Warga Jambi dan Palembang Harapkan TOL Baleno Segera Beroperasi
3 min readJAMBIDAILY EKONOMI- Keberadaan ruas Tol Bayung Lencir (Sumsel) – Tempino (Jambi) menjadi dambaan warga Jambi dan Palembang untuk segera beroperasi.
Keberadaan Tol ruas Bayung Lencir-Tempino (Baleno) tersebut diharapkan dapat mendorong aktifitas ekonomi imbal balik masyarakat Jambi dan Palembang karena kelancaran akses transportasi.
“Semoga Tol Baleno segera beroperasi pada tahun 2024 ini. keberadaannya sangat membantu kelancaran usaha kita,”ungkap Franky (30 tahun) yang merupakan warga Kota Jambi.
Disebutkannya, selama ini sering melakukan perjalanan darat Jambi – Palembang karena urusan bisnis.
“Kadang kita merasa capek di jalan karena kondisi macet dan jalan yang belum begitu baik. Perjalanan ke Palembang butuh waktu sampai 8 jam dan biaya cukup tinggi,” papar ayah tiga anak ini.
Dia berharap dengan dioperasinya jalan Tol Bayung Lencir – Tempino nantinya, akan menghemat biaya dan waktu perjalanan.
Senada, Indra P (35 tahun) berharap progres jalan Tol Baleno tersebut berjalan sesuai progres dan segera beroperasi.
“Saya terpaksa bolak-balik palembang – Jambi karena saya kerja di Palembang tapi keluarga di Jambi. Kalau Tol Baleno sudah operasi akan menghemat waktu tempuh,” ujar pria yang kesehariannya sebagai PNS ini.
Dikutip dari laman antaranews.com, Pembangunan jalan tol di Jambi ruas Bayung Lencir-Tempino (Baleno) untuk seksi 3 ditargetkan rampung dikerjakan pada Juli 2024, dan untuk saat ini progresnya sudah dibangun sepanjang 15,47 kilometer atau mencapai 47 persen.
“Untuk saat ini pengerjaannya sudah mencapai 47 persen dan nantinya setelah selesai dibangun tol tersebut, maka jalan bebas hambatan itu akan memangkas waktu jarak tempuh dari Jambi menuju Kota Palembang, Sumatera Selatan selama 3,5 jam,” kata Kepala Satuan Kerja Jalan Bebas Hambatan Provinsi Jambi Benny Cristiawan, di Jambi, Kamis.
Secara teori untuk jarak Palembang-Jambi sekitar 350 kilometer, dan jika menggunakan kecepatan rata-rata berkendara 100 kilometer per jam maka tercapai 3,5 jam perjalanan tersebut dan jika ada istirahat atau jalannya santai maka bisa tembus empat jam.
Hitungan itu jauh memangkas waktu perjalanan normal selama ini, dan jika menggunakan rute umum jarak tempuh Jambi-Palembang saat ini bisa mencapai tujuh hingga delapan jam.
“Namun untuk harga tarif tol belum ditetapkan, karena ada perhitungan yang lazim digunakan untuk per kilometernya,” kata Benny.
Nantinya di tol awal yang dibangun di Jambi ini rencananya tidak ada fasilitas rest area, lantaran ada perhitungan yang digunakan, rest area itu 50 kilometer setiap ruasnya dan rest area arah ini ada di Sumatera Selatan.
Pembangunan Jalan Tol Jambi yang termasuk bagian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menunjukkan progres signifikan, dan saat ini sudah terlihat rigid beton yang membentang pada Pile Slab di atas tiang pancang dengan panjang tiga kilometer dimana teknologi Pile Slab dipilih untuk mengatasi masalah tanah lunak atau rawa di lahan batas Sumsel-Tempino.
Untuk pekerjaan rigid sendiri saat ini sudah tiga kilometer lebih, dan ditargetkan terus hingga target 15,47 kilometer panjang Tol Baleno Seksi Tiga hingga target semester dua 2024. Adapun rigid ini nanti juga di atasnya dilakukan pengaspalan.
“Kendala di lapangan saat ini tidak bisa dihindari kondisi cuaca musim hujan, namun pekerjaan tetap berproses meskipun sudah diprediksi sejak November hingga Februari terjadi hujan yang kita hadapi saat ini,” kata Benny Cristiawan.***