MENTERI HUKUM DAN HAM: Peringatan Hari HAM Merupakan Momentum Merefleksikan Prinsip-Prinsip HAM

JAMBIDAILY JAKARTA – Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly, menyoroti makna mendalam peringatan Hari HAM dalam pidatonya pada perayaan Hari HAM sedunia ke-75 di Lapangan Banteng Jakarta Pusat, Minggu (10/12/2023).

MenkumHAM menyatakan bahwa momen ini adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan prinsip-prinsip HAM dan melihat perjalanan dari Universal Declaration of Human Rights.

Tema peringatan, “Harmoni dalam Keberagaman,” dianggap relevan dan penting oleh Yasonna.

Menurutnya, tema ini menjadi pengingat akan pentingnya mengakui, menghormati, dan merayakan keberagaman Indonesia yang berlimpah.

Yasonna menekankan bahwa mempromosikan keharmonisan dalam keberagaman juga berarti melawan diskriminasi, prasangka, intoleransi, dan ketidaksetaraan.

Dalam semangat mempromosikan keharmonisan tersebut, Yasonna mengungkapkan bahwa KemenkumHAM telah melaksanakan sejumlah program di bidang HAM, seperti Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dan Strategi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia (Stranas BHAM).

Terkini, KemenkumHAM juga telah menyusun Indeks HAM Indonesia (IHAMI) sebagai alat untuk mengukur implementasi HAM di Indonesia.

MenkumHAM juga menghimbau semua pihak untuk menjaga keharmonisan dalam keberagaman pandangan politik menjelang pemilu serentak 2024.

Pemerintah berkomitmen kuat untuk menyukseskan pemilu serentak yang damai dan mengedepankan nilai-nilai HAM.

Dalam peringatan Hari HAM ke-75, MenkumHAM memberikan penghargaan kepada lima kabupaten/kota dan lima provinsi atas capaian terbaik dalam program Kabupaten/Kota Peduli HAM (KKPHAM).

Penghargaan juga diberikan kepada lima pelaku bisnis atas prestasinya meraih status “hijau” setelah melakukan self-assessment uji tuntas melalui aplikasi PRISMA.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat negara sebagai bentuk dukungan terhadap peringatan Hari HAM. (*)