TNI Bersama Masyarakat Jambi Nikmati Pentas Wayang Kulit Semalam Suntuk
4 min readJAMBIDAILY SUARA TNI – Korem 042/Gapu Jambi, Jum’at malam (6/10) menggelar pentas wayang kulit dengan lakon “Bima Kridha”.
Pementasan wayang di Lapangan Makorem 042/Gapu Jl. Jenderal Urip Sumoharjo Kel. Sungai Putri Kec. Danau Sipin Kota Jambi itu untuk merayakan HUT Ke-78 TNI Tahun 2023.
Pagelaran Wayang Kulit ini adalah bagian dari perayaan HUT Ke-78 TNI yang dilaksanakan secara Virtual serentak di 78 lokasi berbeda, baik di dalam maupun luar Negeri, yang dipimpin oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dari Plaza Mabes TNI, Jakarta.
Untuk di wilayah Kodam II/Swj sendiri, Pagelaran Wayang Kulit ini diselenggarakan di 5 lokasi berbeda yakni Provinsi Lampung, Bengkulu, Jambi, Kep. Bangka Belitung dan Sumsel (Palembang).
Dalam pertunjukan Wayang Kulit Lakon Bimo Krido, penonton disuguhkan kisah tentang perbuatan atau tindakan baik yang bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa.
Dari layar virtual Panglima TNI menyampaikan bahwa, Pagelaran Wayang Kulit yang digelar ini merupakan bentuk kecintaan kepada seni dan budaya bangsa Indonesia untuk terus dilestarikan.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung semua kegiatan Hari Ulang Tahun TNI Ke-78. Semoga acara Pagelaran Wayang Kulit di malam hari ini dapat memberikan hiburan dan bisa juga menyatukan antara TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat di Indonesia, serta sebagai wujud kebersamaan TNI bersama rakyat,” ungkap Panglima TNI.
Terlihat dari layar virtual, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. dan para Kepala Staf Angkatan, serta para pejabat utama TNI.
Di Jambi, pergelaran atau Pertunjukan wayang kulit ini selain dihadiri Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono,S.I.P., M.M., juga nampak hadir Wakil Gubernur Jambi, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Kapolda Jambi serta para tamu undangan lainnya.
Seperti yang kita ketahui bersama, perayaan HUT ke-78 TNI mengambil tema “TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju”. Tema tersebut mengandung harapan bahwa TNI akan setia menjadi pengawal pertahanan negara dan bangsa, setia bersinergi dengan masyarakat untuk bersama-sama dalam mendukung Indonesia maju.
Pergelaran wayang pada malam tersebut merupakan salah satu bentuk sinergi antara TNI dan masyarakat.
“Kesenian wayang merupakan aset bagi kita semua yang perlu dijaga dan dilestarikan, serta hakikatnya budaya adalah benteng pertahanan bangsa dan mencintai budaya adalah wujud patriotisme”.
Pagelaran wayang malam itu menghadirkan Dalang Ki Suyono Gareng. Selain itu, Tak hanya itu, yang tak kalah menariknya Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono memainkan langsung wayang kulit dangan ciri khasnya tersendri sehingga membuat penonton takjub.
Juga menampilkan Kolaborasi dari penyanyi campursari kesenian dari Adat Jawa termasuk tari Jaipong, kemudian juga menampilkan Pagelaran dari Seni Melayu, “semua merupakan suatu kolaborasi untuk memelihara dan melestarikan budaya kita”.
“Kolaborasi tersebut membuat pentas menjadi sedemikian hidup dan meriah”.
“Meriahnya acara ini membuktikan bahwa minat masyarakat Jambi dan sekitarnya terhadap budaya Jawa masih cukup tinggi,” tambahnya.
Terpantau dilapangan, Ribuan Prajurit TNI dan masyarakat berbaur menyaksikan dan menikmati babakan kisah Bima Krida. Mereka datang dari berbagai kalangan, tidak hanya orang tua, namun hadir pula kalangan muda.
Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono merasa sangat bangga, dengan adanya acaranya ini bisa bersilaturahmi dengan semua elemen masyakarat.
“Alhamdulillah malam hari ini kita bisa hadir untuk menyaksikan Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka rangkaian HUT TNI yang ke-78 dengan mempersembahkan Pagelaran Wayang Kulit yang dengan mendatangkan Dalang Wayang Kulit Lokal Yono Gareng yang juga binaan dari Budaya Jawa Prov. Jambi termasuk sindennya,” ungkap Danrem disela sambutannya.
Pada saat Upacara HUT TNI ke -78 kemarin kita telah mencoba untuk mengkolaborasikan budaya yang ada di Jambi dan juga Seni Barongsai yang kita padukan para pemainnya dari prajurit TNI.
Malam ini dengan berbagai Seni budaya yang kita saksikan semoga event seperti ini kita semuanya tidak akan melupakan budaya bangsa kita sendiri, termasuk seni budaya Wayang Kulit yang kita lihat sudah sangat langka ditampilkan dalam setiap acara yang digelar oleh masyarakat umum lainnya.
“Mari kita bersama-sama turut serta melestarikan seni budaya bangsa ini agar bisa kita wariskan kepada generasi berikutnya. Ini merupakan seni budaya yang sudah terdaftar dalam Unesco Badan Seni Dunia yang mempunyai filosofi yang sangat bagus baik didalam sebagai tontonan maupun sebagai panutan,” ajak Jenderal Bintang Satu ini.
Pertunjukan Kolaborasi seni dari daerah Jawa menampilkan Wayang Kulit dengan Lakon atau Judul berupa Bimo Krido yangc dimana Bimo Krido adalah sosok satu karakter Wayang yang gagah berani, tangguh dan kuat kemudian dia lahir sebagai sosok yang memiliki etos kerja yang baik dan berguna untuk masyarakat serta selalu setia di dalam mengawal dan memberikan kontribusi positifnya kepada kehidupan sehari-hari.
“Lakon Bima Kridha mengisahkan sepak terjang ksatria bernama Bima dalam menjaga Negara menegakkan keadilan. Dia adalah kesatria tangguh yang memiliki prinsip kuat dan teguh dalam pendirian,” imbuh Danrem.
“Sosok Bima ini seperti halnya para prajurit TNI yang juga setia dan teguh dalam menjaga dan mengawal keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia,” tandasnya.**