Goresan Puisi ‘SULTAN MUSA’
2 min readLA TAKHAF !
angin menyapa riang
menari di antara daun rindang
dan kembang masih bermekaran
tentang mempertanyakan sebuah renungan
tiadalah perjalanan yang diragukan
sebagai ingatan yang dirindukan
mengeja arah ketenangan
yang bersembunyi pada
batas usia dan waktu
dan kita tidak kehilangan arah
; La Takhaf
-2024
SECAWAN SENYUM BAHAGIA
senyumanmu bebas
menceritakan yang memang pantas
berikan ruang kemurahan hati bernafas
membiarkan tutur mengisi tanpa batas
terbang berikan sayapmu lepas
bukankah, semua berhak untuk bahagia ?
dan senyumanmu…
adalah pejalan di angin deru
memungut doa pada puing waktu
mendengar gelora debu – debu
memanggil berirama rindu
menghambur senyum hamparan selalu
memercikan segenggam setuju
pada kening hari yang selalu menunggu
bila seringai senyumanmu,
tak mampu mendayungkan samudera dan laut
; biarlah,
…..senyumanmu menggariskan kebahagiaan di masa tercipta
-2020
SENJA – apa cerita hari ini ?
senja selalu mempesona
dan kita duduk berdua
selayaknya meresapi jingga
saat matahari dan bulan berjumpa
kita bercerita tentangnya
-ia memberi lena tanpa balas luka
Senja ini hanya diam, tidak mendendam
senja ini hanya kenangan, tidak menyimpan
senja ini hanya rasa, tidak melukai
senja ini hanya tenggelam, tak menjauh
lalu kenapa tercabik saat senja senyap
ibarat cerita yang terlewatkan
dan dipasung untuk menyaksikannya
kita takkan bisa mencumbu rindu
bila hanya sebatas ragu
kita takkan bisa membelai senja
bila hanya sebatas lara
kita ikat senar senja yang berlabuh
berkat senyuman tak terduga bersauh
meski ceritanya terkadang rapuh
kita menggelayut.
Titik !
-2024
PENGELANA MALAM
aku titipkan rasaku
berbisik ketajaman pikiran
aku tiupkan kesanku
berjalan kemuliaan perlahan
laju menyebar ke segala penjuru
refleksi agung dalam kesucian
pada Rahman-Nya
pijar cahaya ke segala arah
sinar megah dalam kedamaian
pada Rahim-Nya
dingin malam ini,
menata jalan linangan-Nya
mengendap sabar menuju-Nya
meski tertatih pesan waktu
-2024
SULTAN MUSA berasal dari Samarinda Kalimantan Timur. Tulisannya tersiar diberbagai platform media daring & luring. Serta karya – karyanya masuk dalam beberapa Antologi bersama penyair Nasional & Internasional. Seperti Antologi Puisi Penyair Dunia “Wangian Kembang : Antologi Puisi Sempena Konvesyen Penyair Dunia – KONPEN” yang di gagas Persatuan Penyair Malaysia (2018), Antologi Puisi “Negeri Serumpun” Khas Sempena Pertemuan Dunia Melayu GAPENA & MBMKB (2020), “La Antologia De Poesia Cultural Argentina – Indonesia“ Antologi Puisi Budaya Argentina – Indonesia (2021). Antologi Puisi “Cakerawala Islam” MAIK – Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan –Malaysia (2022), Festival Sastra Internasional Gunung Bintan – Jazirah ( 2019,2020,2021,2022,2023), Temu Karya Serumpun “Tanah Tenggara” Asia Tenggara (2023) dan HOMAGI – International Literary Magazine. Tercatat pula dibuku “Apa & Siapa Penyair Indonesia – Yayasan Hari Puisi Indonesia” Jakarta 2017. Adapun IG