Melalui Siap Darling, Bakti Lingkungan Djarum Foundation Tanam 11.920 Pohon dan Semak di Kawasan Percandian Muarajambi
5 min readJAMBIDAILY MUAROJAMBI – Terus bergerak dalam menjaga keseimbangan alam serta kepedulian terhadap situs-situs bersejarah, sejak 2019 Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui gerakan Siap Darling (Siap Sadar Lingkungan) menjelajah negeri mendukung pelestarian lingkungan di kawasan bersejarah.
Menariknya, provinsi Jambi menjadi yang pertama di wilayah pulau Sumatera digelarnya Bakti Lingkungan Djarum Foundation. Tepatnya diselenggarakan di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muarajambi (Rabu, 23/08/2023)
Kali ini, BLDF menggandeng 200 mahasiswa/i antara lain dari Universitas Jambi, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Visi Jambi, Universitas Dinamika Bangsa, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jambi, dan Universitas Batanghari melakukan penananman pohon di empat (4) Candi di kawasan percandian Muarajambi yaitu Candi Kedaton, Candi Gumpung, Candi Tinggi I, dan Candi Tinggi II.
“Kami melanjutkan komitmen pelestarian lingkungan situs warisan sejarah, untuk pertama kalinya dilakukan di wilayah Sumatra melalui Kawasan Candi Muarajambi, salah satunya karena nilai unik yang dimiliki kompleks percandian ini. BLDF mengajak generasi muda khususnya mahasiswa untuk melakukan langkah nyata agar lebih peduli terhadap lingkungan. Diharapkan hal ini dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga serta partisipasi aktif dalam menghijaukan situs-situs sejarah bangsa Indonesia, untuk kemudian menularkan kebiasaan baik ini di masyarakat luas.” ujar Program Director Bakti Lingkungan Djarum Foundation, F.X. Supanji.
F.X. Supanji melanjutkan, dengan terlaksananya penanaman pohon dan semak di situs sejarah Indonesia, maka hal ini dapat juga mendorong destinasi wisata. Harapan jangka panjang langkah ini akan menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan.
“Gerakan ini merupakan bentuk langkah nyata Bakti Lingkungan Djarum Foundation dalam melestarikan lingkungan, dan saya berterima kasih kepada Bapak Gubernur yang telah mendukung gerakan ini,” Ujar Panji yang juga disaksikan ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
Sedangkan, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Provinsi Jambi dan Bangka Belitung Agus Widiyatmoko menjelaskan Candi Muarajambi merupakan pusat pendidikan sejak Abad ke-7 maka dia mengajak para generasi muda untuk melestarikan cagar budaya.
“Candi kita ini merupakan pusat pendidikan sejak abad ke-7 sampai abad ke-12. Oleh karena itu, saya mengajak kepada generasi muda untuk bersama-sama melestarikan cagar budaya dan alam di sekitarnya,” jelas Agus.
Pada sesi diskusi, Agus Widiatmoko yang turut menjadi pembicara menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di situs warisan sejarah ini.
“Di masa lalu, Kawasan Candi Muarajambi mengukir tonggak sejarah penting bagi bangsa Indonesia sebagai pusat pembelajaran ternama di Asia Tenggara. Selain itu, jejak sejarah pada candi menggambarkan kedekatan masyarakat Jambi dengan lingkungan dan harmonisasi ekosistem alam melalui kawasan candi ini. Kawasan Candi Muarajambi yang semakin ramai pengunjung tentu memerlukan perhatian lebih terkait aspek kebersihan dan kelestarian lingkungan. Momentum penanaman sekaligus menjadi sarana untuk kembali meningkatkan kesadaran bersama dalam merawat ekosistem di area bersejarah ini. Aksi kolaboratif antara pemerintah dengan pihak swasta serta komunitas, khususnya mahasiswa generasi muda harus terus didukung dan dipantau agar tumbuh secara berkelanjutan,” kata Agus.
Sesi diskusi juga menghadirkan Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Asnelly Ridha Daulay dan perwakilan anak muda, Andovi Da Lopez serta Abex yang memberikan tips kepada generasi muda dalam merawat lingkungan di sekitar wilayah tempat tinggalnya.
Hingga Juli 2023, BLDF telah mendukung upaya pelestarian di sembilan (9) kawasan dan 23 candi di Provinsi Jawa Tengah dan D.I.Y., dengan melibatkan 952 generasi muda yang tergabung dalam gerakan Siap Darling. Adapun peserta yang bergabung dari 114 kampus meliputi 129 kabupaten/kota di Indonesia.
Secara khusus pada kegiatan penanaman di Kawasan Candi Muarajambi ini, BLDF menyiapkan bibit tanaman yang sudah dipilah seperti kemuning jawa, kenanga, kemuning jepang termasuk tanaman aromatik.
Kegiatan penanaman pohon di Kawasan Candi Muarajambi disambut baik dan didukung oleh pemerintah setempat. Gubernur Provinsi Jambi, Al Haris yang hadir memberikan sambutan pembuka turut serta ikut dalam kegiatan seremonial penanaman menyampaikan.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Jambi, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Djarum Foundation melalui Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) dan seluruh pihak atas keterlibatan dan kolaborasinya dalam upaya pelestarian lingkungan melalui aksi penghijauan dan penanaman pohon. Kita semua berharap kolaborasi Djarum Foundation yang menggandeng generasi muda melalui gerakan Siap Darling dapat menjadi salah satu instrumen regenerasi untuk menggaungkan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” ujar Al Haris.
Selain itu, menurut Gubernur Jambi bahwa semua berharap kolaborasi Bakti Lingkungan Djarum Foundation yang menggandeng generasi muda melalui gerakan Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) diharapkan dapat menjadi salah satu instrumen regenerasi untuk menggaungkan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.
Dan Ajakan terhadap generasi muda untuk melestarikan lingkungan diharapkan akan mendorong kepedulian sekaligus kreativitas dan inovasi kaum muda untuk turut berkontribusi dalam upaya.
“Langkah pelestarian dan menjaga lingkungan ini harus menjadi upaya dan kolaborasi yang melibatkan seluruh komponen masyarakat. Saya berpesan kepada pemerintah daerah, pihak terkait serta seluruh masyarakat yang berada di Kawasan Cagar Budaya Candi Muarajambi untuk turut merawat dan menjaga pohon yang telah ditanam dalam kegiatan ini, maupun tanaman dan pohon yang sudah ada di sekitar kawasan Candi Muarajambi, sehingga keseluruhan langkah dan upaya ini akan membuahkan hasil yang optimal, demi kelestarian lingkungan keanekaragaman hayati yang berada di dalamnya,” Beber Al Haris.
“Gerakan ini sangat bagus, tentunya ini bertujuan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya generasi muda,” Tambah Al Haris.
Pada kesempatan ini, Al Haris mengungkapkan Provinsi Jambi memiliki banyak sejarah purbakala, dan kini pemerintah Provinsi Jambi mendapatkan bantuan dari Presiden Republik Indonesia.
“Candi Muarajambi ini merupakan situs purbakala yang memiliki banyak sejarah, dan Candi kita ini bahkan lebih tua dibandingkan Candi Borobudur. Alhamdulillah kita tahun lalu mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat untuk Candi Muarajambi, dan nantinya kita juga akan mengajukan Candi Muarajambi sebagai World Heritage Unesco,” tutur Pungkas Gubernur Jambi. (*/HN)