untuk menampilkan tradisi Ngebeng dari desa Rambutan Masam. Tradisi ini merupakan tradisi joget berpasangan bagi masyarakat agraris dengan menggantikan peran perempuan menjadi laki-laki yang di rias menyerupai perempuan. Tradisi ini sudah mendapat sertifikat WBTb dari Kemendikbud RI tahun 2021. Penampilan ini menjadi salah satu upaya pelestarian tradisi yang dilakukan oleh Komunitas Gemulun.
Keikutsertaan Komunitas Gemulun di acara tersebut didukung penuh oleh Dana Indonesiana. Selain itu juga atas dukungan dari Asosiasi Tradisi Lisan (ATL Pusat dan Jambi), Dinas Pendidikan Provinsi, SMAN Titian Teras, Badan Perwakilan Jambi di Jakarta (Mes Jambi), Ketua DPRD Kab. Batanghari, Rocky Production, Sanggar Bako Lantang, Komunitas Liuk Rengkuh dan berbagai pihak yang telah mewujudkan giat ini.
“Tanpa kolaborasi dengan berbagai pihak, sulit mewujudkan impian yang besar khususnya melestarikan kebudayaan,” pungkas Popo. (*/)