Ini Budi
4 min readOleh : Hery FR
27 Nopember 2024 kita akan melaksanakan Pilkada Serentak di seluruh tanah air diikuti 37 provinsi, 508 kabupaten/kota. Termasuk Kota Jambi.
Sebagai ajang demokrasi dan perebutan kekuasaan secara legal, Pilwako Jambi diramal bakal seru dan dinamis.
Ini terlihat dari sejumlah nama yang digadang-gadangkan ditengah masyarakat, seperti Budi Setiawan, Maulan, HAR dan sejumlah nama lainnya, yang bakal adu strategi, gagasan dan visi misi untu merebut hati 451.723 suara yang tersebar pada 1.093 TPS, di 68 Kelurahan dalam 11 Kecamatan Kota Jambi tersebut.
“Ini Budi” tagline yang diusung Budi Setiawan menarik perhatian dan mengakar ditengah-tengah masyarakat Tanah Pilih Pesako Betuah.
Mengapa mengakar dan komperhenship?
Mengakar karena “Ini Budi” ini sangat populer sejak Era 80 hingga 90-an melalui karya monumental Siti Rahmani Rauf sebagai panduan pendidikan “Belajar Membaca dan Menulis “ hingga tahun 2014.
Selain mengajarkan metode belajar membaca dan menulis, ternyata melalui buku Ini Budi tersebut menggambarkan potret keluarga Budi yang sederhana, sejahtera, bahagia dan merupakan keluarga impian masyarakat Indonesia.
Rule model keluarga Budi mengusung pendidikan karakter. Mulai dari pendidikan keluarga dinamis, hubungan antaranggota keluarga yang harmonis serta kehidupan sehari-hari yang menggambarkan kebahagiaan.
Melalui konsep Ini Budi ini, yang kebetulan namanya sama Budi Setiawan ingin menyampaikan visi misinya serta rekam jejak Sang Calon Walikota ini memiliki rekam jejak dari Keluarga Sederhana, Bahagia dan pada akhirnya menjadi sosok yang mengusung kesejaahteraan.
“Ini Budi” menjadi visi dan misi berpijak dari rekam jejak yang jelas dan komperhensif karena merangkum dari visi dan misi kandidat lainnya, misalnya Maulana mengusung Kota Jambi Bahagia dan HAR mengusung Kota Jambi Sejahtera.
Momentum Pilkada 2024 ini sudah seyogyanya masyarakat menggali potensi kepemimpinan baru dengan rule model yang mengakar dan lahir dari cita-cita kolektif masyarakat itu sendiri.
“Ini Budi” dan Rekam Jejak Budi Setiawan
“Takdir itu lucu. Ada saja caranya mempertemukan dua orang yang tak punya urusan dengan cara yang seolah kebetulan.” (Ninna Lestari).
Rule model “Ini Budi” ini sendiri bagi Budi Setiawan bukan hanya sekedar jargon semata, tapi menjadi spirit tersendiri dalam pendakian berbagai kesuksesannya sebagai pengusaha, politisi dan juga tokoh olahraga.
Nama Budi Setiawan yang disematkan sang ayah yang merupakan seorang tentara itu juga bukan kebetulan, tapi merupakan doa sang ayah agar sosok Budi Setiawan menjadi rule model “Ini Budi”.
Ini terlihat dari pernyataan politik Ketua Golkar Kota Jambi ini saat sosialisasi, bagaimana Ketua KONI Provinsi Jambi ini sangat mengagungkan ajaran sang Ayah (Ini Ayah Budi-red), sebagai sosok Budi yang mengedepankan adab, kompetensi, disiplin dan visioner.
Sosok “Ini Budi” ini menjadi kebiasaan keseharian Budi Setiawan dalam membangun hubungan dengan siapapun ditemuinya jauh sebelum dirinya maju menjadi kandidat Calon Walikota Jambi.
Dosen tetap Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Jambi, Wella Sandria, sebagai sahabat dekatnya, Wella mengagumi cara bersosialisasi Budi Setiawan yang tidak memandang kasta seseorang.
“Kagum Bang Budi selalu komunikatif dan koorporatif dengan semua kalangan masyarakat. Tidak pandang bulu. Sikap pemimpin sejati dan dihormati semua orang,” imbuhnya,
Sementara itu, Hendri Hutabarat, selaku pengurus KONI Kota Jambi kala itu (sekarang Pengurus KONI Provinsi Jambi-red) menilai, Budi Setiawan merupakan sosok pemimpin yang energik, selalu berpikir positif, dan lebih mengutamakan kepentingan orang banyak.
“Energik, empati, selalu berbuat baik dan perhatian, memberikan dorongan kepada siapapun untuk mencapai keberhasilan dan mau bertukar pikiran,” ungkap Hendri.
“Selain itu dia terbuka, jeli, otentik, memperhatikan kepentingan untuk orang banyak, bila sesuatu yg ingin dicapai, mau berjuang untuk mendapatkannya,” tutur pria yang akrab disapa Bang Boy ini.
Tak heran, sesepuh RT 10 Kelurahan Wijayapura Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi, Opung Pulungan (80 tahun) yang mengaku belum tahu siapa saja calon Walikota pada Pilkada 2024 mendatang, tapi sebagai orang tua Dia mengingatkan hal penting dalam memilih Peminpin ;
“Carilah pemimpin yang memiliki budi pekerti yang baik. Memiliki komitmen yang kuat satu kata dan perbuatan dan jelas rekam jejaknya serta latar belakang kehidupannya.”
Mumpung masih ada waktu menjelang pemilihan 27 Nopember 2024 agar tidak salah pilih mencari pemimpin.
Dikutip dari laman kemenag.go.id, Indikator Pemimpin Berkarakter; H. Gusman, S.Ag, M.Pd (Widyaswara BDK); memiliki karakter kesadaran diri; memperlakukan orang lain atas dasar persamaan derajat serta memiliki empati; terbuka dengan ide-ide, opini atau saran dari orang lain; menghargai pesaing; cerdas, teliti dan tangguh; memiliki rasa kehormatan dan disiplin pribadi; memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, mengutamakan team work, kreatif dan inovatif.
“Seorang pemimpin adalah orang yang mengetahui jalan, melewati jalan tersebut, dan menunjukkan jalan itu untuk orang lain.” – John C. Mazwell *