Peringatan Ke-9 Perdamaian Dunia HWPL untuk Membangun Strategi Multidimensional bagi Perdamaian Institusional
2 min readJAMBIDAILY INCHEON, Korea Selatan – Peringatan Ke-9 Perdamaian Dunia HWPL,18 September 2023 akan diselenggarakan di Republik Korea selama 4 hari mulai dari tanggal 18 hingga 21 September, dengan partisipasi sekitar 1.800 pemimpin global.
Acara ini diadakan oleh sebuah NGO perdamaian internasional, Heavenly Culture World Peace, restoration of light (HWPL) yang memiliki status konsultatif khusus ECOSOC PBB.
Dalam pertemuan bersama para pemimpin dari berbagai belahan dunia di Ballromm Grand Hyatt Hotel, Incheon-Korea Selatan, Peringatan ke-9 ini akan mengulas pencapaian selama 10 tahun terakhir dan membahas tema “Implementasi Strategi Multidimensional bagi Perdamaian Institusional.”
Pemimpin dari berbagai bidang, termasuk politik, pendidikan, agama, kelompok perempuan, kelompok pemuda, dan media dari seluruh dunia akan berpartisipasi dalam diskusi untuk mengimplementasikan strategi dalam inisiatif masing-masing sektor. Sesinya akan mencakup berbagai agenda, termasuk penyebaran budaya perdamaian institusional, perluasan studi skriptural perbandingan, pembangunan perdamaian jangka panjang melalui pendidikan, dan pengembangan kebijakan untuk mempromosikan budaya perdamaian.
Konsep “Perdamaian Institusional,” sebagaimana diusulkan oleh HWPL, mendorong kesepakatan internasional yang bertujuan untuk membentuk perdamaian yang berkelanjutan dengan kerangka kerja berdasarkan prinsip-prinsip yang tercantum dalam Deklarasi Perdamaian dan Penghentian Perang (DPCW).
DPCW disajikan sebagai alat untuk kelangsungan perdamaian mulai dari pencegahan dan penyelesaian konflik hingga lebih lanjut mempromosikan budaya pemahaman dan kerja sama antara bangsa dan rakyat.
Ketua HWPL, Lee Man-Hee, menekankan bahwa partisipasi orang dari seluruh dunia sangat diperlukan untuk mencapai perdamaian.
“Kami (HWPL) telah mengelilingi dunia sebanyak 32 kali untuk melakukan pekerjaan perdamaian. Tujuan utamanya adalah mencapai perdamaian. Baik dalam keluarga, sekolah, atau organisasi lainnya, perdamaian adalah kebutuhan vital. Tidak ada seorang pun yang menolak gagasan perdamaian. Oleh karena itu, saya dengan yakin percaya bahwa perdamaian akan tercapai.” Ujarnya.
Selain itu, sebagaimana dihadiri jambidaily.com, menciptakan perdamaian bukan hal yang mudah kata Lee Man-hee
” Kami melalu komunikasi, berkumpul satu kesatuan pemuda dan perempuan untuk satu hal perdamaian untuk visi bersama, untuk upaya menciptakan atmosfir bersama,” Beber Lee Man-Hee.
“Mecinptakan perdamain bukanlah mudah dalam mengumpulkan pemimpin berbagai negara. Setiap upaya dan gerakan perdamaian dunia kami dokumentasi dan invertarisir,” Pungkasnya.
Beberapa agenda yang akan dibahas dalam pertemuan selama 4 (empat) hari tersebut mencakup; Interanational Law ( Hukum Internasional), Religion (Kepercayaan), Education (Pendidikan), Youth (Muda-Mudi), Women (Wanita) dan Media.
Lee Man-hee, saat kehadirannya didampingi Chung Young-Min selaku IPYG (International peace youth group) dan Yoon Hyum-sook selaku IWPG (International Women’s peace group. (*/HN)